Konten dari Pengguna

Tahap Oogenesis pada Bayi Perempuan yang Baru Lahir

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
13 Agustus 2021 13:32 WIB
·
waktu baca 6 menit
clock
Diperbarui 12 Mei 2023 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bayi perempuan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi perempuan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oogenesis adalah proses perkembangan oogonia menjadi oosit yang terjadi di dalam folikel ovarium. Pada manusia, proses ini dimulai ketika bayi masih di dalam kandungan, tepatnya periode bulan ketiga kehamilan.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Biologi Reproduksi Kajian Seluler dan Molekuler oleh Sri Rahayu, selama perkembangan awal fetus, sel-sel primordial bermigrasi dari yolk sac ke dalam ovarium. Sel-sel inilah yang kemudian berdiferensiasi menjadi oogonia.
Terjadinya oogenesis ditandai dengan adanya proses mitosis dan meiosis. Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel sama seperti induknya. Sedangkan, meiosis adalah pembelahan yang menghasilkan jumlah kromosom setengah dari sel induknya.
Lewat proses oogenesis, ovum akan dihasilkan. Lantas, bagaimanakah tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Tahap Oogenesis pada Bayi Perempuan

Ilustrasi bayi perempuan yang baru lahir. Foto: Pixabay
Mengutip buku Bahan Ajar Embriologi Manusia oleh Nelly Karlinah, saat bayi di dalam kandungan, proses pembelahan mitosis akan terjadi.
ADVERTISEMENT
Pada akhir bulan ketiga, sel-sel tersusun dalam kelompok-kelompok yang dikelilingi selapis sel epitel gepeng (sel folikel) yang berasal dari permukaan yang membungkus ovarium.
Sebagian besar oogonia terus membelah secara mitosis. Beberapa di antaranya berdiferensiasi menjadi oosit primer.
Kemudian, selama beberapa bulan, jumlah oogonia akan meningkat pesat. Pada akhir bulan kelima, mulai terjadi kematian sel dan banyak oogonia maupun oosit primer menjadi atretik.
Pada bulan ketujuh, sebagian besar oogonia berdegenerasi, kecuali beberapa yang letaknya di dekat permukaan. Semua oosit primer yang masih bertahan hidup sudah memasuki pembelahan meiosis.
Menjelang saat kelahiran, semua oosit primer telah memulai profase pembelahan meiosis pertama. Oosit primer tetap dalam tahap profase dan tidak menyelesaikan pembelahan meiosis pertamanya sebelum mencapai masa pubertas.
ADVERTISEMENT
Penyebabnya karena keberadaan Oocyte Maturation Inhibition (OMI). Ini adalah suatu peptida kecil yang dihasilkan oleh sel folikuler.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase oosit primer. Pada saat lahir, jumlah total oosit primer diperkirakan sekitar 600.000-800.000.
Selama masa kanak-kanak, sebagian oosit menjadi atretik hingga tersisa sekitar 400.000 pada permulaan masa pubertas dan yang diovulasikan ialah kurang dari 500.

Pengertian Oogenesis

Ilustrasi proses oogenesis terjadi sejak wanita berada dalam kandungan ibunya. Foto: Pexels
Oogenesis adalah proses pembentukan ovum atau sel telur pada wanita yang terjadi di dalam ovarium. Proses ini dimulai ketika seorang wanita masih berada dalam kandungan ibunya dan berlanjut saat pubertas.
Dikutip dari Bahas Total Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia SMA IPA Kelas XII oleh Budhi Setyono, dkk., (2011: 255), proses yang terjadi pada oogenesis adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Pada wanita, pematangan oosit primer terjadi hingga memasuki masa pubertas. Selanjutnya akan terjadi pematangan akhir dan pembelahan meiosis I.
Sekitar satu sel telur matang dan dilepaskan melalui ovulasi dalam satu bulan. Ovulasi ini terus berlangsung hingga menopause, yakni berhentinya siklus menstruasi.
ADVERTISEMENT
Jika pada sel telur yang mengalami ovulasi terjadi fertilisasi, pembelahan meiosis II terjadi dan sel telur berkembang menjadi embrio.

