Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sijjin Artinya dalam Surat Al-Mutaffifin, Simak Penjelasannya
27 November 2023 10:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sijjin artinya merujuk pada suatu istilah yang disebutkan oleh Allah SWT dalam Alquran. Sijjin memiliki beberapa penafsiran yang diriwayatkan oleh para ulama terkemuka, seperti Ibnu Katsir dan Ibnu Abbas.
ADVERTISEMENT
Kata sijjin tercantum dalam Alquran surat Al-Mutaffifin ayat 7-11 yang berbunyi:
كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلْفُجَّارِ لَفِى سِجِّينٍ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا سِجِّينٌ كِتَٰبٌ مَّرْقُومٌ وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ ٱلَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ
Artinya: "Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin. Tahukah kamu apakah sijjin itu? (Ialah) kitab yang bertulis.
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan." (QS. Al-Mutaffifin: 7-11)
Untuk memahami lebih jelas sijjin artinya dalam bahasa Indonesia, berikut ini adalah penjelasannya.
Sijjin Artinya Apa?
Secara bahasa, sijjin berasal dari kata dalam bahasa Arab, yaitu sajana, yasjunu, atau sajnan yang bermakna memenjarakan, menahan, atau menyembunyikan. Kata sijjin ini memiliki beberapa tafsiran, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Sementara secara terminologi, sijjin digunakan oleh Alquran dalam surat Al-Mutaffifin ayat 9 untuk menyebut nama sebuah "kitab yang bertulis". Sijjin artinya merujuk pada sebuah kitab yang berisi catatan segala amal perbuatan orang-orang durhaka.
Di dalam sijjin, terdapat berbagai amalan orang-orang kafir dan fasik dari kalangan manusia maupun jin, serta amalan setan.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Tafsir Ar-Rahmah (Juz 30) oleh Rachmat Morado Sugiarto, adapun maksud sijjin sebagai "kitab yang bertulis" dalam surat Al-Mutaffifin bukanlah pengertian sijjin, melainkan bermakna "ketetapan tempat kembali mereka (orang-orang durhaka) ke sijjin".
Jadi, sijjin artinya adalah tempat siksaan yang kekal, pedih, dan penuh kehinaan, yang di dalamnya terdapat catatan orang-orang durhaka dan mendustakan Allah.
Dalam surat Al-Mutaffifin, Allah mengancam orang-orang durhaka akan diberikan tempat yang sempit dan siksaan yang hina sebagaimana catatan amal perbuatan buruk mereka.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya berpendapat bahwa sijjin adalah "tempat kembali dan tempat tinggal orang-orang yang buruk". Sijjin terletak di bawah bumi ketujuh yang di dalamnya terdapat roh orang-orang kafir.
Pendapat lainnya mengatakan bahwa sijjin adalah sebuah sumur (tempat paling rendah) di neraka Jahanam. Sebab, perjalanan akhir orang-orang durhaka adalah neraka Jahanam karena itu merupakan tempat yang serendah-rendahnya, sebagaimana Allah berfirman:
ADVERTISEMENT
ثُمَّ رَدَدْنَهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
Artinya: "Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan." (QS. At-Tin: 5-6)
(SFR)