Tembung Camboran: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
26 Juli 2021 17:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menulis tembung camboran. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menulis tembung camboran. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Tembung camboran adalah ragam bahasa Jawa yang menggabungkan dua kata atau lebih menjadi satu kesatuan yang memiliki arti. Dalam bahasa Indonesia, tembung camboran disebut kata majemuk.
ADVERTISEMENT
Dalam penggunaannya, tembung camboran menjadi salah satu kosakata ungkapan yang maknanya telah menyatu dan dibuat dengan merangkai kata-kata secara utuh atau disingkat.
Tembung camboran tebagi menjadi beberapa jenis. Berdasarkan bentuknya, tembung camboran dibagi menjadi camboran tugel dan wutuh. Sedangkan, menurut tujuan atau artinya, ada yang disebut camboran tunggal dan wudhar.

Pengertian Tembung Camboran

Ilustrasi menulis tembung camboran. Foto: Unsplash
Dalam bahasa Jawa, kata majemuk dikenal sebagai tembung camboran. Kata majemuk sendiri merupakan gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan arti.
Dikutip dari Parama Sastra Bahasa Jawa oleh Aryo Bimo Setiyanto (2007: 91), tembung camboran yaiku atau tembung camboran artinya adalah dua kata atau lebih yang digabung menjadi satu sehingga membentuk kata baru dan memiliki makna tertentu.
ADVERTISEMENT
Tembung camboran membentuk suatu kata yang berdiri sendiri (mandiri). Kata tersebut terdiri atas dua buah kata atau lebih dan bentuknya berbeda. Adapun kata-katanya ada yang utuh dan ada pula yang sudah disingkat.

Jenis-Jenis Tembung Camboran dan Contohnya

Ilustrasi menulis tembung camboran. Foto: Unsplash
Mengutip buku Baboning Pepak Basa Jawa oleh Budi Anwari, jenis-jenis tembung camboran adalah sebagai berikut:

1. Camboran Utuh

Camboran utuh adalah dua kata yang digabung menjadi satu dan dua kata tersebut masih utuh, tidak dikurangi atau dipotong. Contoh camboran utuh ialah:

2. Camboran Tugel/Wancah

Camboran tugel atau wancah adalah dua kata yang digabung menjadi satu dengan mengurangi jumlah suku katanya. Contoh camboran tugel ialah:
ADVERTISEMENT

3. Camboran Tunggal

Camboran tunggal adalah dua kata yang digabung menjadi satu, tetapi antara satu kata dengan kata lainnya tidak bisa dipisah-pisah lagi karena sudah memiliki arti baru. Contoh camboran tunggal ialah:

4. Camboran Wudhar

Camboran wudhar adalah dua kata yang digabung menjadi satu, tetapi antara satu kata dengan kata lainnya masih memiliki arti sendiri. Contoh camboran wudhar ialah:
ADVERTISEMENT

Memahami Afiksasi dalam Bahasa Jawa

Ilustrasi menulis kata-kata berimbuhan dalam bahasa Jawa. Foto: Unsplash
Salah satu proses pembentukan kata dalam bahasa Jawa dilakukan dengan pembubuhan afiks atau imbuhan pada bentuk dasar. Proses pembubuhan afiks ini disebut afiksasi.
Dikutip dari Proyek Keterampilan Menulis Berbahasa Jawa oleh Endang Sri Maruti, dkk., (2022: 46-47), afiksasi dalam bahasa Jawa dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu ater-ater, seselan, panambang, dan imbuhan babarengan. Berikut penjelasannya:

1. Ater-Ater (Prefiks atau Awalan)

Ater-ater atau prefiks merupakan imbuhan yang terletak di depan kata dasar. Adapun imbuhan ater-ater terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
ADVERTISEMENT

2. Seselan (Infiks)

Seselan atau infiks adalah imbuhan yang disisipkan di tengah atau di dalam bentuk kata dasar. Seselan disebut juga dengan sisipan. Adapun imbuhan seselan yaitu -in-, -er-, -el-, dan -um-.
Sebagai contoh, imbuhan -er- bertemu dengan kata "gandhul", maka akan berubah menjadi "gerandhul" yang artinya "menggantung dalam jumlah banyak".

3. Panambang (Sufiks atau Akhiran)

Panambang atau sufiks adalah imbuhan yang dibubuhkan di belakang bentuk kata dasar. Adapun imbuhan panambang yaitu -ku, -mu, -e, -en, -an, -i, -ake, -a, -na, -ana, dan -ne.
Sebagai contoh, imbuhan -an bertemu dengan kata "tandur", maka akan berubah menjadi "tanduran" yang artinya "tanaman".

4. Imbuhan Bebarengan (Konfiks)

Imbuhan bebarengan atau konfiks adalah imbuhan yang terdiri atas perpaduan pada awalan dan akhiran kata. Adapun beberapa imbuhan bebarengan, yaitu:
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, imbuhan -ka sebagai awalan dan -an sebagai akhiran bertemu dengan kata "pinter", maka akan membentuk kata "kapinteran" yang artinya "kecerdikan".
(AFM & SFR)