Konten dari Pengguna

Tema Hari Kebangkitan Nasional 2023 dan Sejarah Peringatannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
20 Mei 2023 9:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hari ini, Sabtu (20/5), segenap masyarakat Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas. Momen ini diperingati untuk mengenang bangkitnya semangat juang bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan sekaligus untuk menguatkan jiwa nasionalisme masyarakat.
ADVERTISEMENT
Peringatan Hari Kebangkitan 2023 menjadi peringatan yang ke-115. Berbagai instansi pemerintah hingga sekolah biasanya akan melaksanakan upacara bendera untuk memperingati momen bersejarah ini.
Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun sudah merilis tema Hari Kebangkitan Nasional 2023 sebagai pedoman saat peringatannya. Apa temanya dan bagaimana sejarah Hari Kebangkitan Nasional bermula?

Tema Hari Kebangkitan Nasional 2023

Ilustrasi menyambut Hari Kebangkitan Nasional. Foto: Gratsias Adhi Hermawan
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika No. 241/M.KOMINFO/H.04.01/05/2023, tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2023 adalah “Semangat untuk Bangkit”.
Tema ini dipilih agar Hari Kebangkitan Nasional dapat menumbuhkan dan menguatkan nilai-nilai semangat untuk bangkit menuju masa depan Indonesia yang lebih baik. Tema tersebut divisualisasikan dengan baik lewat logo Harkitnas yang berupa gambar angka “115” berwarna merah.
ADVERTISEMENT
Garis lengkung pada angka satu di logo Harkitnas 2023 menyerupai bendera Indonesia yang melambangkan keberanian dan kesucian. Sedangkan, tiga garis berjajar menyerong ke kanan menyimbolkan jalan yang bergerak dinamis menuju kebangkitan Indonesia yang lebih tangguh.
Kemudian, bendera pada angka 5 melambangkan kekuatan dan semangat untuk bangkit. Sementara bentuk setengah lingkaran pada angka itu merupakan lambang solidaritas untuk membangun Indonesia yang lebih maju.

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional berawal dari lahirnya Budi Utomo, organisasi modern pertama yang berdiri di Indonesia. Budi Utomo dibentuk pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dan beberapa mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen).
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, organisasi itu hanya ditujukan untuk pelajar dari STOVIA dengan lingkup meliputi Jawa dan Madura. Seiring berjalannya waktu, Budi Utomo terbuka bagi masyarakat Indonesia yang bukan pelajar tanpa membedakan keturunan suku bangsa, jenis kelamin, dan agama.
Mengutip buku Sejarah Pergerakan Nasional tulisan Fajriudin Muttaqin, Dr. Wahidin Sudirohusodo merupakan tokoh yang berperan penting dalam membangkitkan semangat organisasi Budi Utomo.
Beliau mengemukakan banyak ide dan aspirasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan tujuan utama membiayai pelajar yang kurang mampu. Gagasan-gagasannya itu turut disampaikan lewat majalah Retnodhoemilah yang diterbitkannya khusus untuk kalangan priyayi.
Sayangnya, tidak semua golongan priyayi mendukung berdirinya organisasi Budi Utomo. Kaum priyayi birokrasi dari golongan ningrat berpandangan bahwa gerakan itu mengancam kaum aristokrasi yang menginginkan situasi quo agar kepentingan mereka tetap terjamin.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock
Kendati demikian, berdirinya Budi Utomo tetap mendapat respons positif dari masyarakat. Kehadiran organisasi tersebut diharapkan mampu memajukan bangsa Indonesia dari berbagai bidang, seperti pendidikan, pertanian, peternakan, industri, serta perdagangan.
Mengutip buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia oleh Andriyanto, M.Pd, Budi Utomo menggelar kongres pertama pada 3-5 Oktober 1908. Kongres yang dihadiri oleh 300 peserta tersebut menghasilkan kesepakatan sebagai berikut:
Selain itu, Budi Utomo juga menjadi cikal bakal munculnya berbagai organisasi lainnya. Sebut saja Ambonsch Studiefonds, asosiasi yang didirikan orang-orang Ambon serta Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh Haji Samanhudi.
ADVERTISEMENT
Berdirinya Budi Utomo menjadi simbol kebangkitan bangsa Indonesia. Karena itu, pada 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan tanggal berdirinya Budi Utomo, tanggal 20 Mei, sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati hingga sekarang.
(ADS)