Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tata Cara Shalat di Pesawat Saat Melakukan Perjalanan Jauh
14 Desember 2021 10:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tidak ada alasan bagi seorang Muslim untuk meninggalkan shalat sekalipun sedang bepergian atau musafir. Hal ini telah dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 238-239 berikut:
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ فَاِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا اَوْ رُكْبَانًا ۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَمَا عَلَّمَكُمْ مَّا لَمْ تَكُوْنُوْا تَعْلَمُوْنَ
Artinya: Peliharalah semua salat dan salat wustha. Dan laksanakanlah (salat) karena Allah dengan khusyuk. Jika kamu takut (ada bahaya), shalatlah sambil berjalan kaki atau berkendaraan. Kemudian apabila telah aman, maka ingatlah Allah (salatlah), sebagaimana Dia telah mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu ketahui.
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa, meskipun dalam perjalanan menggunakan transportasi udara, darat, maupun laut, umat Muslim tetap diperintahkan untuk shalat. Berikut penjelasan cara shalat di pesawat bagi umat Muslim.
ADVERTISEMENT
Tata Cara Shalat di Pesawat
Tata cara shalat di pesawat dikutip dari buku Shalat di Kendaraan oleh Ahmad Sarwat.
Seperti shalat pada umumnya, umat Muslim diharuskan untuk berwudu atau bertayamum sebagai syarat sahnya shalat. Pada umumnya, wudhu di dalam pesawat dapat dilakukan di dalam toilet kabin. Jika dalam kondisi darurat dan tidak ada air, bisa diganti dengan bertayamum sebagai cara bersuci.
Memulai shalat di atas kendaraan, hendaknya yang bersangkutan untuk menghadap ke arah kiblat dan seandainya kendaraan atau pesawat yang ditumpangi berbelok arah, maka dibolehkan mengikuti arah kendaraaan yang sedang ditumpangi.
Dikutip dari buku Terapi Shalat Sempurna oleh Ustaz Ahmad Baei Jaafar, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma, “Rasulullah pernah melaksanakn shalat sunnah di atas kendaraannya sesuai dengan arah kendaraannya. Namun jika ingin melaksanakan shalat fardhu, beliau turun dari kendaraan dan menghadap kiblat.” (HR. Bukhari)
ADVERTISEMENT
Beberapa maskapai penerbangan sudah dilengkapi dengan musala kecil untuk penumpang yang ingin menunaikaan shalat. Ketika terdapat ruang khusus yang digunakan untuk shalat dalam pesawat, maka harus dilakukan sambil berdiri. Namun, jika tidak memungkinkan, shalat bisa dilakukan sambil duduk di kursi penumpang.
Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang dikutip dari buku Panduan Shalat dalam Keadaan Darurat oleh Nor Hadi, Imron bin Hushoin yang bertanya kepada Rasulullah tentang bagaimana ia harus menunaikan shalat dalam keadaan memiliki penyakit bawasir, kemudian Rasulullah bersabda:
“Shalatlah sambil berdiri, jika tidak mampu, silahkan sambil duduk. Jika tidak mampu, maka sambil berbaring miring.” (HR Bukhari)
Masih dari sumber yang sama, menurut Imam Abu Hanifah, seseorang yang shalat dalam keadaan duduk, rukuk dan sujudnya dapat dilakukan dengan cara menundukkan kepala. Penudukkan kepala saat sujud dilakukan lebih rendah saat rukuk.
ADVERTISEMENT
Tetap melakukan gerakan shalat secara runtut dan tertib, baik dalam keadaan berdiri maupun duduk. Imam Syafi'i dalam buku Shalat di Kendaraan menjelaskan, shalatnya seseorang di kendaraan digunakan untuk menghormati waktu shalat.
Jadi, apabila melakukan perjalanan jarak dekat yang hanya menempuh waktu 2-3 jam, disarankan untuk mencari jadwal penerbangan yang tidak menganggu waktu shalat.
Namun apabila jarak perjalanan lebih dari 90km, dianjurkan untuk mengqasar atau menjamak shalat lima waktu. Cara ini dapat mempermudah umat Muslim dan tidak akan mengurangi pahala ibadah.
(IPT)