10 Pahlawan Pemilu yang Gugur karena Kelelahan

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
19 April 2019 16:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pemilu 2019. (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemilu 2019. (Foto: kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilihan Umum 2019 telah usai. Meski waktu pencoblosan hanya sebentar, perjuangan untuk menggelar hajatan 5 tahunan di Indonesia itu amat besar. Ribuan petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) dikerahkan, mulai dari melipat surat suara, mendistribusikan, menjaga TPS, sampai menghitung suara dan mengawalnya sampai ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
ADVERTISEMENT
Pekerjaan para martir demokrasi itu amat lah besar. Kata lelah bagai dihiraukan, bahkan sampai ada yang meninggal demi rakyat Indonesia bisa memilih para pilihannya pada Pemilu ini. Bukan hanya satu dua orang, belasan petugas sampai berpulang kehadirat Yang Maha Kuasa karena dilaporkan kelelahan mengurus Pemilu 2019 ini.
Dirangkum dari berbagai sumber, ini daftar para petugas yang meninggal dunia di momen Pemilu tahun ini.
Ahmad Salahudin merupakan ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 81, Kranji, Bekasi. Ahmad Salahudin dilaporkan meninggal dunia tertabrak truk akibat kelelahan.
Agus Susanto merupakan petugas KPPS di TPS 4 kelurahan Tlogomas, Lowokwaru, Malang. Ia berpulang diduga karena kelelahan usai menjalankan tugas terakhirnya mengantar surat suara ke kelurahan.
ADVERTISEMENT
Tugas ketua yang diemban oleh Supriyanto memang tak mudah dan melelahkan. Kelelahan yang dirasakan ketua KPPS di Tasikmalaya ini diduga kuat menjadi alasan meninggalnya saat sedang merekap suara.
Ketua KPPS di TPS 03 Desa Cipeundeuy, Bojong, Purwakarta ini meninggal saat pemungutan suara sedang berlangsung.
Belum ada kejelasan dari dokter alasan kuat petugas di TPS 2 Dusun Krajan, Probolinggo ini meninggal. Namun, sebelumnya Abdul Azis diketahui mengeluh sakit sebelum meninggal.
Kata seorang saksi bernama Miranto, Suharto yang menjabat sebagai linmas di TPS 17 yang berada di Dusun Jati Kelurahan Tegalgede Karanganyar, meninggal setelah pamit ingin beristirahat. Tapi, ketika duduk di sepeda motor ia tiba-tiba jatuh dan tak sadarkan diri. Dahinya pun terbentur tangga dekat pintu masuk TPS.
ADVERTISEMENT
Sebelum meninggal, Ketua KPPS Desa Kendalrejo, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar ini sempat dirawat di rumah sakit. Namun sayang, nyawanya tetap tak tertolong.
Rosmita merupakan pelajar SMA yang bertugas sebagai saksi Pemilu parpol di TPS 02 Desa Cikoang Takalar, Kabupaten Talakar, Sulawesi Selatan. Ia diduga meninggal akibat kelelahan karena baru tidur jam 6 pagi di hari Kamisnya, setelah begadang seharian mengawal Pemilu para hari Rabu (17/4).
Polisi lalu lintas yang bertugas mengawal TPS 21 - 25 di Desa Bareng Krajan, Kecamatan Krian, Sidoarjo, jatuh pingsan setelah salat Ashar. Ia sempat dibawa ke puskesmas terdekat sebelum pergi ke pangkuan Tuhan.
Anggota Polri ini gugur setelah merasakan sakit di dada dan mengeluh kelelahan karena mendistribusikan kotak suara dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) ke TPS sebanyak 49 TPS dalam rangka Pengamanan (Pam) Pemilu 2019 di Bandung.
ADVERTISEMENT
Perjuangan para martir demokrasi memanglah besar, tak heran jika gelar pahlawan Pemilu 2019 layak disandangkan untuk mereka semua. Dan doa, patut diberikan untuk mereka yang gugur dalam bertugas. (NS)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.