Konten dari Pengguna

Urutan Sabuk PSHW yang Wajib Diketahui

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
6 Desember 2023 9:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi PSHW. Foto: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PSHW. Foto: Pixabay.
ADVERTISEMENT
Urutan sabuk PSHW penting diketahui sebelum mendalami seni bela diri silat ini. PSHW merupakan salah satu perguruan silat yang cukup besar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo (PSHW) berfokus pada ajaran kerohanian dan olah fisik yang mencakup 43 jurus, 13 pukulan dobel, 13 tendangan dobel, dan 19 pukulan dan tendangan.

Sekilas tentang PSHW

Ilustrasi pencak silat PSHW. Foto: Pixabay.
Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo didirikan oleh Raden Djimat Hendro Soewarno pad 1966. Perguruan pencak silat ini mempunyai irisan sejarah yang sama dengan Persaudaraan Satu Hati Terate (PSHT).
Cikal bakal perguruan ini bermula saat Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo mendirikan perguruan silat Joyo Gendilo Tjipto Muljo bernama Persaudaraan Setia Hati (PSH) di desa Winongo, Madiun, pada 1917.
Kemudian pada 1922, salah seorang murid Ki Ageng Ngabehi, Ki Hadjar Hardjo Oetomo, mengembangkan seni beladiri tersebut dengan membuat perguruan silat Persaudaraan Satu Hati Terate (PSHT).
ADVERTISEMENT
Di tengah jalan, terdapat konflik di antara petinggi PSHT. Konflik tersebut terus memuncak dari tahun ke tahun. Hingga pada 1966, Raden Djimat Hendro Soewarno, murid Ki Ageng Ngabehi yang lain, mendirikan perguruan silat PSHW yang memegang teguh ajaran PSH.
Berbeda dari PSHT yang lebih terbuka dengan membuka cabang ilmu beladiri ke seluruh kota di Indonesia. PSHW hanya memiliki padepokan di Madiun. Jadi, siapun yang ingin mendalami seni beladiri silat ini harus siap menetap di kota tersebut.

Urutan sabuk PSHW

Ilustrasi silat PSHW. Foto: Pixabay.
Sabuk Persaudaraan Satu Hari Winongo menjadi simbol kepercayaan dan penghargaan dari perguruan kepada anggota. Sama halnya dengan bela diri lain, PSHW mengenal tingkatan kemahiran. Namun, perguruan silat ini tidak memiliki tingkatan sabuk.
ADVERTISEMENT
Berbeda dari PSHT yang memiliki 4 tingkatan sabuk, PSHW hanya memiliki satu jenis sabuk. Warnanya kuning dan terbuat dari kain mori.
Dikutip dari laman Kemdikbud, PSHW terdiri dari tingkatan yang dibedakan berdasarkan kemahiran menguasai jurus.
Pada tahap awal, anggota PSHW akan diajarkan ilmu kerohanian sebagai dasar. Mengusung visi “Menuju kesempurnaan hidup melalui jalan tuhan’, para anggota akan diminta membaca 10 sumpah ketika masuk keanggotaan. Kemudian, barulah anggota diajarkan 43 Jurus, 13 pukulan dobel, 13 tendangan dobel dan 19 pasangan lengkap.
Setelah satu tahun menjalani latihan, anggota akan mengikuti ujian untuk naik ke tingkat dua. Materi ujian mencakup menghafal jurus serta tanding. Selain ujian fisik, terdapat juga uji kerohanian yang mencakup tingkah laku terpuji terhadap orang tua dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pada tingkat kedua, anggota harus mengucapkan tiga butir sumpah untuk melengkapi sepuluh sumpah di tingkat satu. Anggota tingkat kedua juga berhak menyandang gelar Al Amin (AA) yang berarti orang yang jujur.
Anggota juga harus menguasai 36 jurus keramat PSHW. Di samping itu, anggota juga akan mendapat pelatihan tentang ilmu pernafasan dan penggunaan senjata kerambit.
Pada tahap ketiga, anggota juga kembali diambil sumpah. Terdapat tiga butir sumpah melengkapi tiga belas sumpah sebelumnya. Anggota PSHW tingkat tiga akan menyandang gelar Al Amin II. Dengan gelar tersebut, anggota harus mampu menjaga tingkah laku, perbuatan, amalan, dan ibadahnya.
(GLW)