Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Tembung Camboran: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
26 Juli 2021 17:19 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 5 April 2023 17:31 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tembung camboran adalah ragam bahasa Jawa yang menggabungkan dua kata atau lebih menjadi satu kesatuan yang memiliki arti. Dalam bahasa Indonesia, tembung camboran disebut kata majemuk.
ADVERTISEMENT
Dalam penggunaannya, tembung camboran menjadi salah satu kosakata ungkapan yang maknanya telah menyatu dan dibuat dengan merangkai kata-kata secara utuh atau disingkat.
Tembung camboran tebagi menjadi beberapa jenis. Berdasarkan bentuknya, tembung camboran dibagi menjadi camboran tugel dan wutuh. Sedangkan, menurut tujuan atau artinya, ada yang disebut camboran tunggal dan wudhar.
Pengertian Tembung Camboran
Dalam bahasa Jawa, kata majemuk dikenal sebagai tembung camboran. Kata majemuk sendiri merupakan gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan arti.
Dikutip dari Parama Sastra Bahasa Jawa oleh Aryo Bimo Setiyanto (2007: 91), tembung camboran yaiku atau tembung camboran artinya adalah dua kata atau lebih yang digabung menjadi satu sehingga membentuk kata baru dan memiliki makna tertentu.
ADVERTISEMENT
Tembung camboran membentuk suatu kata yang berdiri sendiri (mandiri). Kata tersebut terdiri atas dua buah kata atau lebih dan bentuknya berbeda. Adapun kata-katanya ada yang utuh dan ada pula yang sudah disingkat.
Jenis-Jenis Tembung Camboran dan Contohnya
Mengutip buku Baboning Pepak Basa Jawa oleh Budi Anwari, jenis-jenis tembung camboran adalah sebagai berikut:
1. Camboran Utuh
Camboran utuh adalah dua kata yang digabung menjadi satu dan dua kata tersebut masih utuh, tidak dikurangi atau dipotong. Contoh camboran utuh ialah:
2. Camboran Tugel/Wancah
Camboran tugel atau wancah adalah dua kata yang digabung menjadi satu dengan mengurangi jumlah suku katanya. Contoh camboran tugel ialah:
ADVERTISEMENT
3. Camboran Tunggal
Camboran tunggal adalah dua kata yang digabung menjadi satu, tetapi antara satu kata dengan kata lainnya tidak bisa dipisah-pisah lagi karena sudah memiliki arti baru. Contoh camboran tunggal ialah:
4. Camboran Wudhar
Camboran wudhar adalah dua kata yang digabung menjadi satu, tetapi antara satu kata dengan kata lainnya masih memiliki arti sendiri. Contoh camboran wudhar ialah:
ADVERTISEMENT
Memahami Afiksasi dalam Bahasa Jawa
Salah satu proses pembentukan kata dalam bahasa Jawa dilakukan dengan pembubuhan afiks atau imbuhan pada bentuk dasar. Proses pembubuhan afiks ini disebut afiksasi.
Dikutip dari Proyek Keterampilan Menulis Berbahasa Jawa oleh Endang Sri Maruti, dkk., (2022: 46-47), afiksasi dalam bahasa Jawa dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu ater-ater, seselan, panambang, dan imbuhan babarengan. Berikut penjelasannya:
1. Ater-Ater (Prefiks atau Awalan)
Ater-ater atau prefiks merupakan imbuhan yang terletak di depan kata dasar. Adapun imbuhan ater-ater terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
ADVERTISEMENT
2. Seselan (Infiks)
Seselan atau infiks adalah imbuhan yang disisipkan di tengah atau di dalam bentuk kata dasar. Seselan disebut juga dengan sisipan. Adapun imbuhan seselan yaitu -in-, -er-, -el-, dan -um-.
Sebagai contoh, imbuhan -er- bertemu dengan kata "gandhul", maka akan berubah menjadi "gerandhul" yang artinya "menggantung dalam jumlah banyak".
3. Panambang (Sufiks atau Akhiran)
Panambang atau sufiks adalah imbuhan yang dibubuhkan di belakang bentuk kata dasar. Adapun imbuhan panambang yaitu -ku, -mu, -e, -en, -an, -i, -ake, -a, -na, -ana, dan -ne.
Sebagai contoh, imbuhan -an bertemu dengan kata "tandur", maka akan berubah menjadi "tanduran" yang artinya "tanaman".
4. Imbuhan Bebarengan (Konfiks)
Imbuhan bebarengan atau konfiks adalah imbuhan yang terdiri atas perpaduan pada awalan dan akhiran kata. Adapun beberapa imbuhan bebarengan, yaitu:
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, imbuhan -ka sebagai awalan dan -an sebagai akhiran bertemu dengan kata "pinter", maka akan membentuk kata "kapinteran" yang artinya "kecerdikan".
(AFM & SFR)