Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Tata Cara Pemberian Nama dalam Islam Sesuai Ajaran Rasulullah
17 November 2022 16:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Selain menjadi identitas diri, nama merupakan doa dan harapan dari orang tua untuk anaknya. Karena itu, orang tua harus memberikan nama yang baik untuk buah hati agar kelak ia tumbuh menjadi pribadi yang baik, saleh, dan mendapat berkah lindungan Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Tak hanya di dunia, nama juga akan menjadi identitas manusia saat di akhirat nanti. Umat Muslim akan dipanggil dengan namanya pada hari kiamat kelak. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Maka baguskanlah nama-nama kalian.” (HR. Abu Dawud dan Al-Baihaqi, sebagian ulama menilai sanadnya munqathi’, sebagian menilai sanadnya jayyid)
Atas dasar hadits tersebut, pemberian nama dalam Islam tidak boleh dilakukan sembarangan. Agar tidak salah langkah, Islam memberikan panduan bagi pasangan Muslim dalam memberikan nama anak. Bagaimana tata cara pemberian nama dalam Islam?
Tata Cara Pemberian Nama dalam Islam
Sudah menjadi kewajiban bagi orang tua memberikan nama yang baik untuk buah hatinya. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya di antara kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarinya menulis, memberikan nama yang baik, dan menikahkannya bila telah dewasa.” (HR. Ibnu Najar)
Imam Bukhari menyarankan, pemberian nama bagi yang tidak melakukan aqiqah dapat dilakukan pada hari kelahirannya. Sedangkan, jika yang melakukan aqiqah, pemberian nama boleh ditunda hingga hari ketujuh.
Dirangkum dari buku Bimbingan Doa dan Wirid Ibu Hamil tulisan M. Syukron Maksum dan Inspirasi Nama Bayi Islami Terpopuler oleh Tim IIDN Jogja, berikut tata cara pemberian nama dalam Islam sebagai panduan bagi pasangan Muslim:
1. Nama Penghambaan kepada Allah
Allah sangat menyukai nama Abdullah dan Abdurrahman. Kedua nama tersebut dapat disematkan sebagai wujud penghambaan kepada-Nya. Hal ini sesuai dengan yang diterangkan oleh Rasulullah:
“Dan sungguh Rasulullah SAW telah memberikan nama kepada anak pamannya (Abbas r.a.), Abdullah r.a. Kemudian di antara para sahabat radhiyallahu ‘anhum terdapat 300 orang yang kesemuanya memiliki nama Abdullah.”
ADVERTISEMENT
Dalam hadits lain disebutkan, “Sebaik-baiknya nama adalah yang dimulai dengan kata ‘Abd’.”
Pasangan Muslim dapat memilih nama Allah dari 99 Asmaul Husna lalu merangkainya dengan cara menambahkan Abd di depannya. Misalnya, Abdul Wahid, Abdul Maajid, Abdul, Ghoffar, Abdul Aziz, dan sebagainya.
2. Nama dan Gelar Para Nabi
Nabi merupakan orang-orang yang memiliki akhlak paling mulia dan amalan yang paling bersih. Memberi nama anak dengan nama nabi maupun rasul merupakan bentuk penghormatan kepada mereka. Selain itu, nama nabi diharapkan dapat membawa berkah tersendiri bagi si anak.
3. Nama Orang Salih
Nama orang salih dan salihah dari kaum Muslimin juga baik digunakan untuk nama anak. Rasulullah SAW bersabda, “Mereka dahulu suka memakai nama para nabi dan orang-orang salih yang hidup sebelum mereka.” (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT
Salah satu nama orang salihah yang dapat disematkan untuk anak perempuan adalah Maryam. Maryam merupakan satu-satunya nama perempuan yang diabadikan menjadi surat dalam Alquran.
Nama-Nama yang Dilarang dalam Islam
Ada beberapa nama yang makruh diberikan kepada anak dalam Islam, di antaranya:
(ADS)