Sejarah Banjir Jakarta dari Masa ke Masa, Era Kolonial Hingga Sekarang

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
3 Januari 2020 11:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Melihat sejarah banjir di Jakarta, banjir sudah jadi bencana  langganan di ibu kota.
zoom-in-whitePerbesar
Melihat sejarah banjir di Jakarta, banjir sudah jadi bencana langganan di ibu kota.
ADVERTISEMENT
Banjir yang merendam beberapa wilayah Jakarta di awal tahun 2020 adalah salah satu yang terparah dalam sejarah banjir Jakarta. Namun bukan berarti ini adalah satu-satunya banjir besar yang pernah terjadi di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Memiliki latar belakang rawa pada awal pembangunannya, Jakarta sudah rawan dengan banjir sejak awal pembentukannya. Bahkan jika melihat ke belakang, sejarah banjir Jakarta sudah terjadi sejak era kolonial Belanda. 
Berikut adalah rangkuman sejarah banjir Jakarta secara singkat dari masa kolonial hingga sekarang ini:

1. Era Kolonial

Banjir Jakarta bukanlah hal baru, sejak Jan Pieterszoon Coen mendirikan kota Jakarta, yang dulu disebut Batavia, pada awal abad 17 banjir sudah menjadi masalah.
Dalam catatan sejarah banjir Jakarta, Batavia sudah mengalami beberapa banjir besar. Misalnya pada 1621, 1654, 1873, 1918, hingga 1909. Hampir sama dengan sekarang, luapan air dari Sungai Ciliwung menjadi salah satu faktor. 
Karena itu jugalah pemerintahan Belanda juga membangun proyek banjir kanal Barat, Timur, Lingkar Kota dan sistem polder pada pada tahun 1920an.
ADVERTISEMENT

2. Banjir di Periode Orde Baru

Di periode orde baru, beberapa kali banjir besar juga terjadi. Misalnya pada 1976 dan 1979. Bahkan pada tahun 1979 banjir menggenai permukiman warga dengan luas mencapai 1.100 hektare. 
Beberapa tahun sebelum Reformasi, lebih tepatnya 1996, Jakarta juga diguyur hujan deras. Hujan yang merupakan hujan terparah hingga 2020 ini membuat Jakarta terendam air setidaknya setinggi 7 meter. 

3. Saat Banjir Merendam Jakarta pada 2007

Pada 2007 setidaknya 60 persen wilayah DKI tenggelam oleh banjir. Bahkan beberapa titik, ketinggian air mencapai 5 meter. Di era kepemimpinan Gubernur Sutiyoso ini merupakan salah satu banjir terburuk yang pernah dialami oleh Jakarta.
Berawal dari hujan lebat yang berlangsung dari 1 Februari sore hari hingga 2 Februari membuat 13 air sungai yang melintasi Jakarta meluap. Kerusakan paling parah terjadi di Jakarta Barat. 
ADVERTISEMENT
Di 10 hari banjir merendam Jakarta, sekitar 80 orang tewas. Dengan rincian 48 orang di Jakarta, 19 orang di Jawa Barat, dan 13 orang di Banten. 

4. Banjir Rendam HI

Sebelum banjir besar kali ini, sulit nampaknya kita lupa dengan banjir yang terjadi di Bundara HI. Terjadi pada era kepemimpinan Gubernur Jakarta Joko Widodo.
Banjir yang terjadi pada Januari hingga Februari 2013 itu bahkan hingga melumpuhkan pusat kota. Air menggenai kawasan Sudirman, dan Bundaran HI.
Pada saat itu korban meninggal sekitar 20 orang meninggal dan 33 ribu orang mengungsi. Keruguan diperkirakan mencapai Rp 20 triliun. 

5. Banjir Pada Awal 2020

Banjir di awal 2020 ini sebenarnya bukan banjir besar pertama yang terjadi di era Gubernur Anies Baswedan. Tahun 2019, banjir besar juga terjadi di beberapa daerah di Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Tapi pada awal 2020, disebabkan oleh curah hujan terparah sejak 1996, membuat Jakarta terendam air di beberapa area. Cakupan banjir mencapai Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.