Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Sering Diucapkan saat Idul Fitri, Apa Arti Minal Aidin Wal Faizin?
28 Maret 2025 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Meski sering diucapkan saat Hari Raya Idul Fitri, tetapi banyak umat Islam yang belum memahami apa arti minal aidin wal faizin. Padahal, ini adalah salah satu ucapan selamat Idul Fitri yang paling sering digunakan sejak dulu.
ADVERTISEMENT
Biasanya, ucapan ini diiringi dengan kalimat 'mohon maaf lahir dan batin', sehingga banyak yang mengira bahwa dua kalimat tersebut memiliki makna yang sama. Faktanya, minal aidin wal faizin mengandung arti yang berbeda.
Dalam Islam, ungkapan ini bukan merupakan doa, melainkan bagian dari budaya Indonesia. Meskipun begitu, umat Islam perlu memahami artinya sehingga dapat menggunakannya dengan tepat.
Arti Minal Aidin Wal Faizin
Setiap perayaa Idul Fitri, umat Islam di Indonesia saling mengucapkan selamat dan doa sebagai bentuk kebahagiaan setelah menjalani puasa Ramadhan. Salah satu ungkapan yang sering digunakan adalah minal aidin wal faizin.
Ungkapan ini begitu populer dan sering dianggap sebagai bagian dari tradisi Idul Fitri. Namun, banyak yang tidak mengetahui arti sebenarnya dari ungkapan ini.
ADVERTISEMENT
Banyak yang mengira bahwa minal aidin wal faizin merupakan doa dalam ajaran Islam. Faktanya, ungkapan ini tidak ditemukan dalam hadis maupun ayat Al-Quran. Diyakini kalimat ini berasal dari kebiasaan umat Islam dalam menyampaikan doa pada saat Idul Fitri.
Meski terdengar seperti ucapan formal dalam bahasa Arab, minal aidin wal faizin sebenarnya tidak banyak digunakan di Arab. Ungkapan ini justru lebih sering ditemui di negara-negara di luar Timur Tengah, seperti Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara lainnya.
Secara harfiah, Minal Aidin berarti “golongan yang kembali,” sementara Wal Faizin bermakna “golongan yang menang.” Jadi, kalimat ini mengandung harapan agar seseorang dapat kembali ke keadaan fitrah atau suci serta menjadi pemenang setelah berhasil menahan hawa nafsu selama bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, minal aidin wal faizin merupakan bagian dari doa Ja’alanallaahu minal ‘aidin wal faizin, yang berarti “Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang kembali (kepada kesucian) dan memperoleh kemenangan.”
Adapun, kemenangan yang dimaksud bukan hanya sekadar kemenangan secara fisik, tetapi juga kemenangan dalam melawan hawa nafsu, ego, serta godaan duniawi. Oleh karena itu, ungkapan ini dapat dimaknai sebagai pengingat agar umat Islam tetap istiqamah dalam menjalankan ajaran Islam setelah Ramadhan berakhir.
Kesimpulannya, ungkapan ini tidak bermakna “mohon maaf lahir dan batin,” seperti yang banyak diasumsikan. Kata “kembali” dalam doa tersebut merujuk pada kembalinya seseorang pada kesucian dan fitrah.
ADVERTISEMENT
(DR)