Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Teh Berasal dari Negara Mana? Ini Sejarah Penemuannya
12 Januari 2023 18:09 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Teh biasanya tersaji usai makan siang atau dinikmati bersama camilan seperti kue kering atau roti. Meski sudah menjadi bagian dari rutinitas, masih banyak orang yang belum mengetahui asal muasal minuman ini.
Ingin tahu teh berasal dari negara mana? Simak informasinya dalam ulasan berikut ini.
Sejarah Negara Penemu Teh
Mengutip China Travel, teh ditemukan di China pada tahun 2373 SM oleh Kaisar Shen Nong, seorang bapak pertanian dan pengobatan. Ia berkeliling negeri untuk mencari tanaman obat baru.
Suatu hari, karena merasa tidak enak badan, kaisar memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon. Ia lalu merasa haus dan merebus air seperti yang biasa dilakukannya. Lantas, beberapa daun dari pohon jatuh ke dalam cangkir, namun ia tetap meminumnya.
ADVERTISEMENT
Setelah meminumnya, Kaisar Shen Nong mendapati air yang bercampur daun itu memiliki rasa dan aroma serta dapat menyegarkan tubuh. Setelah penemuan yang tidak disengaja itu, Kaisar Shen Nong semakin giat mendalami khasiat daun teh.
Hingga pada akhirnya, Sang Kaisar menemukan bahwa daun teh memiliki efek menyembuhkan. Setelah penemuan Kaisar Shen Nong tersebut, teh menjadi bagian dari kebiasaan para bangsawan China.
Puncak perkembangan teh terjadi pada Dinasti Tang dan Sui (618-907 Masehi). Saat itu teh menjadi minuman kehidupan sehari-hari masyarakat China.
Lalu mulailah pembudidayaan teh dengan membuka lahan-lahan perkebunan luas di sepanjang daratan China. Aktivitas minum teh semakin menyebar ke lebih banyak lapisan masyarakat di Dinasti Tang dan Sui.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Cha Jing yang ditulis oleh seorang penulis yang hidup pada masa Dinasti Tang yang bernama Lu Yu, tanaman teh dan proses pembuatannya dicatat secara rinci. Memasuki era Dinasti Ming dan Qing, teh secara luas makin dicintai oleh semua lapisan masyarakat. Jenisnya pun semakin beragam, mulai dari teh bunga, teh oolong, dan teh hitam.
Perdagangan teh juga semakin membawa keuntungan bagi pemerintah China. Pemerintah melakukan bisnis teh dengan banyak negara asing seperti di kawasan Afrika dan Asia serta negara-negara Eropa termasuk Inggris dan Belanda.
Jenis-Jenis Teh di China
Merujuk studi Upacara Minum Teh Sebagai Bagian Kebudayaan Masyarakat China karya Yuanita Tanuwijaya, China merupakan negara dengan peringkat produksi teh nomor dua yang menghasilkan teh dengan kualitas terbaik dan variasi terbanyak di dunia.
ADVERTISEMENT
Dalam proses perkembangan teh di China, terdapat 6 jenis teh yang paling sering dikonsumsi masyarakat di dunia, khususnya China. Berikut macam-macamnya:
1. Teh Hijau
Teh ini berwarna hijau karena mengandung tanin yang tinggi. Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Teh hijau ini memiliki sifat mendinginkan dan mampu menghilangkan racun panas di dalam tubuh.
Teh hijau cocok diminum pada musim panas dan berkhasiat meringankan gejala-gejala gejala panas, seperti demam, panas dalam, batuk, dan peradangan.
2. Teh Merah/Hitam
Masyarakat China, Jepang dan Korea lebih sering menyebutnya teh merah. Sebab, air seduhan teh ini berwarna merah. Sementara itu, warga Barat menyebutnya sebagai teh hitam, karena warna daunnya hitam yang disebabkan oleh proses fermentasi secara berulang-ulang. Teh yang memiliki air seduhan berwarna hitam/merah ini tergolong populer.
ADVERTISEMENT
Manfaat dari teh ini cukup banyak, yaitu memiliki efek menghangatkan sehingga cocok diminum saat musim dingin. Teh hitam juga dapat menguatkan fungsi hati dan perut serta memiliki tingkat relaksasi yang sangat besar. Sehingga teh ini baik dikonsumsi oleh mereka yang sedang dalam masa penyembuhan.
3. Teh Oolong
Teh oolong disebut juga Qing Cha merupakan jenis teh yang memiliki aroma khas. Teh oolong tumbuh di daerah berkarang. Semakin sulit proses pemetikan teh oolong, semakin mahal harga teh tersebut. Wuyiyancha adalah salah satu jenis teh oolong paling terkenal yang tumbuh di Provinsi Fujian.
4. Teh Putih
Teh putih tumbuh di pegunungan tinggi Provinsi Fujian. Teh satu ini dihasilkan dari daun pilihan yang diproses dengan ekstra hati-hati setelah pemetikan. Daun teh putih yang dapat digunakan hanya yang paling muda yang masih dipenuhi bulu putih pendek atau bulu halus.
ADVERTISEMENT
Air seduhan dari teh ini biasanya berwarna putih keperakan. Rasa yang dihasilkan dari seduhan teh putih dapat dikatakan hambar. Kendati demikian, teh putih merupakan jenis teh terbaik dan memiliki antioksidan serta anti kanker tertinggi yang sangat baik bagi tubuh.
5. Teh Bunga
Teh bunga dibuat dari perpaduan teh hijau dan ditambahkan dengan daun bunga (melati, mawar, anggrek, dan plum) melalui proses pengasapan. Teh bunga yang paling terkenal adalah teh melati/Molicha. Teh ini sangat populer di daerah China bagian utara.
6. Teh Pres/Teh yang dipadatkan
Teh press berasal dari teh merah dan teh hijau. Teh tersebut melalui proses pengolahan khusus dengan penguapan dan pemadatan (press), kemudian hasil olahan dibuat menjadi bentuk batu bata.
Teh ini memiliki beberapa ciri khas, yakni teksturnya padat dan keras. Apabila disimpan lama tidak akan mudah berubah baik secara kualitas maupun tekstur dan mudah dibawa kemana-mana.
ADVERTISEMENT
(ANS)