Tata Cara Sholat Hajat beserta Bacaan Doanya

Ilustrasi sholat hajat. Foto: Pexels.

Sholat hajat adalah ibadah sunnah yang dilakukan ketika seseorang memiliki suatu keinginan atau hajat. Ibadah ini merupakan bentuk ikhtiar agar apa yang diinginkan dan direncanakan akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Dian Nafi dalam buku Sederas Hujan Seterang Purnama menyebutkan, salah satu hadits yang membahas tentang anjuran sholat hajat diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang artinya:

Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang berwudu dan sempurna wudunya, kemudian sholat dua rakaat (sholat hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah akan memberikan apa yang ia pinta cepat atau lambat." (HR. Ahmad)

Sholat hajat bisa dilakukan kapan saja. Namun, waktu terbaik untuk melaksanakan sholat sunnah ini adalah di sepertiga malam terakhir sebagai bagian dari sholat malam.

Dikutip dari buku Menjemput Berkah Lewat: Shalat Hajat terbitan Galang Press Group, waktu tersebut didasarkan pada hadits riwayat Imam Ahmad dari Anas ra. Salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, “Malam manakah yang paling didengar dan dikabulkan oleh Allah?” Rasulullah SAW menjawab. “Pada tengah malam.”

Sholat hajat dilakukan secara munfarid atau sendiri dan tidak berjamaah. Banyaknya rakat dalam sholat hajat yaitu minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat. Bagaimana tata cara sholat hajat?

Tata Cara Sholat Hajat

Ilustrasi sholat hajat. Foto: Shutter Stock

Tata cara sholat hajat sama dengan sholat pada umumnya. Dimulai dengan niat, takbiratul ikhram, dan diakhiri dengan salam. Berikut tata caranya dikutip dari buku Dirasah Islamiyah Kelas VIII oleh Al Mubdi’u, dkk.:

"Ushollii sunnatal haajati rok'aataini lillahi ta'ala."

Artinya: "Aku berniat sholat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Doa Setelah Sholat Hajat

Ilustrasi bacaan doa sholat hajat. Foto: Freepik.

Berikut bacaan doa sholat hajat lengkap dengan latin dan artinya dikutip dari buku Shalat Hajat oleh Ghaida Halah Ikram:

اَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ .اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْعِصْمَةَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ وَّالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَّالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لَاتَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Laa illaaha illallaahul-haliimul-kaarim, subhaanallaahi rabbil'arsyil-'adzim. Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin. As'aluka muujibaati rahmatika wa 'azaa'ima magfiratika wal -'ismata min kulli dzambiw wal-ganiimata min kulli birriw was-salaamata min kulli istmin, laa tada' lii dzamban illaa gafartahuu wa laa hamman illaa farrajtahuu wa laa haajatan hiya laka ridan illaa qadaitahaa yaa arhamar-raahimiin.

Artinya: "Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Penyantun lagi Mahamulia, Mahasuci Allah Tuhan yang memiliki Arsy yang besar. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu dan hal-hal yang memastikan ampunan-Mu, dan terpelihara dari semua dosa yang menjarah setiap kebaikan dan selamat dari semua dosa. Janganlah Engkau tinggalkan suatu dosa pun bagiku, melainkan Engkau mengampuninya, dan tidak pula kesusahan melainkan Engkau berikan penawar kepadanya dan tidak pula suatu keperluan yang diridhai oleh-Mu melainkan Engkau memastikan buatku, wahai Yang Maha Penyayang diantara para penyayang."

(IPT)