Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tata Cara dan Doa Mencukur Bulu Kemaluan dalam Islam
28 Oktober 2021 15:31 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 9 Juni 2022 11:20 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di samping menjaga kebersihan kulit , manfaat lain dari mencukur bulu kemaluan adalah membantu meningkatkan pembuluh darah saat berhubungan seksual dan mencegah bau tidak sedap seperti yang diterangkan oleh Ust. Muiz al Bantani dalam buku Fikih Wanita.
Lalu, apakah ada doa mencukur bulu kemaluan?
Doa Mencukur Bulu Kemaluan
Menukil buku Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian oleh Mahmud Asy-Syafrowi, para ulama menyebutkan belum ada doa khusus ketika mencukur bulu kemaluan . Jadi, umat Muslim tidak perlu membaca doa tertentu ketika hendak mencukur bulu kemaluan.
ADVERTISEMENT
Namun, hal terpenting ketika akan mencukur bulu kemaluan adalah membaca Basmallah karena akan membuka aurat. Tujuannya untuk menutup aurat dari pandangan jin. Sebagaimana dinyatakan dalam hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ستر ما بين أعين الجن وعورات بني آدم إذا دخل أحدكم الخلاء أن يقول : بسم الله
Artinya: “Penutup antara pandangan jin dan aurat bani adam adalah ketika mereka masuk kamar mandi, mengucapkan bismillah.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani).
Tata Cara Mencukur Bulu Kemaluan
Dalam mencukur bulu kemaluan, disunnahkan untuk dilakukan secara teratur dan tidak lebih dari 40 hari. Hal tersebut sesuai dengan hadits dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu. Beliau mengatakan:
ADVERTISEMENT
وقت لنا في قص الشارب وتقليم الأظفار ونتف الإبط وحلق العانة أن لا نترك أكثر من أربعين ليلة
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan batasan waktu kepada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabuti bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan, agar tidak dibiarkan lebih dari empat puluh hari.” (HR. Muslim, Abu Daud, dan An-Nasa’i)
Berikut cara mencukur bulu kemaluan sebagaimana mengutip buku Panduan Beribadah Khusus Wanita karya Syaikh Hasan Muhammad Ayyub.
1. Awali dengan mandi air hangat
Anda tidak disarankan mencukur bulu kemaluan dalam keadaan kering. Awali dengan mandi air hangat untuk membuat proses bercukur lebih mudah serta menghindari Anda dari risiko luka gores.
Suhu hangat saat Anda mandi memungkinkan kulit untuk melunak dan meluruhkan minyak dan kotoran. Selain itu, air akan secara alami bertindak sebagai pelumas untuk melemaskan folikel rambut dan mencegah rambut tertarik.
ADVERTISEMENT
2. Membaca basmallah
Hal paling utama dan terpenting saat mencukur rambut kemaluan adalah membaca basmallah terlebih dahulu supaya jin tidak mengintip saat Anda hendak mencukur bulu kemaluan.
3. Pangkas bulu kemaluan terlebih dahulu dengan gunting kecil
Rambut kemaluan memiliki tekstur yang lebih tebal, kasar, dan cenderung keriting. Oleh karena itu, memangkas bulu kemaluan dilakukan dengan gunting terlebih dahulu agar dapat memudahkan Anda ketika mencukurnya.
4. Oleskan minyak atau krim cukur
Minyak atau krim cukur akan menciptakan lapisan penghalang. Dengan begitu, pisau cukur dapat lebih mudah dipakai. Di sisi lain, minyak atau krim cukur juga dapat membantu mencegah timbulnya ruam merah akibat bercukur.
5. Mulai bercukur
Arahkan pisau cukur searah dengan lajur pertumbuhan rambut, jangan malah melawan arus. Disarankan pula melakukan langkah ini dengan menghadap kaca dan cahaya ruang yang baik.
ADVERTISEMENT
Gunakan tangan yang tidak dominan untuk menarik kulit genitalia Anda hingga tegang. Cukur bulu kemaluan secara perlahan dan hindari terlalu menekan pisau cukur. Metode ini bertujuan untuk mengurangi risiko iritasi atau bintil merah pada kulit kelamin Anda.
6. Bilas dengan air bersih
Setelah mencukur bulu kemaluan dengan bersih, bilas area genital Anda untuk menghapus sisa-sisa minyak atau krim cukur. Keringkan dengan baik area organ intim, kemudian tepuk-tepuk menggunakan handuk bersih tetapi jangan digosok.
(NDA)