Suhuf Nabi Musa: Waktu Turun dan Isi Kandungannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
16 Maret 2023 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi suhuf Nabi Musa (Unsplash).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suhuf Nabi Musa (Unsplash).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain menerima kitab Taurat, Nabi Musa juga menerima wahyu berupa suhuf dari Allah SWT. Secara keseluruhan, suhuf Nabi Musa yang diterima berjumlah 10, sama jumlahnya dengan yang diterima oleh Nabi Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Perihal turunnya suhuf itu telah disampaikan Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-A’la ayat 18-19 yang berbunyi:
اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ (١٨) صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى ࣖ (١٩)
Artinya: Sesungguhnya (penjelasan) ini terdapat dalam suhuf (lembaran-lembaran) yang terdahulu, (yaitu) suhuf (yang diturunkan kepada) Ibrahim dan Musa.
Mengutip buku Ensiklopedia untuk Anak-Anak Muslim yang disusun oleh Pustaka Oasis, Allah menurunkan 100 suhuf kepada para nabi dan rasul-Nya. Dari jumlah tersebut, 50 suhuf diturunkan kepada Nabi Syis dan 30 suhuf diturunkan kepada Nabi Idris.
Lantas kapan dan apa isi suhuf yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa? Berikut informasi lengkap mengenai suhuf Nabi Musa yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Waktu Turunnya Suhuf Nabi Musa

Ilustrasi suhuf Nabi Musa (Pexels).
Suhuf adalah wahyu Allah yang dikumpulkan menjadi satu. Menurut Muhammad Asroruddin Al Jumhuri dalam buku Belajar Aqidah Akhlak, suhuf turun berbentuk lembaran atau tulisan yang tercecer di atas daun atau pelepah kurma, atau tertulis di atas kulit unta.
ADVERTISEMENT
Namun tidak ada yang tahu pasti kapan turunnya suhuf kepada para nabi dan rasul, termasuk suhuf Nabi Musa. Sebab menurut Idik Saeful Bahri dalam buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah Wal Jamaah, ada perbedaan pendapat soal turunnya suhuf kepada Nabi Musa.
Ada yang mengatakan suhuf tersebut diwahyukan sebelum Nabi Musa menerima Taurat. Namun ada juga yang berpendapat bahwa suhuf itu merupakan bagian dari Taurat sehingga waktu turunnya bersamaan.
Apabila merujuk pada hadis yang diriwayatkan dari Watsilah bin Al-Asqa’, Rasulullah SAW pernah bersabda:
أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتَ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ وَالإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ وَأُنْزِلَ الْقُرْآنُ لِأَرْبَعِ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: "Suhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, Taurat diturunkan pada hari keenam bulan Ramadhan,
ADVERTISEMENT
Zabur diturunkan pada hari ketiga belas Ramadhan, dan Al-Qur'an diturunkan pada hari kedua puluh empat bulan Ramadan." (HR. Ahmad).

Isi Suhuf Nabi Musa

Ilustrasi suhuf Nabi Musa (Unsplash).
Menurut Argawi Kandito dalam buku Forestry Research Collaboration Between FORDA and Partners, suhuf adalah sesuatu yang berwujud nyata. Namun di dunia jumlahnya hanya sedikit karena 97 persen lainnya sudah ditarik kembali ke langit oleh Allah.
Kendati demikian, ada sahabat nabi yang pernah menanyakan perihal isi suhuf-suhuf tersebut. Danial Zainal Abidin dalam buku Minda Muslim Super mengatakan, Abu Zar secara khusus pernah menanyakan tentang isi suhuf Nabi Musa.
Jawaban Rasulullah SAW tentang pertanyaan itu diriwayatkan dalam hadis oleh Ibnu Hibban dan al-Hakim yang berbunyi:
“Ia dipenuhi ibarat dan perumpamaan. (Antaranya adalah): Aku hairan dengan orang yang meyakini mati tetapi masih bersenang hati.
ADVERTISEMENT
Aku hairan dengan orang yang percaya kepada neraka tetapi masih tertawa. Aku hairan dengan orang yang percaya kepada qadar tetapi masih belum puas.
Aku hairan dengan orang yang melihat keserabutan dunia tetapi masih berjinak-jinak dengannya. Aku juga hairan dengan orang yang meyakini hisab tetapi masih malas beramal.”
(NSA).