Waktu Terbaik Minum Rebusan Daun Seledri beserta Manfaat dan Cara Membuatnya

Waktu terbaik minum rebusan seledri, foto: Pixabay

Rebusan daun seledri merupakan minuman yang kaya akan manfaat. Untuk merasakan manfaatnya secara optimal, rebusan daun seledri harus diminum pada waktu-waktu tertentu. Lantas, kapan waktu terbaik minum rebusan daun seledri?

Sebelumnya kita akan membahas secara singkat mengenai manfaat dari minum rebusan daun seledri. Mengutip laman Healthline, secara ilmiah rebusan daun seledri terbukti memiliki sifat anti inflamasi yang berguna untuk menyembuhkan berbagai penyakit kronik seperti diabetes, jantung, dan kanker.

Selain itu, daun seledri juga memiliki kandungan serat dan air yang cukup banyak. Sehingga, rebusan daun seledri juga dianjurkan untuk dikonsumsi bagi Anda yang sedang menjalani diet sehat.

Kapan Waktu Terbaik Minum Rebusan Daun Seledri?

Waktu terbaik minum rebusan daun seledri, foto: Pixabay

Menyadur laman Medical Medium, waktu terbaik untuk meminum rebusan daun seledri adalah di pagi hari saat perut masih dalam keadaan kosong. Apabila Anda ingin melanjutkan sarapan, berilah jeda 15-30 menit setelah meminum rebusan daun seledri.

Jika Anda tidak dapat mengonsumsinya sebelum makan, air rebusan daun seledri juga dapat diminum setelah makan. Berikan jeda 30-60 menit setelah makanan ringan atau 3 jam setelah makanan yang lebih berat.

Selain pagi hari, malam juga merupakan waktu yang baik untuk meminum rebusan daun seledri. Anda dapat meminum air rebusan daun seledri 15-30 menit sebelum makan malam.

Cara Membuat Rebusan Daun Seledri

Untuk membuat rebusan daun seledri Anda dapat menggunakan berbagai macam seledri baik yang organik maupun bukan. Cara membuat rebusan daun seledri juga cukup mudah.

Berikut bahan-bahan yang diperlukan beserta langkah-langkah untuk membuat rebusan daun seledri:

Air rebusan juga dapat disimpan di dalam kulkas. Simpan dalam wadah yang tertutup agar menghindari kontaminasi dengan makanan lain di dalam kulkas. Rebusan daun seledri juga aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.

(PHR)