Pernyataan yang Benar Mengenai Oogenesis Adalah Berlangsung Sejak dalam Kandungan

Ilustrasi proses oogenesis sudah terjadi pada wanita sejak dalam kandungan. Foto: Pexels
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel telur pada wanita. Sel telur dibentuk dalam ovarium atau indung telur dan merupakan proses yang dimulai sejak dalam kandungan. Karenanya, pernyataan bahwa oogenesis berlangsung sejak dalam kandungan adalah benar.
Pernyataan yang benar mengenai oogenesis adalah sudah dimulai sejak wanita berada di dalam kandungan, kemudian berhenti sementara ketika wanita dilahirkan.
Selanjutnya, proses oogenesis akan dimulai kembali saat wanita sudah memasuki masa pubertas. Pada kondisi ini, oogenesis ditandai dengan mulainya siklus menstruasi.
Awalnya, oogenesis dimulai pada tahap embrio saat janin berusia sekitar enam minggu. Pada tahap ini, sel-sel germinal di ovarium mulai berkembang menjadi oosit primer. Selanjutnya, oosit primer melewati proses meiosis dan berhenti pada tahap meiosis I pada saat bayi lahir.
ADVERTISEMENT
Ketika seorang wanita mencapai masa pubertas, sekitar satu kali setiap 28 hari, satu oosit primer akan dilepaskan dari ovarium ke tuba falopi dan akan melanjutkan ke tahap meiosis II.
Jika sel telur yang dilepaskan bertemu dengan sperma dan fertilisasi terjadi, pembelahan akan berlanjut dan membentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi janin.
Namun, jika tidak dibuahi, maka sel telur dan lapisan rahim akan dikeluarkan melalui menstruasi dan proses oogenesis akan dimulai lagi pada siklus menstruasi berikutnya.

Proses Oogenesis Adalah Dimulai dalam Kandungan dan Berlanjut Saat Pubertas

Ilustrasi seorang remaja yang memasuki pubertas akan mengalami proses oogenesis kembali. Foto: Pexels
Proses oogenesis adalah pembentukan sel telur pada organ reproduksi wanita. Proses ini dimulai dalam kandungan dan berlanjut saat pubertas.
Dikutip dari National Institutes of Health, oogenesis pada manusia dimulai saat periode prenatal dan melibatkan banyak perubahan hormon yang terjadi selama hidup seorang wanita.
ADVERTISEMENT
Proses oogenesis dimulai ketika seorang wanita masih dalam kandungan ibunya. Pada saat itu, ovarium sudah terbentuk dan mengandung sekumpulan sel telur primer yang belum matang.
Selama periode prenatal, sejumlah besar sel telur primer mulai mengalami proses pembelahan meiosis, tetapi terhenti pada tahap diploten (stadium awal meiosis). Proses pembelahan selanjutnya hanya terjadi saat sel telur primer tersebut mulai matang kembali saat pubertas.
Saat seorang wanita memasuki masa pubertas, ovarium mulai memproduksi hormon seksual estrogen. Hormon ini akan merangsang perkembangan folikel ovarium, yakni tempat sel telur primer tumbuh dan berkembang.
Setiap 28 hari sekali, satu folikel akan menjadi dominan dan tumbuh lebih besar dari folikel lainnya. Folikel yang dominan ini akan memproduksi hormon estrogen dalam jumlah yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Dalam proses oogenesis, hormon estrogen sangat penting untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel serta mempersiapkan sel telur untuk ovulasi.

Hormon yang Berperan dalam Proses Oogenesis Ada Tiga

Ilustrasi proses oogenesis melibatkan hormon yang memicu timbulnya menstruasi. Foto: Unsplash
Pada proses oogenesis, terdapat tiga hormon yang berperan penting dalam mengatur dan mengendalikan proses pembentukan sel telur tersebut, yaitu:

1. Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)

Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) adalah hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus dan berperan dalam merangsang kelenjar pituitari anterior untuk memproduksi Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Lutinuezing Hormone (LH).
GnRH akan dilepaskan dalam frekuensi yang berbeda-beda sesuai dengan fase siklus menstruasi. Pada fase folikuler, GnRH akan dilepaskan dengan frekuensi rendah, sedangkan pada fase ovulasi dan luteal, GnRH akan dilepaskan dengan frekuensi tinggi.
ADVERTISEMENT

2. Follicle Stimulating Hormone (FSH)

FSH adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari anterior. FSH berperan dalam merangsang pertumbuhan folikel ovarium dan memicu produksi estrogen.
Pada awal siklus menstruasi, FSH akan meningkat dan merangsang beberapa folikel untuk tumbuh dan berkembang. Namun, hanya satu folikel yang akan berkembang menjadi folikel dominan.

3. Lutinuezing Hormone (LH)

LH merupakan hormon yang berperan dalam merangsang pelepasan sel telur dari folikel ovarium yang telah matang. Pelepasan sel telur ini disebut ovulasi dan terjadi sekitar 14 hari sebelum awal siklus menstruasi berikutnya.
Setelah ovulasi, folikel yang tersisa akan berubah menjadi korpus luteum yang menghasilkan hormon progesteron. Hormon ini berfungsi mempersiapkan uterus untuk kehamilan.
Ketiga hormon di atas berinteraksi secara kompleks dalam mengatur proses oogenesis pada wanita. Perubahan level hormon GnRH, FSH, dan LH akan mempengaruhi pertumbuhan folikel ovarium dan pelepasan sel telur.
ADVERTISEMENT
(AFM & SFR)