Konten dari Pengguna

Sejarah Festival Dongzhi, Tradisi Makan Tangyuan Bersama Keluarga

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
21 Desember 2020 9:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tangyuan foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Tangyuan foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Setiap tahun, masyarakat Tionghoa akan memperingati Festival Dongzhi atau Festival Titik Balik Matahari Musim Dingin. Biasanya, festival ini jatuh pada hari paling pendek dalam setahun atau sekitar tanggal 22 Desember.
ADVERTISEMENT
Mengutip kumparanFOOD, peringatan ini dirayakan dengan menyantap Tangyuan, ronde berwarna putih dan merah muda yang dipadukan dengan kuah gula serta jahe. Selain menikmati Tang Yuan, masyarakat Tionghoa juga melakukan sembahyang leluhur.
Festival Dongzhi sendiri sudah dimulai pada masa dinasti Han atau 206 Sebelum Masehi. Kala itu, masyarakat memperingati awal musim dingin sebagai Festival Musim Dingin dengan berbagai perayaan meriah.
Seluruh instansi pemerintahan diharuskan untuk libur. Gerbang perbatasan pun ditutup dan aktivitas perdagangan dihentikan. Tujuannya agar masyarakat turut merayakan festival dan melakukan silaturahmi dengan sesama.
Pada masa Dinasti Tang dan Dinasti Song, festival Dongzhi diperingati dengan berdoa kepada Tuhan dan melakukan ritual sembahyang kepada leluhur yang telah meninggal dunia.
Di sisi lain, festival ini juga didasari oleh filosifi Yin dan Yang atau kesimbangan kosmos dan alam semesta. Perayaan ini dipercaya membuat keseimbangan dunia kembali.
ADVERTISEMENT
Ini karena setelah festival Dongzhi digelar, matahari akan bersinar lebih lama dan mendatangkan energi positif di bumi.
Ilustrasi Wedang Ronde (Foto: Instagram @momoku_kitchen)
Seiring berjalannya waktu, festival Dongzhi mulai bertransformasi menjadi momen berkumpul dengan anggota keluarga. Sehari sebelum perayaan, ibu dan anak-anak akan menyiapkan Tangyuan untuk anggota keluarga. Beberapa ronde disajikan dengan isian kacang, namun ada juga ronde yang dibuat tanpa isi.
Tangyuan dibentuk seperti bola dan dibuat dengan aneka warna yang cerah. Mulai dari putih, merah muda, hijau, kuning, dan merah. Makanan manis ini menjadi lambang kebersamaan dan rezeki untuk keluarga di rumah.
Setiap anggota keluarga harus memakan satu bola ronde ukuran besar dan ronde lain dengan ukuran kecil. Namun, ada juga masyarakat Tionghoa yang memakan ronde sesuai dengan jumlah usia untuk mengharapkan umur panjang.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, hari Dongzhi diperingati juga dengan menyantap wedang ronde. Selain memakan ronde, keluarga akan membakar kertas sembahyang dan menyulut petasan.
Setelah itu, beberapa ronde akan ditempelkan di beberapa bagian rumah seperti daun jendela, lemari, meja, kursi, dan lainnya untuk mengusir roh jahat.
(GTT)