Konten dari Pengguna

Sistematika Penulisan Proposal Berdasarkan Jenisnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
2 Desember 2020 7:59 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 27 Mei 2022 20:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Sistematika penulisan proposal merupakan salah satu pengetahuan penting yang harus diketahui saat ingin membuat proposal. Secara umum, proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal.
ADVERTISEMENT
Kata proposal berasal dari bahasa Inggris proposal yang artinya pengajuan atau permohonan. Oleh karena itu, keberadaan proposal diharapkan mampu memberikan pengertian dan pemahaman tentang suatu kegiatan.
Karena berhubungan dengan banyak orang dan berkaitan dengan suatu kepentingan, sistematika penulisan proposal pun perlu diperhatikan. Lantas bagaimana sistematika proposal berdasarkan jenisnya? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Apa Saja Sistematika Proposal?

Ilustrasi sistematika penulisan proposal. Foto: Pexels.
Secara umum, unsur yang harus ada dalam proposal meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, asumsi penelitian, hipotesis, dan kajian pustaka. Namun, sistematika penulisan ini bersifat fleksibel dan tergantung pada tujuan proposal itu sendiri.
Menyadur dari buku yang berjudul Bahasa Indonesia karangan Nani Darmayanti, sistematika penulisan proposal ada yang sederhana dan kompleks. Sistematika proposal yang tergolong sederhana biasanya meliputi berikut ini:
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan proposal sederhana, proposal yang lebih kompleks biasanya ditambah dengan pendahuluan, metodologi, sasaran, dan hal-hal yang diperlukan dalam suatu kegiatan. Sistematika ini tergantung dari besar dan kecilnya jenis kegiatan yang direncanakan.

Ada Berapa Jenis Proposal?

Ilustrasi jenis-jenis proposal. Foto: Unsplash.
Ada banyak jenis proposal yang berkaitan dengan aktivitas manusia. Sebab, jenisnya tergantung dari tujuan dibuatnya proposal tersebut.
Berdasarkan buku Kumpulan Contoh Sukses & Tembus Pengajuan Proposal tulisan Hurriyaah Badriyah, secara garis besar tujuan proposal dapat dijabarkan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, ada banyak jenis proposal yang biasanya beredar di masyarakat. Dikutip dari buku Panduan Praktis Menyusun Proposal oleh Happy Susanto (2009), secara umum berikut ini beberapa jenis proposal yang biasa dibuat dan diajukan banyak orang:

1. Proposal Bisnis

Proposal bisnis adalah proposal yang digunakan untuk kegiatan bisnis pribadi maupun kelompok. Contohnya antara lain proposal mendirikan usaha, proposal kerja sama antar-perusahaan, dan proposal lainnya dengan tujuan bisnis.

2. Proposal Proyek

Sama seperti proposal bisnis, proposal proyek juga dipakai dalam kegiatan bisnis. Biasanya, proposal jenis ini berisi serangkaian rencana kegiatan pembangunan yang akan dilakukan. Isinya pun bermacam-macam mulai dari tujuan proyek, siapa saja yang terlibat, sampai dengan dana yang dibutuhkan.

3. Proposal Penelitian

Proposal jenis ini biasanya digunakan pada lingkungan pendidikan dan dibuat para mahasiswa atau dosen. Macam-macam proposal penelitian pun bermacam-macam mulai dari skripsi, tesis, disertasi, tugas akhir, atau yang lainnya.
ADVERTISEMENT

4. Proposal Kegiatan

Proposal kegiatan merupakan proposal yang dibuat untuk sebuah kegiatan tertentu. Isi dari sebuah proposal kegiatan adalah rencana yang akan dilakukan oleh seseorang maupun kelompok.
Proposal jenis ini biasanya berisi nama kegiatan, susunan kepanitian, sampai pada bagaimana kegiatan tersebut akan berlangsung. Contoh proposal kegiatan adalah proposal kegiatan pameran, kegiatan pentas seni, dan kegiatan sejenisnya.
Setelah mengenal jenis-jenis proposal, kamu juga perlu mengetahui langkah-langkah sistematika membuat proposal. Penjelasan di bawah ini akan berisi langkah-langkah sistematika membuat proposal yang bisa dijadikan referensi.

