Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Teks Takbiran Idul Fitri: Arab, Latin, dan Terjemahannya
28 Maret 2025 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Malam menjelang Idul Fitri merupakan momen yang penuh suka cita bagi umat Islam. Pada malam ini, kaum Muslim melantunkan takbir secara terus-menerus sebagai ungkapan rasa syukur.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Majalah Aula karya Diah Rengganis (2022:39), disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak bacaan takbir pada malam hari raya karena dapat menghapus dosa. Takbiran menjadi tanda berakhirnya bulan suci Ramadhan dan datangnya Hari Raya Idul Fitri.
Takbiran hendaknya dibaca sepanjang malam untuk menghidupkan momen kemenangan ini. Berikut adalah teks takbiran Idul Fitri lengkap dengan terjemahannya yang bisa dilantunkan.
Teks Takbiran Idul Fitri
Menurut buku Rahasia-Rahasia di Balik Thaharah: Seri Ringkasan Ihya' Ulumuddin oleh Abu Hamid M., dkk (2021), takbir dibaca sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri maupun setelah sholat lima waktu pada tanggal 1 Syawal.
Selain menghidupkan semangat hari raya, takbiran juga menjadi momen untuk meraih rahmat Allah SWT. Bagi yang ingin mengamalkan, berikut adalah teks takbiran Idul Fitri:
ADVERTISEMENT
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Artinya: “Allah Maha Besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha Suci Allah pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada Tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar.”
ADVERTISEMENT
Keutamaan Takbiran Idul Fitri
Dalam buku Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi (2020), disebutkan bahwa hukum mengumandangkan takbir pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha adalah sunnah. Umat yang membacanya akan mendapat ketenangan hati, sebagaimana tertuang dalam Surat Ar-Ra’d ayat 28:
اَلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَتَطۡمَٮِٕنُّ قُلُوۡبُهُمۡ بِذِكۡرِ اللّٰهِ ؕ اَلَا بِذِكۡرِ اللّٰهِ تَطۡمَٮِٕنُّ الۡقُلُوۡبُ
(Alladzîna âmanû wa tathma'innu qulûbuhum bidzikrillâh, alâ bidzikrillâhi tathma'innul-qulûb.)
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
Membaca takbir sangat dianjurkan dan memiliki banyak manfaat. Bahkan, ketika seseorang mengucapkannya secara tidak sengaja, kalimat ini tetap bermakna dalam. Allah SWT pun menjanjikan rahmat dan pertolongan bagi umat yang mengumandangkannya.
ADVERTISEMENT
Anjuran untuk mengagungkan kalimat takbir juga tertuang dalam Surat Al-Isra’ ayat 111:
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang tidak mengangkat seorang anak, tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya, dan tidak memerlukan penolong dari kehinaan! Agungkanlah Dia setinggi-tingginya!”
(SLT)