Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Bank Indonesia yang Diperingti Tiap 5 Juli

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
5 Juli 2020 8:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Hari Bank Indonesia yang Diperingti Tiap 5 Juli Gedung Bank Indonesia. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Hari Bank Indonesia yang Diperingti Tiap 5 Juli Gedung Bank Indonesia. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap tanggal 5 Juli diperingati sebagai Hari Bank Indonesia (BI) atau yang dulu dikenal dengan De Javasche Bank (DJB). Kala itu DJB merupakan bank sentral bentukan Hindia Belanda yang kemudian setelah penyerahan kedaulatan diambil alih oleh pemerintah RI.
ADVERTISEMENT
Tanggal 5 Juli sendiri dipilih menjadi hari peringatan BI, merujuk pada lahirnya Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank pertama yang didirkan pemerintah. Penetapan Hari Bank Indonesia juga menjadi sejarah lahirnya bank pembangunan di Tanah Air.
Nah, agar lebih mengenal bagaimana Hari Bank Indonesia terbentuk, mari simak sejarah singkatnya berikut yang dikutip dari berbagai sumber.

Sejarah Awal

Sejarah Hari Bank Indonesia yang Diperingti Tiap 5 Juli Ilustrasi Bank Indonesia Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Bank Indonesia di masa pemerintahan Belanda kala itu bernama De Javasche Bank (DJB). DJB adalah bank sentral pertama Hindia Belanda yang dibentuk pada dekade kedua abad 19.
Latar belakang pendirian DJB bermula ketika kondisi perekonomian Belanda yang kala itu tidak stabil. Keadaan itu menuntut pemerintah kolonial mendirikan sebuah bank sirkulasi yang bisa memenuhi kepentingan bisnis para pengusaha.
ADVERTISEMENT
Diketahui dari buku Bank Indonesia dalam Kilasan Sejarah Bangsa (1995), De Javasche Bank (DJB) berdiri pada 24 Januari 1828. DJB didirikan sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.
Selama berdiri, DJB berhasil berkembang pesat hingga memiliki banyak cabang di banyak wilayah RI. Bahkan, DJB memperluas eksistensinya hingga memiliki kantor cabang di Amsterdam dan New York.
Namun, kemenangan Jepang atas Belanda dalam Perang Dunia Kedua pada 1942 membuat eksistensi DJB di Indonesia berakhir. Diketahui pihak Jepang kala itu memindahkan cadangan emas dan aset berharga DJB ke Australia dan Afrika Selatan.

Sejarah Pengalihan

Sejarah Hari Bank Indonesia yang Diperingti Tiap 5 Juli Foto: dok. Kumparan
Setelah perang dunia berakhir dan kemudian disusul dengan Agresi Militer Belanda I, eksistensi DJB di Indonesia kembali bangkit. Pada 21 Juli 1947, DJB berhasil kembali dibuka.
ADVERTISEMENT
Kala itu tepatnya pada tahun 1945, RI juga telah memiliki rencana untuk mendirikan bank sentral di Tanah Air. Untuk itulah sejak 1946 pemerintah RI mengeluarkan undang-undang darurat mengenai pendirian Bank Nasional Indonesia (BNI). Namun, maksud pemerintah RI untuk menjadikan BNI sebagai bank sentral terhambat karena situasi darurat perang yang terjadi kala itu.
Keadaan genting pun terus berlanjut hingga memasuki Agresi Militer Belanda II yang mewujudkan Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949. Pada KMB inilah DJB ditetapkan sebagai bank sentral bagi negara Indonesia.
Hingga pada 10 April 1953, pemerintah mengambil alih De Javasche Bank (DJB) yang kemudian diubah menjadi Bank Indonesia (BI). Adapun BNI selanjutnya dialihfungsikan sebagai bank pembangunan RI.
ADVERTISEMENT
Melihat niatan pemerintah yang kala itu membentuk BNI agar menjadi bank sentral menjadi dasar dari penetapan Hari Bank Indonesia. Peleburan Yayasan Pusat Bank Indonesia yang kala itu dibentuk untuk mendirikan BNI pada 5 Juli 1946, menjadi momentum yang digunakan sebagai patokan Hari Bank Indonesia, yang selanjutnya diperingati setiap tanggal 5 Juli.
(RDR)