Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.0
Konten dari Pengguna
Sumber Sampah yang Paling Dominan Berasal dari Mana? Ini Penjelasannya
25 Februari 2025 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang terus mengancam seiring dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas manusia. Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sampah menjadi salah satu tantangan terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2024, total timbunan sampah nasional mencapai 31,9 juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 63,3% atau 20,5 juta ton telah terkelola, sementara sisanya, yaitu 35,67% atau 11,3 juta ton masih belum tertangani dengan baik.
Agar pengelolaan sampah lebih efektif, penting untuk memahami sumber utama yang menyumbang kuota sampah terbesar. Sebenarnya, sumber sampah yang paling dominan berasal dari mana?
Sumber Sampah yang Paling Dominan Berasal dari Mana?
Mengutip informasi dalam situs SATGAS PPK DAS CITARUM, sumber sampah yang paling dominan di Indonesia berasal dari rumah tangga, dengan kontribusi sebesar 35,26% dari total timbunan sampah nasional. Penyumbang sampah terbesar kedua adalah pasar dengan angka 27,79%.
Sampah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari di rumah, sedangkan sampah pasar adalah limbah yang berasal dari aktivitas perdagangan di pasar tradisional maupun modern.
ADVERTISEMENT
Dari segi jenisnya, sisa makanan menjadi sampah terbanyak dengan persentase 41,27%, diikuti oleh sampah plastik sebesar 18,6%.
Tips Mengurangi Produksi Sampah Harian
Sebagaimana yang disebutkan, sampah paling banyak berasal dari aktivitas rumah tangga. Artinya, kebiasaan sehari-hari dalam mengonsumsi dan membuang barang memiliki dampak besar terhadap jumlah sampah yang dihasilkan. Oleh karena itu, masyarakat harus ikut aktif dalam mengurangi produksi sampah harian demi menjaga lingkungan.
Dalam buku Pengelolaan Sampah Kreatif yang ditulis oleh Lidia Br Tarigan dan Olga Mariana Dukabain, dijelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi produksi sampah harian, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini, masyarakat dapat berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan membantu menjaga kelestarian lingkungan.
(SAI)