Tata Cara Ruqyah Mandiri Sesuai Syariat Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
25 Agustus 2021 17:00 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ruqyah mandiri. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ruqyah mandiri. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Islam mengajarkan ruqyah mandiri yang bisa dilakukan oleh umat Muslim. Secara terminologi, ruqyah adalah al-'uzah, yakni sebuah perlindungan atau terapi dengan membacakan sesuatu yang digunakan untuk melindungi orang yang terkena penyakit atau kesurupan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ruqyah syar'iyyah adalah terapi syar'i dengan cara membacakan ayat-ayat Alquran dan doa-doa yang bersumber dari Rasulullah SAW.
Mengutip buku Ruqyah Syar'iyyah: Terapi Mandiri Penyakit Hati dan Gangguan Jin oleh Sulthan Adam, doa ruqyah syar'iyyah terkadang disertai dengan sebuah tiupan dari mulut ke kedua telapak tangan, lalu diusap ke seluruh tubuh, atau langsung meniupkan ke tubuh orang yang di ruqyah.
Ruqyah sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad. Surat Al-Falaq dan An-Nas yang diturunkan Allah pun bisa dijadikan sebagai tindakan pencegahan dan terapi terhadap gangguan jin yang dialami seseorang.
Tidak hanya jadi terapi gangguan jin, ruqyah juga dapat mengobati penyakit fisik maupun hati seorang Muslim. Karenanya, ruqyah sangat dianjurkan untuk dilakukan, termasuk ruqyah mandiri.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang dimaksud ruqyah mandiri dan bagaimanakah cara melakukannya? Simak penjelasannya berikut ini.

Ruqyah Mandiri

Ilustrasi ruqyah mandiri. Foto: Unsplash
Ruqyah mandiri adalah membaca ayat-ayat Alquran dan doa-doa dari hadist untuk diri sendiri yang dilakukan secara khusyu guna menyembuhkan penyakit atau melindungi dari gangguan jin.
Mengutip buku Ar-Ruqyah Asy-Syar’iyyah: Terapi Gangguan Jin & Penyakit Hati oleh Ustad Arif Rahman, Nabi Muhammad juga pernah melakukan ruqyah mandiri saat hendak tidur. Beliau meruqyah diri sendiri dengan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
Dalam sebuah riwayat, Uthman bin Abil 'Ash menemui Rasulullah dan mengadukan rasa sakit pada tubuhnya. Lalu, Rasulullah bersabda:
"Letakkan tanganmu pada tempat yang terasa sakit, kemudian bacalah 'Bismillahi' tiga kali dan bacalah 'Audzubillahi wa qudrotihi min syari ma ajidu wa uhadziru' tujuh kali." (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT

Tata Cara Ruqyah Mandiri

Ilustrasi seorang Muslim yang melakukan ruqyah mandiri. Foto: Pexels
Cara meruqyah dapat disesuaikan dengan jenis penyakitnya, termasuk saat meruqyah mandiri. Berikut salah satu contoh meruqyah diri sendiri, dikutip dari buku Ruqyah Syar'iyyah VS Ruqyah Gadungan oleh Perdana Akhmad.
ADVERTISEMENT

Adab Sebelum Melakukan Ruqyah Mandiri Menurut Islam

Ilustrasi melaksanakan sholat sunah mutlak. Foto: Pexels
Ruqyah adalah cara berlindung kepada Allah dari penyakit dengan menggunakan lafaz-lafaz khusus. Karenanya, ruqyah termasuk bagian dari doa.
Dikutip dari Ruqyah Syar'iyyah: Terapi Mandiri Penyakit Hati dan Gangguan Jin oleh Sulthan Adam (2018: 120), ada beberapa adab sebelum melakukan ruqyah mandiri menurut Islam yang sebaiknya dilakukan, yaitu:

Cara Ruqyah Mandiri dalam Islam

Ilustrasi melakukan ruqyah mandiri. Foto: Pexels
Menurut Uztad Arif Rahman dalam Ar-Ruqyah Asy-Syar’iyyah: Terapi Gangguan Jin dan Penyakit Hati (2016: 45-47), berikut adalah tata cara ruqyah mandiri dalam Islam yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setelah selesai, umat Muslim perlu menanamkan sikap tawakal dengan menjauhi larangan Allah dan menjalankan seluruh perintah-Nya.

Cara Ruqyah Mandiri Saat Anggota Tubuh Sedang Sakit

Ilustrasi seorang Muslim yang melakukan ruqyah pada bagian wajahnya yang sakit. Foto: Pexels
Untuk melakukan ruqyah pada anggota tubuh yang sedang sakit, Rasulullah mengajarkan untuk meletakkan tangan di atas bagian tubuh yang sakit, lalu membaca lafal basmallah sebanyak tiga kali:
بِاسْمِ اللَّهِ
Bismillah. (3 kali)
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah."
Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa berikut sebanyak tujuh kali:
أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
A’udzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir. (7 kali)
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, dengan menyebut nama Allah, aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari kejelekan yang aku dapatkan dan aku waspadai." (HR. Muslim, No. 2202)
ADVERTISEMENT

Cara Ruqyah Mandiri Sebelum Tidur

Ilustrasi seorang Muslim yang berdoa sebelum tidur. Foto: Pexels
Ruqyah mandiri juga bisa dilakukan umat Muslim sebelum tidur. Rasulullah mengajarkan untuk berwudhu dan berdoa sebelum tidur. Rasulullah bersabda:
"Apabila kalian hendak tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk sholat." (HR. Bukhari, No. 247 dan Muslim, No. 2710)
Setelah itu, umat Muslim bisa menggabungkan kedua telapak tangan seperti saat hendak berdoa, kemudian membaca beberapa ayat Alquran, yaitu surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.
Setelah selesai membaca ketiga surat tersebut, tiup kedua telapak tangan dan usapkan ke seluruh bagian tubuh yang dapat dijangkau. Cara ini dapat diulangi sebanyak tiga kali.
Penjelasan mengenai ruqyah sebelum tidur di atas dijelaskan dalam hadits berikut:
كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
ADVERTISEMENT
Artinya: "Nabi SAW ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan itu ditiup dan dibacakan: 'Qul huwallahu ahad' (surat Al-Ikhlas), 'Qul a’udzu birobbil falaq' (surat Al-Falaq), dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas).
Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali." (HR. Bukhari, No. 5017)
(AFM & SFR)