Syair Lam Yahtalim Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
8 Februari 2023 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang Muslim yang bersholawat dan berzikir. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang Muslim yang bersholawat dan berzikir. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Lam Yahtalim merupakan nadham atau syair yang yang berisi tentang keistimewaan-keistimewaan Nabi Muhammad SAW. Syair ini cukup populer di kalangan pondok pesantren dan biasanya dilantunkan setelah para santri melakukan pengajian.
ADVERTISEMENT
Lam Yahtalim atau yang memiliki judul lengkap Lam Yahtalim Qotthu Thoha ini dikutip dari kitab Maraqil Ubudiyyah ala Bidayatil Hidayah yang ditulis oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani. Kitab ini menjelaskan lebih lanjut isi dari kitab Bidayatul Hidayah karya Hujjatul Islam Imam Al-Ghozali.
Sebagian umat Muslim mengenal syair Lam Yahtalim dengan sebutan syair Al-Syamail Al-Muhammadiyah Al-Syarifah yang menerangkan berbagai keistimewaan Rasulullah. Untuk mengetahui syair lengkapnya, simak di bawah ini.

Syair Lam Yahtalim

Ilustrasi membaca syair Lam Yahtalim. Foto: Pexels
Syair Lam Yahtalim menjabarkan tentang beragam keistimewaan, kekhususan, dan ciri-ciri yang dimiliki Nabi Muhammad. Adapun bacaan Lam Yahtalim, lengkap dengan tulisan bahasa Arab, latin, dan artinya yang bisa dipahami umat Muslim adalah sebagai berikut.
لَمْ يَحْتَلِمْ قَطُّ طٰهُ مُطْلَقًا اَبَدًا
ADVERTISEMENT
Lam yahtalim qaththuthaahu mutlaqan abada.
Artinya: "Nabi Muhammad tidak pernah bermimpi basah."
وَمَا تَثَا ئَبَ أَصْلًا ِفى مَدَى الزَّمَنِ
Wa maa tatsaa aba ashlan fii madazzamani.
Artinya: "Tidak pula pernah menguap selama hidupnya."
مِنْهُ الدَّوَا بُّ فَلَمْ تَهْرَبْ وَمَا وَقَعَتْ
Minhuddawaabu falam tahrob wa maa waqa’at.
Artinya: "Binatang-binatang pun tidak lari menjauh darinya."
ذُبَابَةٌ أَبَدًا فِى جِسْمِهِ الْحَسَنِ
Dzubaabatun Abadan fii jismihil khasani.
Artinya: "Dan seekor lalat tak pernah hinggap di tubuhnya yang indah."
بِخَلْفِهِ كَأَ مَامٍ رُؤْيَةٌ ثَبَتَتْ
Bikholfihi ka a maamin ru’yatun tsabatat.
Artinya: "Yang ada di belakang tampak nyata seperti di hadapannya."
وَلَايُرٰى أَثْرُ بَوْلٍ مِنْهُ فِى عَلَنِ
Walaa yuraa atsru baulin minhu fii ‘alani.
Artinya: "Tiada pernah terlihat bekas air seni yang dikeluarkannya."
ADVERTISEMENT
وَقَلْبُهُ لَمْ يَنَمْ وَالعَيْنُ قَدْ نَعَسَتْ
Waqalbuhu lam yanam wal’ainu qad na’asat.
Artinya: "Meski matanya terpenjam, namun hatinya selalu terjaga."
ولَايُرٰى ظِلُّهُفِي الشَّمْسِ ذُوْ فَطَنِ
Walaa yuraa dhilluhu fissyamsi dzuu fathani.
Artinya: "Orang berakal tiada melihat bayangannya di bawah cahaya sang surya."
كِتْفَاهُ قَدْ عَلَتَا قَوْ مًا اِذَا جَلَسُوْا
Katfaahu qad ‘alatan qauman idzaa jalasuu.
Artinya: "Pundaknya tampak lebih tinggi dari pundak kaumnya saat duduk bersama."
عِنْدَ الْوِ لَادَةِ صِفْ يَا ذَا بِمُخْتَتَنِ
Indalwi laa dati shifyaa dzaan bi mukhtatani.
Artinya: "Ketahuilah saat terlahir ia sudah dalam keadaan dikhitan."
هَذِي الْخَصَا ئِصَ فَاحْفَظْهَ تَكُنْ أۤمِنًا
Hadziil khoshoo sho fakhfadhha takun a mina.
Artinya: "Perhatikanlah berbagai keistimewaan ini."
مِنْ شَرِّ نَارٍ وَسَرَّ اقٍ وَمِنْ مِّحَنِ
ADVERTISEMENT
Minhu syarri naarin wa sarraqin wa min mikhani.
Artinya: "Engkau akan aman dari bahaya api, para pencuri, dan fitnah kehidupan."
(SFR)