Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tata Cara Sholat Hajat dan Keutamaannya bagi Umat Islam
16 Mei 2023 13:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Para sahabat dan ulama biasa melakukan sholat hajat ketika memiliki suatu kebutuhan, baik dalam situasi mendesak maupun tidak. Dari beberapa keterangan, baik itu ulama terdahulu maupun kontemporer, telah banyak membuktikan keampuhan dan kemujaraban sholat hajat karena terpenuhinya atau terkabulnya permintaan mereka.
Lantas, bagaimana tata cara sholat hajat yang baik dan benar? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut ini.
Waktu Pelaksanaan dan Jumlah Rakaat Sholat Hajat
Dikutip dari buku Dirasah Islamiyah Kelas VIII SMP Nurul Huda oleh Al Mubdi’u, M.Pd dkk., disebutkan bahwa sholat sunnah hajat dilakukan minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat. Setiap dua rakaat harus disertai dengan salam.
Untuk pelaksanaannya, sebenarnya sholat hajat bisa dilakukan kapan saja, kecuali di waktu-waktu yang dilarang melakukan ibadah sholat. Namun, waktu terbaik untuk melakukan sholat hajat adalah pada malam hari, terutama di sepertiga bagian terakhir malam.
ADVERTISEMENT
Tata Cara Sholat Hajat
Masih dalam sumber yang sama, berikut adalah tata cara sholat hajat yang benar.
Artinya: “Aku berniat sholat hajat sunnah hajat dua raka’at karena Allah Ta’ala.”
Pada praktiknya, sholat hajat dapat dilaksanakan secara massal dan berjamaah, tidak hanya perorangan. Misalnya, ketika dalam suatu daerah atau bahkan negara telah terjadi suatu bala, musibah, bencana, dan krisis, umat Islam juga bisa memohon kepada Allah SWT melalui sholat hajat.
ADVERTISEMENT
Keutamaan Sholat Hajat
Mengutip buku karya Abu Khansa Al-Harits berjudul Menjemput Berkah Lewat Shalat Hajat, pelaksanaan sholat hajat memiliki banyak keutamaannya. Di antaranya sebagai sarana komunikasi kepada Allah SWT, pencegah bencana, hingga pengubah takdir.
Selain itu, sholat hajat juga berfungsi sebagai media meminta pertolongan kepada Allah SWT. Sholat hajat dikhususkan untuk meminta segala keinginan dan kebutuhan kepada Yang Maha Esa.
Dengan begitu, takdir baik dan buruk yang telah ditetapkan oleh Allah di Lauhul Mahfudz dapat diubah melalui doa. Maka dari itu, perbanyaklah sujud. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Tuhannya, yaitu dikala ia sedang sujud. Maka, perbanyaklah berdoa di dalamnya.” (H.R. Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan Nasa’i).
ADVERTISEMENT
Selain untuk meminta diberikan pertolongan dan rezeki yang melimpah, sholat hajat juga dilaksanakan ketika kita ingin meminta kebutuhan yang pasif. Menurut sumber, kebutuhan pasif yang dimaksud adalah dengan dihindarkan dari bencana, bahaya, dan berbagai hal lainnya yang bersifat merugikan.
Mengapa umat Islam harus melakukan sholat hajat untuk mencegah dari bencana? Sebab, bahaya selalu mengintai kehidupan manusia.
Maka dari itu, umat Muslim harus menunaikan sholat hajat agar dapat dijauhkan dari hal-hal buruk dan digantikan dengan sesuatu yang lebih baik dan maslahat. Namun, ketika bencana dan bahaya tersebut telah terjadi, segera memohon kepada Allah SWT agar bencana tersebut dihilangkan.
(ANF)