Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Syair Adalah Karya Sastra yang Penuh Makna, Benarkah?
20 Maret 2021 13:34 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi syair foto: Unsplash](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1616221571/xrz71zkuzjkx155d2rfc.jpg)
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa jenis karya sastra yang dikenal di Indonesia, salah satunya adalah syair . Karya sastra yang tergolong sebagai bentuk puisi lama ini identik dengan kebudayaan Melayu.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Top Book SMP Kelas IX tulisan Tim Sigma (2016:45), syair awalnya merupakan karya seni yang berasal dari Persia. Perkembangan syair bersamaan dengan masuknya Islam ke Nusantara.
Pengertian Syair
Mengutip buku Transformasi Syair Jauharat At-Tauhid di Nusantara karya Hermansyah & Zulkhairi (2014:30), kata syair berasal dari bahasa Arab, yakni syu'ur yang artinya perasaan. Kata syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum.
Seiring berjalannya waktu, syair terus berkembang dan mengalami modifikasi. Sehingga, karya sastra ini berubah menjadi khas Melayu dan melepaskan tradisi sastra syair di negeri Arab.
Syair terfolong sebagai karya sastra yang efisien dalam penggunaan kata dan mengandung banyak makna. Umumnya, kata-kata yang digunakan dalam syair bermakna secara simbolik. Namun, ada juga yang memuat makna denotatif.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri Syair
Karya sastra syair dapat dikenali dengan beberapa ciri, antara lain adalah:
Contoh Syair
Agar lebih memahami bentuk syair, simak beberapa contoh syair berikut ini:
Contoh 1
Rajin-rajinlah beribadat
Janganlah lupa mengerjakan salat
Dan perbanyaklah engkau berzakat
Untuk bekal nanti di akhirat
Contoh 2
Berhentilah kisah raja Hindustan
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamid Syah Paduka Sultan
Duduklah Baginda bersuka-sukaan
Abdul Muluk putera Baginda
Besarlah sudah bangsa muda
Cantik menjelis usulnya syahda
Tiga belas tahun umurnya ada
ADVERTISEMENT
Parasnya elok amat sempurna
Petak majelis bijak laksana
Memberi hati bimbang gulana
Kasih kepadanya mulia dan hina
Contoh 3
Dunia ini panggung sandiwara
Kisah mahabrata
Atau tragedi Yunani
Setiap kita dapat satu peranan
yang harus kita mainkan
Ada peran wajar
dan ada peran berpura-pura
Mengapa kita bersandiwara
mengapa kita bersandiwara
Peran yang kocak bikin kita terbahak-bahak
Peran bercinta bikin orang mabuk kepayang
dunia ini penuh peranan
dunia ini bagaikan jembatan kehidupan
Mengapa kita bersandiwara
mengapa kita bersandiwara
(GTT)