Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Tugas Penatua di Gereja Menurut Alkitab beserta Tanggung Jawabnya
2 Februari 2023 11:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penatua adalah jabatan gerejawi yang paling penting dan terhormat di agama Kristen. Penatua ditugaskan untuk menjaga dan memelihara Jemaat Tuhan serta mengawasinya agar tiap anggota Gereja hidup berdasarkan firman Allah.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Melayani dengan Efektif: 34 Prinsip Pelayanan Bagi Pendeta dan Kaum Awam karya Ronald W. Leight (2007), jabatan penatua sama seperti uskup, penilik, gembala, dan pendeta. Dalam Perjanjian Baru, penatua disebut sebagai “presbuteros” yang merujuk pada seseorang yang sudah berumur.
Tidak ada batas waktu jabatan bagi penatua. Mereka akan menyandang jabatan tersebut selama memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh gerejawi.
Setiap gereja diperbolehkan memiliki penatua lebih dari satu. Apa sebenarnya tugas penatua menurut Alkitab ? Untuk mengetahuinya, simaklah ulasan berikut ini.
Tugas Penatua Menurut Alkitab
Pada dasarnya, tugas penatua adalah pemuridan. Sebagai pemurid, penatua bertanggung jawab untuk memuridkan Jemaat Tuhan dan anggota-anggota yang ada di gereja.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mereka juga diminta mengingatkan Jemaat akan tugasnya, yakni memberitakan Firman Allah melalui perkataan dan perbuatannya di dunia. Tugas ini tidak bisa diemban oleh sembarangan orang. Oleh karena itu, ada syarat khusus yang ditetapkan sebelum memilih penatua.
Penatua haruslah tak bercacat. Namun, ini bukan berarti ia harus sempurna dan tanpa dosa, melainkan penatua wajib memahami pentingnya jabatannya sebagai pemimpin gereja.
Dalam Timotius dan Titus, Paulus memberikan petunjuk khusus mengenai syarat-syarat bagi penatua. Disebutkan bahwa mereka harus memiliki kecakapan untuk berkhotbah dan kefasihan yang kuat.
Seorang penatua juga harus mampu mengatur organisasi gereja dengan efisien, menyukseskan berbagai program gereja, dan mengumpulkan dana. Penatua diharapkan memiliki sifat yang tidak angkuh, bukan pemarah, dan mampu menguasai diri.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Dr. J. L. Ch. Abineno dalam buku Penatua: Jabatannya dan Pekerjaannya (2011) menjelaskan bahwa seorang penatua wajib menjaga diri sendiri dan kawanan domba Allah yang dipercayakan kepadanya. Tetapi, tugas tersebut harus dilakukan secara rohani.
Dalam pekerjaannya, penatua harus membiarkan dirinya dipimpin oleh firman dan roh Allah. Sebab, jika tidak demikian, penjagaan dan pengawasan mereka hanya akan berisi peraturan manusia yang bersifat legalistis.
Bersamaan dengan pejabat lain, penatua ditugaskan untuk memberikan pimpinan kepada Jemaat gereja. Yang harus mereka usahakan yaitu membiarkan Kristus yang memimpin dan memerintah para Jemaat.
Selain itu, mereka juga dibebankan tugas pastoral. Dalam hal ini, anggota-anggota Jemaat harus dikunjungi oleh penatua di rumah-rumah. Bukan hanya sebagai gembala dan pengajar, penatua juga melakukan pekerjaan penggembalaan.
ADVERTISEMENT
Ketika diteguhkan jabatannya sebagai penatua, Jemaat lain berkewajiban untuk menghormati penatua sebagai gembala-gembala dari kawanan domba Allah. Penghormatan itu bisa datang dengan sendirinya, yakni ketika penatua menunaikan tugasnya dengan baik.
Adapun tugas-tugas yang telah disebutkan tadi, tidak dijalankan oleh penatua seorang diri. Mereka dibantu oleh pejabat-pejabat lain di gereja seperti uskup, penilik, dan pendeta.
(MSD)