Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Teks Narasi: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, dan Contohnya
28 Januari 2021 16:38 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 27 Mei 2022 12:04 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan lengkap ciri-ciri, struktur, dan contoh teks narasi.
Ciri-ciri Teks Narasi
Teks narasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Struktur Teks Narasi
Struktur teks narasi terdiri dari orientasi, komplikasi, konflik, dan koda. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Pada bagian ini penulis mengungkapkan tokoh dan hubungan antartokoh pada cerita. Selain itu, disajikan juga adegan-adegan untuk mengenalkan alur cerita kepada pembaca.
Pada bagian komplikasi, penulis mulai mengenalkan konflik pada pembaca. Kemudian konflik ini akan berkembang menjadi klimaks dan menegangkan.
Konflik yang terjadi di bagian komplikasi akan perlahan diselesaikan di bagian ini. Penulis akan menyajikan jalan keluar dari permasalahan yang ada dan konflik pun akan terselesaikan.
Koda adalah bagian pada teks narasi yang menyajikan akhir dari cerita. Di bagian ini penulis akan menentukan akhir (ending) dari ceritanya akan seperti apa. Cerita dapat berakhir bahagia, sedih, dan menggantung.
Contoh Teks Narasi
Keluarga Cemara
ADVERTISEMENT
Ara adalah nama panggilanku, nama panjangku adalah Cemara. Bapak yang memberiku nama Cemara. Aku mempunyai seorang ibu yang sangat baik. Aku juga mempunyai kakak perempuan yang cantik dan baik, walaupun ia terkadang suka marah.
Aku bersyukur karena diberi keluarga yang harmonis dan serba kecukupan. Namun, kondisi menjadi berbalik ketika rekan kerja bapak menghianati bapak. Seluruh aset perusahaan dan harta pribadi keluarga kami berhasil direbut olehnya. Kondisi ini membuat aku dan keluarga harus pindah ke desa, di rumah peninggalan kakek. Rumahnya kecil, kalau hujan sering bocor, letaknya di tengah sawah. Hampir tidak ada yang bisa dibanggakan dari rumah peninggalan kakek ini.
Bukan seorang bapak namanya kalau putus asa di tengah kondisi ini. Bapak selalu menghibur dan mengayomi kami di tengah kondisi kami yang sangat jauh berbeda dengan yang dulu. Bapak selalu tersenyum dan mengatakan bahwa bapak akan berusaha untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu. Bapak selalu kelihatan tegar dan penuh semangat.
ADVERTISEMENT
Bapak memulai lagi usahanya. Setiap hari, bapak berangkat sangat pagi dan pulang larut malam. Semua itu bapak lakukan untuk menepati janjinya kepada kami untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu. Hasil memang tidak akan menghianati usaha. Perlahan, bapak mampu mengembalikan apa yang pernah hilang.
Berkat kegigihan dan ketekunan bapak, akhirnya kami sekeluarga dapat mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Sebuah kehidupan yang pernah diberikan untuk keluarga kami, direbut oleh orang jahat, dan akhirnya kembali lagi kepada kami.
(MSD)