Konten dari Pengguna

Tata Cara Sholat Istisqo dan Doanya yang Dapat Diamalkan Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
24 Oktober 2022 17:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tata cara sholat istisqo. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tata cara sholat istisqo. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Sholat istisqa adalah shalat sunnah yang dilaksanakan untuk meminta hujan. Sholat ini dikerjakan ketika suatu daerah mengalami kekeringan panjang.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Kitab Shalat Empat Mazhab susunan Syeikh Abdurrahman Al-Jaziri, dalam bahasa Arab, istisqo artinya meminta hujan. Sementara definisi istisqa menurut syariah adalah permohonan hujan kepada Allah SWT yang dipanjatkan oleh seorang hamba yang sangat membutuhkan.
Sholat istisqo dapat dikerjakan sebanyak dua rakaat di dalam masjid maupun tanah lapang. Anjuran untuk mendirikan shalat istisqa tercantum dalam hadits berikut:
"Nabi SAW keluar menuju tanah lapang untuk shalat Istisqa. Beliau menghadap ke kiblat lalu shalat dua rakaat dan membalik rida' (semacam selendang). Sufyan berkata, "Aku diberitahu al-Mas'udi dari Abu Bakar, dia berkata, "Beliau menjadikan bagian kanan dari rida' tersebut di atas bagian kiri." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada beberapa kondisi yang dianjurkan untuk melaksanakan sholat istisqo. Contohnya, ketika seseorang berada di tempat yang sumur atau aliran sungainya tidak bisa digunakan untuk minum, menyiram tanaman, dan memberi minum binatang ternak. Contoh lain, ada air di suatu tempat, tetapi tidak mencukupi kebutuhan.
ADVERTISEMENT

Tata Cara Sholat Istisqo

Ilustrasi tata cara sholat istisqo. Foto: Pexels
Dikutip dari buku Tata Cara Shalat Lengkap yang Dicintai Allah dan Rasulullah susunan Yoli Hemdi, berikut tata cara melaksanakan shalat istisqo.
أصلى شئة الاستسقاء ركعتين (إمامه مأموما) لله تعالى.
Ushallii sunnatal istisqa-i rak'ataini (imaman/ma'muuman) lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya berniat shalat sunnah istisqa' dua rakaat (sebagai imam/ makmum karena Allah Ta'ala."
ADVERTISEMENT
Tata cara pelaksanaan shalat istisqo di atas didasarkan dari hadits Al-Bukhari No. 1025 dan Muslim no. 894. Dari Abdullah bin Zaid radhiallahu anhu, dia berkata:
خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَسْقِي فَتَوَجَّهَ إِلَى الْقِبْلَةِ يَدْعُو وَحَوَّلَ رِدَاءَهُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ جَهَرَ فِيهِمَا بِالْقِرَاءَةِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah keluar untuk melaksanakan shalat istisqa’, beliau lalu berdoa dengan menghadap ke arah kiblat sambil membalikkan kain selendangnya. Kemudian beliau melaksanakan shalat dua rakaat dengan mengeraskan bacaannya pada kedua rakaat itu.”

Doa Setelah Sholat Istisqo

Ilustrasi tata cara sholat istisqo. Foto: Pexels
Menurut riwayat Imam As-Syafi'i, Abu Dawud, dan lainnya, umat Muslim juga dapat mengamalkan doa meminta hujan seperti yang dikutip dari laman NU Online.
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِاللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا
ADVERTISEMENT
Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī‘an (lan riwayat murī‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman. Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj'alnā minal qānithīn Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika. Allāhumma anbit lanaz zar‘a, wa adirra lanad dhar‘a, wasqinā min barakātis samā’i, wa anbit lanā min barakātil ardhi. Allāhummarfa‘ ‘annal jahda wal jū‘a wal ‘urā, waksyif ‘annal balā’a mā lā yaksyifuhū ghairuka. Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā’a ‘alainā midrārā.
Artinya: “Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi. Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan. Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu.
ADVERTISEMENT
Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu. Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu. Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu”.
(ANS)