Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Tepung Tapioka Apakah Sama dengan Tepung Kanji? Ini Penjelasannya
26 November 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jenis tepung yang beraneka ragam kerap membuat orang bingung untuk membedakannya. Salah satu pertanyaan yang sering muncul, tepung tapioka apakah sama dengan tepung kanji?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, keduanya adalah jenis yang sama. Tepung tapioka atau tepung kanji terbuat dari singkong yang diparut, kemudian diperas patinya dan dikeringkan.
Menurut buku Kue-Kue Gorengan Tradisional karya Dewi Soesilo (2013), tepung tapioka sering dipakai sebagai pengental masakan atau dicampurkan ke dalam adonan kue. Aneka hidangan yang bisa dibuat dari tepung tapioka antara lain cireng, cilok, tahu aci, kue lapis, kue klepon, dan bubur candil.
Tepung tapioka termasuk jenis agroindustri unggulan di Indonesia. Ingin tahu kandungan gizi dan nutrisinya? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Kandungan Gizi dan Nutrisi Tepung Tapioka
Tepung tapioka memiliki tekstur yang sedikit kesat dan lebih kasar dibandingkan tepung terigu. Jika membutuhkan tepung berprotein rendah, maka ini bisa jadi pilihan.
ADVERTISEMENT
Kandungan utama tepung tapioka adalah karbohidrat. Menurut laman Kementerian Pertanian, kandungan gizi tepung tapioka per 100 gram terdiri dari 362 kal, protein 0,59%, lemak 3,39%, air 12,9%, dan karbohidrat 6,99%.
Setelah diteliti, tepung tapioka juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral. Adapun beberapa keunggulan dari jenis tepung ini yaitu:
Di samping itu, tepung tapioka juga mengandung pati resisten, yakni pati yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Sehingga, jenis pati ini dapat membantu melancarkan pencernaan. Fungsinya mirip seperti serat.
Cara Membuat Tepung Tapioka
Proses pembuatan tepung tapioka melalui tahapan yang cukup kompleks. Berikut langkah-langkahnya yang bisa Anda ikuti:
ADVERTISEMENT
1. Pengupasan kulit singkong
Pengupasan dilakukan secara manual untuk memisahkan daging singkong dan kulitnya. Lalu, penyortiran dilakukan untuk memilih singkong berkualitas tinggi dan sedang.
2. Pencucian
Proses pencucian juga dilakukan secara manual dengan cara meremas-remas singkong yang sudah dikupas ke dalam bak yang berisi air. Ini bertujuan untuk memisahkan kotoran pada singkong.
3. Pemarutan
Anda bisa memarut singkong secara manual atau menggunakan mesin. Proses ini memudahkan pengolahan singkong menjadi pati yang lebih lembut.
4. Pemerasan atau ekstraksi
Ekstraksi bisa dilakukan menggunakan kain saring. Singkong yang sudah diparut kemudian diremas sambil ditambahkan air. Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan pati dengan kualitas terbaik.
5. Pengendapan
Pati hasil ekstraksi kemudian diendapkan ke dalam bak selama kurang lebih 4 jam. Nantinya, air di bagian atas endapan bisa dialirkan atau dibuang, sedangkan endapan patinya bisa diambil dan dikeringkan.
ADVERTISEMENT
6. Pengeringan
Sistem pengeringan dilakukan secara manual menggunakan bantuan sinar matahari. Anda bisa menjemurnya di nampan yang diletakkan di atas rak bambu selama 1-2 hari. Tepung tapioka yang siap diproses sebaiknya mengandung kadar air 15-19%.
(MSD)