Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Lahir Pancasila yang Diperingati Setiap 1 Juni

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
31 Mei 2023 13:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah Hari Lahir Pancasila. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah Hari Lahir Pancasila. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila setiap tahunnya oleh masyarakat Indonesia. Sejarah Hari Lahir Pancasila sendiri merujuk pada pidato Ir. Soekarno dalam sidang kedua BPUPKI tahun 1945.
ADVERTISEMENT
Hari Lahir Pancasila kemudian ditetapkan sebagai hari nasional lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016. Di hari yang penting ini, masyarakat diajak untuk kembali memaknai kelima sila yang menjadi dasar negara Indonesia.

Sejarah Hari Lahir Pancasila

Ilustrasi sejarah Hari Lahir Pancasila. Sumber: Pexels
Mengutip laman Kementerian Keuangan Republik Indonesia, pada awalnya, Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan/BPUPKI) menggelar sidang pertama pada 29 Mei 1945. Pada sidang tersebut, BPUPKI membahas soal dasar-dasar negara Indonesia menuju kemerdekaan.
Pada sidang kedua yang digelar pada 1 Juni 1945, presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, menyampaikan gagasan mengenai konsep Pancasila sebagai dasar negara. Pidato Ir. Soekarno tersebut bertajuk Lahirlah Pancasila.
Awalnya, pidato ini disampaikan oleh Soekarno tanpa judul. Namun, Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat memberi sebutan Lahirnya Pancasila. Sebutan tersebut kemudian dituliskan sebagai kata pengantar buku pidato yang diterbitkan oleh BPUPKI.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya di sidang kedua BPUPKI tersebut, Soekarno menyampaikan gagasan dasar negara Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila. Menurut penjelasan Soekarno, panca memiliki arti lima, sedangkan sila memiliki arti prinsip atau asas.
Pada saat itu, Soekarno menyebutkan lima asas negara Indonesia yaitu:
BPUPKI berpendapat bahwa perlu adanya penyempurnaan dalam rumusan Pancasila tersebut dan Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas Pancasila. Maka, BPUPKI membentuk sebuah kepanitiaan yang disebut Panitia Sembilan.
Panitia Sembilan beranggotakan Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim dan Mohammad Yamin. Selain itu, juga ada tokoh nasional seperti Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.
ADVERTISEMENT
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya disahkan secara resmi pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, tepat setelah Proklamasi Kemerdekaan. Pada sidang tersebut, PPKI menyetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
Pada era Orde Baru, Hari Lahir Pancasila tidak diperingati sebagai hari nasional, melainkan sebagai peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945. Usulan Hari Lahir Pancasila sebagai hari nasional pertama kali disampaikan oleh Megawati Soekarno Putri kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu menjabat sebagai Presiden ke-6 RI.
Penetapan Hari Lahir Pancasila sebagai hari nasional baru terwujud di era Presiden Joko Widodo melalui Keppres Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Satu tahun kemudian, Joko Widodo menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional.
ADVERTISEMENT
(ALS)