Sejarah Hari Pramuka Nasional yang Diperingati Setiap 14 Agustus

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
13 Agustus 2022 13:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah Hari Pramuka. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah Hari Pramuka. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Hari Pramuka diperingati secara serentak di seluruh wilayah Indonesia pada Minggu (14/8) besok. Ini adalah momen pertama Pramuka diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia secara resmi.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Panduan Wajib Pramuka Superlengkap tulisan Jaenuddin Yusup dan Tini Rustini, sejarah Hari Pramuka di Indonesia tak lepas dari peran Lord Robert Baden-Powell.
Selaku pendiri gerakan kepramukaan sedunia, Baden-Powell mendasari pembinaan remaja di Inggris hingga berkembang menjadi gerakan kepramukaan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Keberadaan Gerakan Pramuka di Indonesia sudah dimulai sejak Nusantara masih dijajah Belanda. Bagaimana kisahnya? Berikut sejarah Hari Pramuka Nasional secara singkat yang dapat Anda simak.

Sejarah Hari Pramuka

Sejumlah peserta melakukan penghormatan dalam upacara perkemahan Hari Pramuka di Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta, Jumat (14/8). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Gagasan Baden-Powell mengenai gerakan kepramukaan dibawa oleh Belanda ke Indonesia dengan nama Padvinders. Pada 1912, mereka mendirikan organisasi kepanduan bernama Nederland Padvinder Organisatie (NPO).
Empat tahun kemudian, organisasi tersebut berganti nama menjadi Nederland Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.
ADVERTISEMENT
Berdirinya NIPV menginspirasi sejumlah pemimpin-pemimpin gerakan nasional untuk membentuk organisasi kepanduan serupa dengan tujuan menjadikan masyarakat Indonesia sebagai kader pergerakan nasional.
Dari situ, terbentuklah Javaanse Padvinders Organisatie (JPO) sebagai organisasi kepanduan pertama yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia. JPO berdiri atas gagasan S.P. Mangkunegara VII. pada 1916.
Mengutip buku Panduan Pramuka Penggalang tulisan Kak Agus S. Dani dan Kak Budi Anwari, berdirinya JPO turut disusul dengan Taruna Kembang, Padvinders Muhammadiyah yang pada 1920 berganti nama menjadi Hizbul Wathan atau HW.
Sejumlah siswa mendirikan gapura bambu dalam perkemahan Hari Pramuka di Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta, Jumat (14/8). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Pada 28 Oktober 1928, gerakan kepanduan turut berperan aktif dalam kongres pemuda yang jadi cikal bakal Sumpah Pemuda. Jiwa kebangsaan yang tumbuh akibat Pumpah Pemuda tersebut membuat kepanduan Indonesia semakin berkembang. Hingga akhirnya, nama Padvinders diganti dengan Pandu oleh K.H. Agus Salim.
ADVERTISEMENT
Pada masa penjajahan Jepang, gerakan kepanduan sempat dilarang beroperasi. Namun, hal itu tak menyurutkan semangat para pandu dalam berjuang melawan penjajah. Bahkan, mereka ikut terjun untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Menurut Zuli Agus Firmansyah dalam buku Panduan Resmi Pramuka, setelah Indonesia merdeka, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia di Solo pada tahun 1945. Pandu Rakyat Indonesia menjadi satu-satunya organisasi kepanduan Indonesia yang didirikan secara resmi.
Dalam kurun waktu 1950-1960, banyak organisasi kepanduan yang tumbuh di Indonesia. Alhasil, Presiden Soekarno pun memberi mandat untuk membubarkan semua organisasi tersebut dan menyatukannya di bawah nama Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa.
Pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada khalayak. Sejak itulah tanggal 14 Agustus diperingati setiap tahun sebagai Hari Pramuka.
ADVERTISEMENT
(ADS)