Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Ujung Dunia Ada Di mana? Ini Faktanya Menurut Ilmuwan
16 Januari 2025 15:49 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Istilah ujung dunia ini kerap digambarkan oleh orang awam sebagai tempat yang berada di luar batas pengetahuan manusia. Padahal nyatanya, secara geografis, ujung dunia didefinisikan sebagai titik paling luar bumi .
Para ilmuwan telah mendeteksi lokasi ujung dunia tersebut. Konon, letaknya membatasi bumi dan luar angkasa, sehingga disebut sebagai Garis Karman. Benarkah demikian? Simak faktanya dalam artikel berikut ini!
Ujung Dunia Ada di Mana?
Secara ilmiah, ujung dunia dapat dipisahkan antara batas di mana atmosfer bumi berakhir, namun ruang angkasa baru dimulai. Dalam ilmu astronomi, batas tersebut dikenal sebagai Garis Karman.
Garis ini berada di ketinggian sekitar 62 mil (100 km). Fakta ini telah diakui oleh Federation Aeronautique Internationale (FIA), badan pembuat standar dan pencatat internasional untuk aeronautika dan astronautika. Secara historis, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pun sudah mengakui Garis Karman sebagai batas ruang angkasa.
ADVERTISEMENT
Menurut situs Kiddle, istilah Garis Karman diambil dari nama seorang insinyur dan fisikawan asal Hungaria-Amerika, yaitu Theodore von Karman. Ia aktif di bidang aeronautika dan astronautika.
Karman adalah orang pertama yang menghitung bahwa di ketinggian 62 mil, atmosfer bumi terlalu tipis untuk mendukung penerbangan aeronautika. Sehingga, pesawat yang melalui garis tersebut harus melaju lebih cepat daripada kecepatan orbital untuk mendapatkan daya angkat yang cukup.
Mengutip situs Astronomy, benda yang bergerak di atas Garis Karman membutuhkan sistem propulsi yang tak bergantung pada gaya angkat yang dihasilkan oleh atmosfer bumi. Sebab, udara terlalu tipis di ketinggian tersebut.
Fakta-fakta Garis Karman
Garis Karman adalah dengan garis imajiner untuk menentukan batas tegas antara bumi dan luar angkasa . Garis ini dianggap oleh para ilmuwan sebagai ujung dunia.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, Garis Karman selalu menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Adapun beberapa fakta unik tentangnya yakni sebagai berikut:
1. Wilayah Teritorial Negara
Suatu wilayah biasanya terdiri dari tiga dimensi, yakni daratan, perairan, dan udara. Wilayah udara adalah ruang udara (air space) yang berada di atas wilayah daratan atau perairan suatu negara.
Namun, wilayah udara suatu negara ternyata hanya sampai Garis Karman. Artinya, udara di atas Garis Karman sudah memasuki zona luar angkasa dan bukan merupakan bagian dari bumi lagi.
2. Manusia yang Berhasil Melintasi Garis Karman
Sejak perjalanan luar angkasa banyak dilakukan manusia, beberapa orang telah melintasi Garis Karman. Orang-orang yang berhasil melintasi garis tersebut dianggap sebagai astronot.
Namun perlu dipahami bahwa Garis Karman bukanlah satu-satunya standar untuk menentukan status astronot seseorang. Ini karena organisasi NASA beberapa kali menggunakan batasan luar angkasa yang berbeda, yakni 50 mil (sekitar 80 km) di atas permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Mengutip Interesting Engineering, ada sebuah perusahaan antariksa yang pernah mengembangkan pariwisata komersial dan antariksa yang berhasil melintasi Garis Karman. Perusahaan tersebut adalah Blue Origin milik Jeff Bezos. Pada 2021 lalu, New Shepard berhasil menyelesaikan misinya bersama Bezos.
3. NASA dan Garis Karman
Meskipun Garis Karman telah diakui PBB dan FAI, dalam beberapa kasus NASA seringkali tidak menggunakan angka Garis Karman sebagai standar ketinggian.
Faktanya, NASA menggunakan standar 100 kilometer sebagai batas antara bumi dan ruang angkasa. Terkadang, mereka juga menurunkannya di kisaran 80 kilometer di atas permukaan laut.
NASA memperhitungkan jarak konsisten dari semua penerbangan di Amerika, seperti militer, sipil, dan wahana luar angkasa. Beberapa teknologi militer udara Amerika memang aktif di zona Garis Karman. Itu mengapa NASA melonggarkannya hingga selisih 20 kilometer.
ADVERTISEMENT
4. Tak Sembarang Pesawat dapat Melintasi Garis
Udara di atas Garis Karman sangat tipis, sehingga tidak mampu mengakomodasi pesawat biasa untuk bergerak di sana. Menurut situs Astronomy, pesawat atau wahana konvensional lain terbukti tidak bisa terbang usai melewati Garis Karman.
Penyebabnya karena zona tersebut memiliki ketinggian di luar jangkauan daya angkat alat transportasi biasa. Itu mengapa, dibutuhkan pesawat khusus untuk mencapai batas tersebut.
5. Stasiun Luar Angkasa Internasional di Atas Garis Karman
Menurut situs Space, ada stasiun luar angkasa internasional (ISS) yang terpasang di ketinggian 248 mil (sekitar 400 kilometer) di atas permukaan laut. Lokasi stasiun luar angkasa tersebut tepat di atas jalur pembatasan. Apabila dilihat melalui level atmosfer bumi, ketinggian 400 kilometer disebut juga wilayah termosfer.
Sekilas tentang Penemu Garis Karman
Theodore von Karman, penemu garis Karman adalah salah satu pemikir hebat di abad ke-20. Ia lahir di Budapest, Hungaria, pada 11 Mei 1881. Sejak usia dini, Karman menunjukkan bakatnya di bidang matematika dan sains.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi di situs NASA, pada 1908, Karman menerima gelar Ph.D dalam bidang teknik Universitas Gottingen di Jerman. Kemudian, pada bulan Maret di tahun yang sama, Karman melihat pesawat terbang untuk pertama kalinya.
Hal ini membuat ia tertarik pada prinsip-prinsip fisik mesin terbang. Dari situlah ia memulai minatnya di bidang aerodinamika hingga menemukan Garis Karman sebagai ujung dunia.
(NSF)