5 Harga Raket Pebulutangkis Dunia di China Open 2018

Pembulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Giting berhasil mengalahkan Kento Mamota final tunggal putra China Open 2018 yang diselenggarakan di Olympic Sport Center Xingcheng Gymnasium minggu (23/9)Anthony Giting berhasil menyingkirkan peringkat 2 dunia Mamota dengan skor 23-21, 21-19. Dalam tempo 63 menit.

Pencapaian, kerja keras serta kemampuan yang luar biasa ternyata alat permainan atau raket menjadi hal penting bagi para atlet. Untuk mendukung permainan yang berkualitas tentu harus memilik raket yang bermutu bagus dan nyaman digunakan. Salah satunya raket yang dipakai oleh Anthony Ginting pada pertandingan final kemarin. Berikut perbandingan serta keunggulan beberapa raket yang di pakai oleh para atlet pada saat berlaga di China Open 2018.

1. Kento Mamota (Astox 99)

(instagram.com/momota_kento)

Saat pertandingan, Mamota menggunakan raket Yonex Astox 99. Raket tersebut berbahan Namd diseluruh bingkai raket, poros lentur, solid feel core dalam raket ini bertugas untuk memotong getaran bahaya ketika terjadi benturan, warna raket terinspirasi dari matahari (sunshine oranye), seri raket ini merupakan raket yang paling tipis di produksi oleh Yonex, sehingga mengurangi hambatan udara. Berat raket ini 4U (83 g). harga raket astrox 99 berkisar $350 atau setara dengan 5 juta Rupiah

2. Anthony Sinisuka Giting (Voltric Z Force II)

(instagram.com/sinisukanthony)

Ginting menggunakan raket bermerek Yonex dengan seri Voltric Z-Force II. Raket hitam ini memiliki keunggulan yaitu memiliki teknologi Tri Voltage System yang merupakan kombinasi kekuatan (mengontrol dan menahan sekaligus frame lebih fleksibel menangkis smash) dan kelincahan (sisi bingkai raket paling atas mengurangi hambatan udara dan improve good handling), memiliki filter suara yang mampu mengurangi 31% getaran raket. Spesifikasi raket ini memiliki berat 4U (80-85g) terbilang ringan dan ergonomis. Dilansir badminton alley, raket ini dijual dipasaran $280 atau setara 4 juta Rupiah

3. Shi yuqi ( Turbo Charging N7)

(badminton-navi.net)

Shi Yuqi memilih merek Li ning untuk dipakai pada saat bertanding. Raket ini sedikit berat dibanding raket yang dipakai oleh Kento dan Ginting. 3 U (85-89g). Pegangan raket ini lebih kecil. Memiliki warna cerah (silver), material nano carbon. Harga raket ini menurut badminton-navi 22 ribu yen atau setara Rp 2.900.000

4. Son wan ho ( meteor x8)

(badminton-navi.net)

Raket buatan Taiwan di percaya atlet asal Korea Son Wan Ho dipakai saat pertandingan. Dari segi teknologi, raket ini di desain Octablade struktur hexagonal memberikan kestabilan pada raket serta mengurangi hambatan udara. Dari spesifikasi raket ini memiliki berat 4U (83g) dan dibanderol Rp 2.900.000

5. Victor Axelsen (astrox 88)

(badminton-navi.net)

Raket buatan Jepang ini memiliki beberapa seri berbeda Astrox 88 D dan astox 88 S. perbedaan keduanya paling terlihat terletak dalam warna. Astox 88 D berwarna hitam dan merah sementara astrox 88 S berwarna hitam tosca. Raket Astrox 88 S ini memiliki frame yang fleksibel sehingga mampu untuk menahan dan mengkontrol kok dengan akurat sementara Astrox 88 D lebih fleksibel di bagian atas dan lebih panjang dari Astox 88 S. berat raket keduanya 4U (83g). harga Astox 88 keduanya dibanderol sekitar Rp 4.300.000