Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sistem Pembobotan Nilai UTBK 2024 yang Perlu Dipahami Peserta
3 Mei 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pelaksanaan UTBK SNBT 2024 gelombang 1 berlangsung pada 30 April dan 2-7 Mei 2024. Peserta perlu memahami beberapa informasi penting mengenai pelaksanaan UTBK 2024, termasuk sistem pembobotan nilai UTBK 2024.
ADVERTISEMENT
Pembobotan nilai UTBK 2024 adalah sebuah sistem yang digunakan untuk memberikan bobot atau nilai tertentu pada setiap soal yang diuji dalam UTBK. Dengan sistem ini, panitia pelaksana Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) dan peguruan tinggi terkait dapat menentukan peserta yang memiliki kualifikasi terbaik.
Sistem Pembobotan Nilai UTBK 2024
Mengutip laman resmi Univesitas Indonesia, UTBK SNBT 2024 menerapkan sistem penilaian IRT (Item Response Theory). Menurut James Carlson dalam buku berjudul Introduction to Item Response Theory Models and Applications, IRT adalah sistem penilaian yang dilakukan dengan memprioritaskan karakteristik dari setiap soal.
Sistem IRT menganalisis karakteristik dari setiap soal untuk menentukan tingkat kesulitan relatifnya dibanding soal yang lain. Tingkat kesulitan soal diklasifikasikan menjadi kategori soal relatif mudah, sedang, dan sulit, berdasarkan pola respons jawaban dari peserta ujian.
ADVERTISEMENT
Dalam IRT, setiap soal diberi bobot berdasarkan tingkat kesulitan soal tersebut bagi peserta UTBK. Semakin sedikit peserta yang dapat menjawab soal dengan benar, maka semakin tinggi bobotnya.
Contohnya, jika soal A hanya bisa dijawab oleh beberapa peserta, maka peserta yang menjawab soal tersebut dengan benar akan memperoleh skor yang lebih tinggi.
Selain itu, berdasarkan informasi dari laman Universitas Airlangga, sistem pembobotan ini nantinya akan menyebabkan perbedaan pada nilai dari setiap soal.
Misalnya, jika seseorang menjawab 75 dari 100 soal dengan benar, maka belum tentu ia akan memperoleh skor 750. Penyebabnya karena bobot nilai yang berbeda.
Penting untuk diketahui bahwa bobot soal pada pelaksanaan UTBK 2024 ini tidak ditentukan sebelum ujian, melainkan setelah pelaksanaan ujian.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Aturan UTBK SNBT 2024, Peserta Wajib Tahu!
Materi yang Diujikan di UTBK 2024
Ada dua tes utama yang diujikan pada UTBK 2024, yaitu Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Literasi. Setiap tes terdiri dari beberapa subtes yang menguji berbagai aspek kemampuan calon mahasiswa baru.
Untuk TPS, yang diujikan adalah kemampuan penalaran umum, pengetahuan dan pemahaman umum, kemampuan memahami bacaan dan menulis, serta pengetahuan kuantitatif.
Kemampuan penalaran umum terdiri dari penalaran induktif, deduktif, dan kuantitatif, masing-masing dengan jumlah soal dan waktu pengerjaan yang ditentukan. Sub-tes ini dirancang untuk menguji kemampuan berpikir kritis dan analitis calon mahasiswa baru.
Untuk Tes Literasi, yang diujikan adalah literasi dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan penalaran matematika. Tes ini bertujuan untuk menilai kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.
ADVERTISEMENT
Setiap subtes literasi memiliki jumlah soal dan waktu pengerjaan yang berbeda, yang menuntut pemahaman yang baik terhadap materi serta strategi kognitif yang efektif.
(SAI)