Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Kejadian Unik Ulah Voorijder Pengawal Pejabat di Jalan Raya
15 September 2018 14:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
(Foto: kumparan)
Patwal (patroli dan pengawalan), atau dikenal juga dengan istilah voorijder, merupakan aksi membuka jalan untuk pejabat yang ingin lewat. Biasanya, hal tersebut dilakukan oleh polantas. Mereka konvoi menggunakan moge atau mobil, lengkap dengan sirene super lantang demi membuka jalan.
ADVERTISEMENT
Pejabat sah-sah saja menggunakan patwal, itu adalah salah satu fasilitas penunjang yang disediakan oleh negara. Tapi, tidak sedikit pejabat yang terlalu sering menggunakan patwal untuk kegiatannya. Hal ini acap kali menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan.
Berikut kami rangkum 5 tingkah pejabat yang menggunakan patwal, dari yang mengesalkan hingga yang lucu.
1. Jokowi Mengelabui Petugas Patwal di Depannya

(Foto: kumparan)
Orang nomor satu di Indonesia ini tidak suka dikawal berlebihan nan mencolok. Ia biasa dikawal oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) tanpa bunyi sirene.
Ia melakukan hal itu karena tidak mau mengganggu kenyamanan para pengguna jalan. Presiden RI ini juga jarang menghentikan laju kendaraan lain untuk memberikannya jalan kecuali dalam keadaan buru-buru.
ADVERTISEMENT
Semasa Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI pada 2013, ia pernah kabur dari pengawalnya sehabis blusukan ke Jakarta Barat. Saat itu pengawal Jokowi baru diganti sehingga tak tahu kebiasaannya.
Sirene pun dibunyikan kencang-kencang hingga Jokowi merasa risih. Ia akhirnya memutuskan mengambil jalan berbeda dengan pengawalnya agar terbebas dari bisingnya sirene.
"Saya bilang ke sopir, belok saja, tak perlu ikuti. Terus (pengawal di depan) bingung, mana gubernurnya. Ya sudah biar kapok," kata Jokowi.
2. Pengawal SBY Menindas Pengguna Jalan Tol

(Foto: Biro Pers Setpers)
Peristiwa ini terjadi pada 2010. Ada seorang warga yang menulis di kolom pembaca Kompas edisi 16/7/10.
Hendra NS menuliskan curhatannya atas kejadian traumatik yang dia alami bersama anak perempuannya. Hendra bercerita bagaimana tim patwal SBY bertingkah semena-mena terhadap dirinya.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu berlangsung di pintu Tol Cililitan (antara Tol Jagorawi dan tol dalam kota), 9/7/10, sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu Hendra yang telah selesai membayar tarif tol dalam kota mendengar sirene dan langsung dihardik petugas untuk menyingkir.
Hendra yang sadar bahwa sirene tersebut berasal dari iring-iringan presiden memperlambat kendaraan dan mencari posisi berhenti paling aman.
Tiba-tiba muncul belasan mobil Patwal membuat barisan penutup semua jalur, kira-kira 100 meter setelah pintu Tol Cililitan. Mobil Hendra yang berada paling depan diberi instruksi dengan isyarat tangan untuk bergerak ke kiri, namun, muncul perintah lain lewat pelantang suara untuk menepi ke kanan dengan menyebut merek dan tipe mobilnya secara jelas.
ADVERTISEMENT
Hendra kebingungan. Pasalnya, saat Hendra bergerak ke kiri suara dari pelantam membentak ke kanan, sedangkan saat dia ke kanan, Patwal di depan murka bilang ke kiri.
Hendra akhirnya diam menunggu perintah mana yang akan dilaksanakannya karena bingung dan panik. Lalu, Patwal di depan turun dan menghajar kap mesin mobilnya juga memukul spion kanan sampai terlipat. Patwal itu juga mengancam Hendra, “Apa mau Anda saya bedil?” katanya.
Intimidasi yang Hendra rasakan itu terjadi selama 10 menit. Saat Hendra mencoba untuk menjelaskan duduk perkaranya, si Patwal tersebut tidak terima dan marah. Ia bahkan menghina profesi Hendra sebagai wartawan yang memang sengaja ia sebutkan dengan niatan mencegah tindakan kekerasan yang mungkin saja terjadi.
ADVERTISEMENT
Nahasnya, para Patwal lain yang menyaksikan kejadian itu pun hanya diam dan tidak melakukan apa-apa untuk membela Hendra. Ketika rombongan SBY telah lewat, barulah si Patwal tadi segera berlari menuju mobilnya begitu saja.
Atas keluhan yang ia tulis di kolom pembaca banyak reaksi yang muncul dari masyarakat. SBY pun turut bereaksi dengan memohon maaf ke Hendra dan meminta agar dilakukan investigasi untuk menyelidiki kejadian tersebut.
3. Dinas Perhubungan DKI Jakarta Minta Layanan Patwal VVIP untuk Anies Baswedan

