Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Ikrar Gerakan Pramuka di Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
30 Juli 2024 7:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi gerakan pramuka. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerakan pramuka. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengetahui sejarah Hari Ikrar Gerakan Pramuka sangat penting bagi setiap anggota agar dapat menjalankannya peran dan tugasnya dengan baik. Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan.
ADVERTISEMENT
Pramuka singkatan dari Praja Muda Karana yang dalam Bahasa Jawa berarti “jiwa muda yang suka berkarya”. Gerakan kepanduan di dunia ini diprakarsai oleh Baden Powell pada 1908.
Awalnya, gerakan tersebut ditujukan untuk membina remaja-remaja Inggris yang terlibat tindakan kriminal. Powell berhasil membina mereka dan mencatat hal itu dalam buku berjudul Scouting for Boy. Buku ini menginspirasi banyak orang di berbagai belahan dunia untuk mendirikan gerakan kepanduan, termasuk di Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda.

Sejarah Hari Ikrar Gerakan Pramuka

Ilustrasi gerakan pramuka. Foto: Pexels.
Gerakan Pramuka di Tanah Air sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Dikutip dari buku Mengenal Dunia Pramuka Indonesia (2012), pelatihan kepanduan remaja Belanda dimulai di Batavia pada 1912. Peserta kepanduan tersebut kemudian menjadi cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie.
ADVERTISEMENT
Dua tahun kemudian, organisasi tersebut berubah nama menjadi Nederlands-indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda. Pada tahun yang sama, Pangeran Mangkunegara VII memprakarsai organisasi kepanduan untuk pemuda di Jawa yang bernama Javanese Padvinders Organisatie (JPO).
Gerakan tersebut menginspirasi para pemuda untuk mendirikan organisasi serupa seperti Syarikat Islam Afdeling Pandu (SIAP), Nationale Inslamitische Padvinderij (NATIPIJ), dan Jong Indinesisch Padvinderij Organisatie (INPO).
Pada perkembangannya, jumlah organisasi kepanduan di Tanah Air mencapai 100. Pada 16 September, didirikan Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai federasi kesatuan gerakan pramuka. Beberapa tahun setelahnya, IPINDO berubah nama menjadi PERKINDO.
Saat itu, jumlah perkumpulan kepramukaan tidak sepadan dengan jumlah anggota perkumpulan itu. Untuk menghindari perpecahan, diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 238 tentang gerakan pramuka pada 20 Mei 1961.
ADVERTISEMENT
Keputusan itu berisi pentapan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak dan pemuda di Indonesia.
Pada 30 Juli 1961, para wakil organisasi kepanduan di seluruh Indonesia sepakat untuk meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Sejak saat itu, peristiwa ini diperingati sebagai ikrar gerakan pramuka.

Ikrar Pramuka

Ilustrasi gerakan pramuka. Foto: Pexels.
Ikrar Pramuka atau yang dikenal dengan Tri Satya adalah janji yang diucapkan oleh seluruh anggota kepanduan saat dilantik sebagai penggalang, penegak, atau pandega. Ikrar tersebut berisi tiga nilai atau kode etik yang wajib dijalankan oleh setiap anggota. Berikut bunyi ikrar Pramuka atau Tri Satya.

1. Ikrak Pramuka untuk Penggalang

Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila.
ADVERTISEMENT
Menolong sesama hidup, dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
Menepati Dasa Darma.

2. Ikrar Pramuka untuk Penegak dan Pandega

Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila.
Menolong sesama hidup, dan ikut serta membangun masyarakat.
Menepati Dasa Darma.
(GLW)