Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Buruh: Peristiwa Berdarah dan Perjuangan yang Berliku

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
30 April 2020 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Polisi berjalan di samping sekelompok buruh yang berbaris untuk memperingati May Day di Jakarta, Indonesia, 1 Mei 2017. REUTERS / Beawiharta
zoom-in-whitePerbesar
Polisi berjalan di samping sekelompok buruh yang berbaris untuk memperingati May Day di Jakarta, Indonesia, 1 Mei 2017. REUTERS / Beawiharta
ADVERTISEMENT
1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Hari buruh ini juga dikenal dengan istilah May Day. Di Indonesia, May Day identik dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh buruh untuk menuntut hak-hak mereka.
ADVERTISEMENT
Aksi demonstrasi saat Hari Buruh juga terjadi di beberapa negara. Namun, tidak banyak orang mengetahui soal sejarah hari buruh. Padahal, protes para buruh banyak membuat perubahan yang progresif untuk kelas pekerja di seluruh dunia.
Oleh sebab itu, mari kita menengok kembali sejarah lahirnya Hari Buruh atau May Day.

Diawali Peristiwa Berdarah di Amerika Serikat

Di abad ke-19, ketika Revolusi Industri berada pada masa kejayaannya, banyak buruh yang sekarat karena kondisi kerja yang buruk dan jam kerja yang panjang. Dikutip dari History, Federasi Buruh Amerika berupaya untuk mengakhiri kondisi yang tidak manusiawi ini.
Mereka pun mengadakan konferensi di Chicago pada tahun 1884. Salah satu hasil dari pertemuan tersebut adalah desakan agar buruk bekerja selama 8 jam dalam 1 hari, dimulai sejak 1 Mei 1886.
ADVERTISEMENT
Akhirnya pada 1 Mei 1886, Kota Chicago menjadi pusat demonstrasi besar-besaran serikat buruh yang memperjuangkan hak-hak mereka. Lebih dari 300.000 buruh di seluruh AS turun ke jalan untuk menuntut hak-hak mereka.
Awalnya protes berjalan damai, hingga pada 3 Mei polisi dan buruh di Chicago bentrok. Keesokan harinya, sebuah demonstrasi digulir di Lapangan Haymarket untuk memprotes kekerasan yang dilakukan oleh polisi.
Dan saat demonstrasi berlangsung, ada oknum yang tidak diketahui identitasnya melemparkan bom ke arah polisi. Hal tersebut membuat tujuh polisi dan delapan warga sipil tewas.
Ilustrasi protes buruh di Haymarket, Chicago pada 1886. Foto: Illinois Labor History Society

Diresmikan Saat Konferensi Sosialis Internasional

Kejadian berdarah di Chicago mengejutkan dunia internasional. Pada tahun 1889, Konferensi Sosialis Internasional menyatakan bahwa untuk memperingati peristiwa demonstrasi di Chicago, 1 Mei akan menjadi hari libur internasional untuk para buruh.
ADVERTISEMENT
Setahun kemudian, lebih dari 300.000 orang melakukan demonstrasi May Day di London. Tanggal 1 Mei sebagai hari buruh akhirnya diadopsi oleh banyak pemerintah di seluruh dunia, bukan hanya negara yang memiliki pengaruh sosialis atau komunis saja.
Peringatan May Day di Filipina 1 Mei 2018. Foto: Reuters

Amerika Serikat Tidak Merayakannya

Dikutip dari TIME, May Day dianggap mengotori semangat anti-komunis pada masa awal Perang Dingin. Karenanya, pada Juli 1958, Presiden Amerika Serikat, Dwight Eisenhower menandatangani sebuah resolusi 1 Mei sebagai hari loyalitas.
Resolusi itu menyatakan bahwa 1 Mei menjadi hari khusus untuk menegaskan kembali kesetiaan warga kepada negara dan sebagai penghargaan pada AS yang bebas.

Hari Buruh di Indonesia

Sejarah peringatan hari buruh di Indonesia tidak kalah rumit dan panjang. Ini disebabkam oleh iklim politik dalam negeri yang kerap berubah.
ADVERTISEMENT
Pada 20 April 1948, pemerintah menetapkan UU No 12/1948 tentang Kerja. Isinya menetapkan bahwa pada 1 Mei, buruh dibebaskan dari kewajiban bekerja.
Namun pada saat masa Orde Baru, peringatan 1 Mei sebagai hari buruh dilarang. Pemerintah bertindak represif pada buruh yang melakukan aksi mogok kerja, bahkan tidak segan-segan dengan kekerasan.
Pada masa reformasi, serikat buruh bermunculan dan beraksi kembali pada 1 Mei 2000. Sejak saat itu, peringatan hari buruh di Indonesia selalu ditandai aksi demo buruh. Namun sampai beberapa tahun berikutnya, May Day belum ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Baru pada tahun 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi menandatangani Peraturan Presiden yang menetapkan bahwa 1 Mei sebagai hari libur nasional, bersamaan dengan perayaan hari buruh internasional.
Massa buruh dari KSPN membubarkan diri dai Jalan Medan Merdeka Barat. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
(ERA)
ADVERTISEMENT