Konten dari Pengguna

Shalat Khauf: Pengertian, Dalil, dan Tata Cara Mengerjakannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
10 Desember 2021 8:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 8 Juni 2022 3:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi Shalat Khauf. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi Shalat Khauf. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Shalat khauf adalah shalat yang dikerjakan ketika berada dalam keadaan sangat menakutkan, genting, atau bahaya. Khauf sendiri secara bahasa artinya takut. Salah satu contoh keadaan menakutkan adalah peperangan, baik dalam perjalanan atau sedang bermukim.
ADVERTISEMENT
Mengutip Buku Pintar Shalat oleh M. Khalilurrahman Al Mahfani, disyariatkannya shalat khauf adalah untuk meringankan seorang Muslim sehingga dia dapat melaksanakan kewajibannya. Para ulama bersepakat bahwa disyariatkannya shalat khauf adalah berdasarkan firman Allah SWT berikut ini:
وَإِذَا كُنتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلَاةَ فَلْتَقُمْ طَائِفَةٌ مِّنْهُم مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُوا أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُوا فَلْيَكُونُوا مِن وَرَائِكُمْ وَلْتَأْتِ طَائِفَةٌ أُخْرَىٰ لَمْ يُصَلُّوا فَلْيُصَلُّوا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوا حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ
Artinya: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (Sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan seraka’at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bershalat, lalu shalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata...” (QS. An Nisaa’: 102)
ADVERTISEMENT

Tata Cara Shalat Khauf

Illustrasi Shalat Khauf. Foto: Freepik
Dijelaskan oleh Al-Khaththabi bahwa Rasulullah SAW melakukan shalat khauf dengan berbagai macam cara, sesuai dengan keadaannya. Dari Al-Khaththabi rahimahullah, ia berkata:
Shalat khauf banyak ragamnya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukannya pada keadaan dan cara yang berbeda-beda. Masing-masing disesuaikan agar shalat terlaksana lebih baik dan lebih mendukung untuk pengawasan musuh. Sekalipun tata caranya berbeda, namun intinya tetap sama.” (HR. Muslim)
Berikut adalah tata cara shalat khauf yang dihimpun dari buku Tafsir al-Munir Jilid 3: Aqidah, Syariah, Manhaj (Juz 5-6 an-Nisaa' - al-Maa'idah) oleh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili.
Pertama, Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat khauf satu raka’at bersama salah satu golongan, sementara golongan yang lain menghadap ke musuh. Kemudian golongan pertama berpaling dan menggantikan di tempat kawan-kawan mereka yang lain sambil menghadap ke arah musuh.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, datanglah golongan kedua lalu shalat bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam satu raka’at. Lalu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam salam dan golongan kedua pun meneruskan satu raka’at, begitu juga dengan golongan yang pertama.
Kedua, dari Sahl bin Abi Hatsmah Radhiyallahu anhu, ia menerangkan, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengimami para sahabatnya pada waktu shalat khauf. Beliau membariskan mereka di belakangnya menjadi dua shaff. Kemudian beliau shalat satu raka’at bersama shaff yang dekat dengannya (shaff pertama).
Setelah itu, beliau berdiri dan terus berdiri hingga para Sahabat di shaff pertama merampungkan satu raka’at (yang tersisa secara sendiri-sendiri). Kemudian para Sahabat di shaff kedua maju, dan golongan yang berada di shaff pertama mundur ke belakang.
ADVERTISEMENT
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengimami mereka (yang awal mulanya berada di shaff kedua) lalu duduk (dan menunggu) hingga mereka merampungkan satu raka’at (yang tertinggal). Kemudian beliau salam (beserta mereka).
Ketiga, Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu berkata, “Aku pernah shalat khauf bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau membariskan kami dalam dua shaff. Satu shaff di belakang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sementara musuh berada di antara kami dan kiblat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertakbir, lalu kami semua bertakbir. Ketika beliau ruku’, kami semua pun ruku’, kemudian bangkit dari ruku’, kami pun melakukannya besama-sama.
Kemudian beliau dan shaff terdepan menyungkur sujud. Sedangkan shaff terakhir tetap berdiri menghadap musuh. Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan shaff terdepan selesai sujud lalu berdiri, shaff belakang pun sujud lalu berdiri. Kemudian shaff belakang maju ke depan dan shaff yang di depan mundur.
ADVERTISEMENT
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam rukuk, dan kami semua pun rukuk. Dan ketika bangkit dari rukuk, kami pun bangkit bersama-sama. Kemudian beliau dan shaff pertama yang sebelumnya pada raka’at pertama berada di belakang, menyungkur sujud. Sementara shaff kedua berdiri menghadap ke musuh.
Saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan shaff di belakang beliau selesai sujud, shaff belakang pun menyungkur sujud. Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam salam, dan kemudian kami pun salam bersama-sama.
(NDA)