Konten dari Pengguna

Sinopsis Istirahatlah Kata-kata, Film Perjalanan Wiji Thukul

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
15 Juni 2020 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Film Wiji Thukul 'Istirahatlah Kata-Kata' (Foto: Dok. Twitter @FilmWijiThukul)
zoom-in-whitePerbesar
Film Wiji Thukul 'Istirahatlah Kata-Kata' (Foto: Dok. Twitter @FilmWijiThukul)
ADVERTISEMENT
Film Istirahatlah Kata-kata menjadi gambaran perjalanan dari persembunyian Wiji Thukul. Film yang menampilkan Gunawan Maryanto dan Marisaa Anita ini disutradarai serta ditulis Yosep Anggi Noen.
ADVERTISEMENT
Film biografi Wiji Thukul tersebut dirilis secara terbatas pada tahun 2016 di beberapa kota di Indonesia. Keberhasilan film Istirahatlah Kata-kata dibuktikan dengan memenangkan beberapa penghargaan nasional dan internasional.
Film perjalanan Wiji Thukul ini akan ditayangkan ulang di TVRI pada Selasa (16/6) pukul 21.30 WIB. Berikut sinopsis film Istirahatlah Kata-kata.
Wiji Thukul membaca puisi. Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
Sinopsis Istirahatlah Kata-kata
Perjalanan dari persembunyian Wiji Thukul (Gunawan Maryanto) di awali dengan pembentukan PRD dan kerusuhan yang terjadi saat itu. Akibat dari hal tersebut, beberapa orang yang dianggap terlibat pun ditangkap dan menjadi buron.
Di Solo, Wiji Thukul tinggal bersama istrinya Sipon (Marisaa Anita) dan kedua anaknya. Lalu, setelah menjadi buron pemerintah order baru, ia pindah ke Pontianak.
Kurang lebih selama 8 bulan sang penyair tersebut hidup berpindah dari rumah ke rumah, dari daerah ke daerah. Bahkan, saat pelariannya, suami Sipon itu tinggal satu atap dengan orang yang tak dikenal.
ADVERTISEMENT
Tak hanya tinggal dengan orang asing, ayah Fajar Merah tersebut kerapkali mengganti identitasnya. Dalam pelarian penuh ketakutan, Wiji Thukul tetap menulis puisi dan cerpen kritisnya.
Sang istri dan kedua anaknya juga hidup was-was. Di Solo, mereka selalu ditekan, diawasi, dan diinterogasi polisi mengenai keberadaan Wiji Thukul.
(DNA)