Konten dari Pengguna

Tata Cara dan Bacaan Ziarah Kubur Wali Sesuai Sunnah dalam Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
15 Desember 2021 15:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bacaan ziarah kubur wali. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bacaan ziarah kubur wali. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ziarah kubur wali merupakan amalan yang akan diganjar pahala bila dikerjakan. Mengunjungi kubur wali dan melantunkan dzikir atau bisa menjadi bukti kecintaan umat Muslim terhadap orang yang berjasa dalam penyebaran Islam.
ADVERTISEMENT
Ziarah kubur wali dapat dilakukan kapan saja. Biasanya, kegiatan ziarah kubur dilakukan saat awal bulan Ramadhan dan menjelang lebaran. Sedangkan di luar itu, waktu yang tepat untuk ziarah kubur adalah pada hari Kamis setelah ashar dan hari Jumat.
Dikutip dari buku Orang-Orang yang Tidak Pernah Mati oleh As'ad Muhammad, Rasulullah pernah melarang amalan ziarah kubur. Kemudian larangan tersebut dicontohkan dan diperintahkan kembali oleh beliau.
Dalil yang menunjukkan perintah ziarah kubur adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi, bahwasannya Rasulullah bersabda, “Dulu aku melarang kalian untuk ziarah kubur, maka sekarang berziarahlah, karena ziarah kubur tersebut bisa melembutkan hati, membuat mata menangis, dan bisa mengingat pada akhirat.” (HR. Al-Baihaqi)
Dikutip dari buku Ziarah, Barakah, dan Karamah oleh Toriqul Chaer, dkk., dalam riwayat lain, Aisyah ra menyatakan bahwa Rasulullah telah keluar pada separuh malam menuju ke makam Baqi, lalu beliau bersabda:
ADVERTISEMENT
“Semoga keselamatan tetap tercurah kepadamu wahai tempat kediamaan orang-orang mukmin. Apa yang dijanjikan kepadamu telah diberikan, besok akan tiba hari yang telah ditetapkan, dan kami dengan izin Allah akan segera bertemu dengan kamu semua. Ya Allah ampunilah penduduk Baqi Al Gharqad.” (HR. Imam Muslim)
Bagi yang ingin mengamalkannya, berikut tata cara dan bacaan ziarah kubur wali.

Tata Cara dan Bacaan Ziarah Kubur Wali

Ilustrasi ziarah kubur wali. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Dikutip dari buku Fiqih Musaqir oleh Muhammad Sholeh, tata cara dan bacaan ziarah kubur wali sesuai sunnah adalah sebagai berikut:
1. Berwudu
Sebelum melakukan ziarah kubur, umat Muslim dianjurkan untuk berwudu terlebih dahulu agar suci dari hadast.
2. Memberi salam
Ketika sudah berada di makam yang dituju, disunahkan untuk memberi salam dengan menghadap ke makam sambil berdiri atau duduk. Bacaan salam ziarah kubur wali yaitu:
ADVERTISEMENT
"Assalamu'alaikum ahlad-diyaar minal mu'miina wal muslimiin. Yarhamullahul mustaqdimiina minnaa wal musta'khiriin. Wa inna insyaaallahu bikum la-laahiquun. Wa as allullooha lanaa walakumul 'aafiyah."
Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian."
3. Membaca istighfar, takbir, tahmid, dan tahlil dilanjutkan membaca doa ziarah berikut:
Ilustrasi bacaan ziarah kubur wali. Foto: Freepik.
A'udzubillahi minasyaithoonir rojim. Bismillahirrohmannirrohim. Alhamdullilahi robbil 'alamin, hamdan syakiriin, hamdannaa'imiin, hamdan yuwaafiini'amahu wayukaafii mazidah, yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalali wajhika wa'adzimi sultonik, allohumma shoolli wasalim 'ala sayyidina muhammad wa'ala alii sayyidina muhammad.
ADVERTISEMENT
Alloh humma taqobal wa ausil sawaaaba maa qoro, nahu minal qur'anil 'adzim, wa maa halalna wa maa sabahna wamastaghfarnaa wamaa sholaina 'atsayyidina muhammad sollallohu'alaihi wasallam, hadiyatan wasilatan, warohmatan najilatan wa barokatan samilatan ilaa hadoroti habibina wasafi'ina waquroti a'ayuninaa sayyidina wamaulanaa muhammadin sollallohu 'alaihi wa sallam, wa ila jami'ii ikhwanihi minal anbiyaai walmursaliina wal auliyaai, wassuhadai, wassolihina, wassohabati wattabi'ina wal'ulamail 'alimina wal mushonnafiinal mukhlisiina wa jami'il mujaa-hidiina fi sabilillahi robbil 'alaminn, wal malaikatil muqorrobina khusushan ila sayyidina syaih abdul qodir zailanii.
Summa ilaa jami'i ahlil qubur, minal muslimiina wal muslimati, wal mu miniina wal mu minaati, min masaarikil ardhi ila magooribiha barriha wabahriha khusushan ila aabaaina wa ummahaa tiinaa, wa ajdaadina, wanakhussu khusushan manijtam'anaa hahunaa bisababihi waliajlihi.
ADVERTISEMENT
Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang mendapat banyak kenikmatan memuji-Nya.
Dengan pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan memungkinkan pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanyalah untuk-Mu, sebagaimana yang layak akan kemuliaan Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad junjungan kami dan kepada keluarga beliau.
Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Alquran yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan shalawat kami kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang menjadi penyambung, sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh kawan-kawan beliau dari kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada', orang-orang shalih, para sahabat, para tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah, khususnya ditujukan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani.
ADVERTISEMENT
4. Menghindari perilaku yang berlebihan
Contohnya adalah tidur, duduk di atas nisan, sholat, dan berjalan di atas kubur. Berjalan di atas kubur diperbolehkan ketika dalam keadaan darurat, seperti tidak bisa sampai pada kubur yang di tuju kecuali dengan melangkahi kuburan tersebut.
(IPT)