Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Sikap Apa Saja yang Harus Ditunjukkan dalam Kegiatan Gotong Royong?
21 Januari 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaannya, setiap individu yang terlibat memiliki peran dan kontribusi berbeda sehingga ada sikap-sikap tertentu yang perlu diperhatikan. Sikap-sikap tersebut dapat disimak di bawah ini.
Sikap yang Harus Ditunjukkan dalam Gotong Royong
Menurut jurnal Peran Gotong Royong dalam Pembangunan Sosial yang ditulis oleh Nugroho Agung, dkk, gotong royong merupakan budaya khas masyarakat Indonesia yang telah diwariskan secara turun-temurun. Budaya ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, solidaritas, dan kepedulian sosial dalam menyelesaikan pekerjaan secara kolektif.
Untuk memastikan gotong royong berjalan dengan baik, terdapat sikap-sikap tertentu yang perlu ditunjukkan oleh setiap individu yang terlibat, antara lain yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Sikap Kebersamaan
Gotong royong tidak akan berhasil tanpa adanya kebersamaan. Ini adalah fondasi utama yang menyatukan setiap individu untuk mencapai tujuan bersama. Sikap kebersamaan tercermin melalui kemauan untuk bekerja sama, saling membantu, dan berbagi tanggung jawab.
2. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah aspek penting dalam gotong royong. Setiap individu harus memahami tugasnya dan melaksanakan perannya dengan baik. Ketika seseorang bertanggung jawab, ia tidak hanya fokus pada tugas pribadi tetapi juga memerhatikan kebutuhan kelompok secara keseluruhan.
Misalnya, dalam kegiatan membangun jembatan desa, setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas tertentu sesuai kemampuan mereka.
3. Sikap Sukarela
Gotong royong idealnya dilakukan dengan dasar sukarela, tanpa paksaan dari pihak manapun. Sukarela menunjukkan keikhlasan dan kesadaran individu terhadap pentingnya berkontribusi bagi komunitas.
ADVERTISEMENT
Sikap ini dapat mempererat hubungan sosial antaranggota masyarakat karena dilandasi niat tulus untuk membantu.
4. Solidaritas Sosial
Solidaritas sosial adalah wujud empati dan kepedulian terhadap sesama. Dalam konteks gotong royong, solidaritas sosial berarti adanya rasa persaudaraan yang mendorong individu untuk membantu orang lain tanpa memandang perbedaan.
Solidaritas memainkan peran penting dalam menciptakan harmoni sosial dan mencegah konflik antarwarga.
5. Saling Menghormati
Gotong royong melibatkan berbagai individu dengan latar belakang yang berbeda. Oleh karena itu, sikap saling menghormati sangat diperlukan agar kegiatan berjalan lancar. Menghargai pendapat, peran, dan kontribusi orang lain adalah kunci utama dalam menjaga harmonisasi dalam kelompok.
6. Komitmen dan Konsistensi
Komitmen berarti kesungguhan untuk menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, sementara konsistensi mengacu pada kesediaan untuk terus berpartisipasi dalam berbagai kegiatan bersama. Tanpa kedua sikap ini, gotong royong tidak akan berjalan efektif.
ADVERTISEMENT
7. Kerja Sama dan Koordinasi
Kerja sama dan koordinasi adalah elemen penting yang menunjang keberhasilan gotong royong. Kerja sama membutuhkan komunikasi yang baik antaranggota kelompok, sementara koordinasi memastikan setiap tindakan yang dilakukan selaras dengan tujuan bersama. Misalnya, dalam kegiatan membersihkan saluran air, pembagian tugas yang jelas akan meminimalkan kekacauan.
(DR)