Langkah-langkah Sistematika Membuat Proposal

Ilustrasi langkah-langkah sistematika membuat proposal. Foto: Unsplash.
Menyadur dari buku Panduan Lengkap Menyusun Proposal tulisan Happy Susanto (2010), berikut langkah-langkah sistematika membuat proposal kegiatani:

1. Latar Belakang

Seperti proposal pada umumnya, langkah pertama dalam menyusun proposal kegiatan adalah membuat latar belakang. Bagian ini berisi kondisi yang menyebabkan perlu dilakasanakannya suatu kegiatan.
ADVERTISEMENT

2. Dasar Pemikiran

Dasar pemikiran berisi kerangka logis yang memperkuat seseorang atau organisasi untuk mengadakan kegiatan. Bedanya dengan latar belakang, penulis proposal dituntut mampu menjelaskan kerangka pemikiran kegiatan secara logis dengan bahasa yang sistematis.

3. Nama dan Tema Kegiatan

Bagian ini berisi nama dan kegiatan yang akan dibuat. Misalnya nama kegiatannya adalah lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional, dengan tema “Agama dan Lingkungan’.

4. Landasan Kegiatan

Bagian ini menjelaskan hal-hal yang menjadi landasan diadakannya suatu kegiatan. Landasan keggiatan biasanya disesuaikan dengan pedoman atau aturan dari organisasi maupun lembaga yang mengadakannya.

5. Tujuan

Bagian ini berisi tujuan diadakannya kegiatan yang memiliki makna sendiri karena menggambarkan apa yang menjadi visi dari kegiatan yang dilaksanakan.

6. Bentuk Kegiatan

Bagian ini berisi kegiatan yang dilakukan. Misalnya seminar, lomba, atau bentuk kegiatan lainnya.
ADVERTISEMENT

7. Sasaran dan Target

Bagian ini menjelaskan siapa saja yang menjadi target peserta dan pengunjung dari kegiatan yang dilakukan. Biasanya peserta ditentukan berdasarkan tema dan tujuan dari kegiatan tersebut.

8. Susunan Pelaksana dan Kepanitiaan

Bagian ini menjelaskan siapa dan susunan panitia penyelenggara kegiatan. Daftar susunann ini bisa dimulai dari pelindung, penasihat, penanggung jawab, ketua panitia, sekretaris, bendahara, hinggga para koordinator dan anggota.

9. Rencana Pelaksanaan

Bagian ini menjelaskan bagaimana rencana kegiatan dilakukan. Isinya terdiri atas penjelasan tema dan subtema kegiatan, waktu dan tempat, serta informasi-informasi penting lainnya.

10. Rencana Anggaran

Bagian ini berisi penjelasan besarnya dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan. Secara umum bagian ini memuat rencana pengeluaran, transportasi, publikasi, pemasukan, dan perlengkapan.

11. Penutup

Bagian ini berisi paparan singkat beberapa kalimat sebagai penutup proposal. Di samping itu, biasanya isi proposal meminta dukungan atas terselenggaranya kegiatan dan ucapan terima kasih.
ADVERTISEMENT
Demikian sistematika membuat proposal kegiatan. Lalu apa saja perbedaan proposal kegiatan dan proposal penelitian yang kerap digunakan oleh masyarakat luas? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Perbedaan Proposal Kegiatan dan Proposal Penelitian

Ilustrasi perbedaan proposal kegiatan dan proposal penelitian. Foto: Unsplash.
Perbedaan proposal kegiatan dan proposal penelitian tidak terlalu besar. Seperti yang dijelaskan di atas, proposal kegiatan berisi permintaan ke seseorang atau suatu lembaga untuk melakukan kegiatan. Sedangkan proposal penelitian berupa pengajuan ke lembaga untuk melakukan suatu penelitian.
Menurut Huriyyah Badriyah dalam buku Kumpulan Contoh Sukses & Tembus Pengajuan Proposal, perbedaan proposal kegiatan dan proposal penelitian lainnnya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Demikian uraian lengkap mengenai penjelasan sistematika penulisan proposal yang perlu diketahui saat merencanakan suatu kegiatan. Pastikan kamu menulisl setiap bagian dari isi proposal dengan detail dan terperinci agar mudah diterima oleh pembaca proposal. Semoga bermanfaat.
(HDP & IPT)