Shalat Sebelum Tidur: Tata Cara, Niat, dan Bacaan Doanya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
17 Mei 2022 12:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi shalat sebelum tidur. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi shalat sebelum tidur. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Selain shalat wajib, ada beberapa shalat sunnah yang dapat dikerjakan oleh umat Islam, salah satunya yaitu shalat sebelum tidur. Ibadah ini disebut juga dengan shalat witir dan dapat dikerjakan secara berjamaah atau munfarid (sendirian).
ADVERTISEMENT
Anjuran menunaikan shalat witir sebelum tidur disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang telah diriwayatkan At-Tirmidzi dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah memerintahkan kepadaku agar melaksanakan shalat witir sebelum tidur” (HR. Ar-Tirmidzi)
Berdasarkan hadits di atas, shalat witir sebelum tidur dijadikan sebagai shalat penutup. Selain itu, Rasulullah SAW juga berwasiat kepada beberapa sahabatnya seperti Abu Hurairah dan Ibnu Umar agar menjadikan shalat witir sebagai shalat terakhir sebelum tidur.
Ninik Handrini menjelaskan dalam bukunya Berkata Baik atau Diam, melaksanakan shalat witir sebelum tidur disarankan bagi umat Muslim yang tidak yakin bangun pada sepertiga malam untuk melaksanakan shalat tahajud. Artinya, setelah itu tidak ada shalat lain hingga tiba waktu shalat Subuh.
Shalat witir dikerjakan paling sedikit satu rakaat dan paling banyak 13 rakaat. Shalat witir dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan dapat dilakukan dengan rakaat ganjil seperti 1, 3, 5, 7, 9, 11, dan 13.
Ilustrasi shalat. Foto: Pixabay
Berikut ini adalah lafal niat shalat witir (tiga rakaat):
ADVERTISEMENT
Artinya: “Aku niat shalat witir tiga rakaat karena Allah ta’ala."
Adapun waktu pelaksanaan shalat witir yaitu dimulai setelah mengerjakan shalat Isya sampai menjelang shalat Subuh atau terbit fajar. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW beriktu ini:
Dari Kharijah bin Hudafah berkata, pada suatu pagi Rasulullah SAW pernah keluar ke tempat kami lalu bersabda, “Sungguh Allah telah menganugerahi kamu dengan shalat yang sungguh lebih baik bagi kamu daripada unta yang paling baik. Kami bertanya, 'Shalat apakah itu ya Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘Yaitu shalat witir yang waktunya antara shalat Isya sampai terbitnya fajat’.” (HR. Thabrani)

Doa Sesudah Shalat Witir

Mengutip buku Fikih Madrasah Ibtidaiyah karangan Yusak Burhanidin dan Muhammad Najib, ketika usai mengerjakan shalat witir baik secara berjamaah atau sendiri-sendiri (munfarid), dianjurkan untuk membaca doa sesudahnya. Berikut ini doa sesudah mengerjakan shalat witir:
ADVERTISEMENT
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Ilustrasi doa. Foto: Pixabay
Artinya: “Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu', kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus,
ADVERTISEMENT
kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.
Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu'an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami,
Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”
(IMR)