(Foto: kumparan)
Pada 2017 lalu, pejabat dan pegawai DKI Jakarta menggelar acara di Puncak, Bogor, dan sempat menjadi sorotan publik. Hal itu lantaran, rombongan pejabat DKI diduga menimbulkan kemacetan parah. Lewat video yang dibuat satuan lalu lintas Polres Bogor, bahkan terlihat ada yang menerobos one way.
ADVERTISEMENT
Kegiatan itu menyita perhatian publik berkat adanya permintaan bantuan perlintasan VVIP dan pengaturan lalu lintas terkait kegiatan lintas alam yang akan dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Sekretaris Daerah DKI, dan pejabat eselon 2 DKI di Agra Wisata Gunung Mas.
Menurut UU Nomor 29 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 134, pengguna jalan yang diprioritaskan adalah
a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;
b. Ambulans yang mengangkut orang sakit;
c. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas;
d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
e. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara;
ADVERTISEMENT
f. Iring-iringan pengantar jenazah; dan
g. Konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Sebagai gubernur, Anies tidak termasuk ke dalam kepala lembaga yang bisa memperoleh hak prioritas apabila tidak dalam keadaan mendesak sesuai dengan poin D. Jika merunut pada UUD 1945, kepala lembaga adalah Presiden, Wakil Presiden, MPR, DPR, DPD, BPK, MA, dan MK.
4. Susi Pudjiastuti Berboncengan Motor Patwal

(Foto: Dok. pribadi)
Susi Pudijastuti beberapa kali dikabarkan bertingkah tak biasa ketika menggunakan Patwal.
Susi pernah berboncengan motor dengan Patwal saat harus ke Istana Negara untuk turut menyambut Presiden Perancis Francois Hollande.
Ia terjebak macet di sekitar Jalan Veteran III dan Jalan H. Juanda karena ada penutupan jalan di sekitar Veteran III. Susi akhirnya memilih dibonceng oleh anggota Patwal dengan motor agar bisa cepat sampai ke Istana.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Susi juga pernah menghebohkan warga Kolaka, Sulawesi Tenggara lantaran menumpang di bak mobil pick-up double cabin milik Kepolisian Resor Kolaka.
Awal kejadiannya adalah saat Susi ingin berkeliling Kolaka naik motor. Namun, karena Susi sedang sakit pinggang, akibat salah gerak ketika mengangkat cucu maka disarankan lah untuk naik mobil Patwal yang sedan saja.
Tapi Susi tetaplah Susi dengan tingkah nyentriknya. Alih-alih naik mobil sedan, ia malah memilih untuk naik mobil Patwal dengan kap terbuka yang ada di sebelah kanannya waktu itu.
Susi ditemani dengan Bupati Kolaka sambil menyapa para warga.
5. Patwal Wakil Ketua MK, Anwar Usman, Merusak Kaca Spion Seorang Pengguna Mobil di Jalan

(Foto: Instagram)
ADVERTISEMENT
Kejadian ini pernah viral pada Februari 2017. Tingkah laku petugas pengawal (Patwal) RI 63, atau yang diketahui adalah Anwar Usman, dikritik karena semena-mena.
Ada dua orang yang menuliskan keluh kesahnya terhadap pasukan pengawal RI 63, yaitu Robert Adhi Kusuma Putra dan Prasetyo Dewanto.
Adhi mengunggah surat terbuka kepada pengawal RI 63 yang berisi keberatannya karena secara tiba-tiba anggota Patwal merusak kaca spion mobilnya. Kondisi bermula dari jalanan yang padat. Adhi awalnya berniat melajukan mobilnya ke depan untuk mencari celah kosong agar mobil RI 63 bisa leluasa melintas.
Namun, salah satu anggota polisi patwal yang bermotor gede menghampiri Adhi dan meninju spion kirinya hingga rusak. Ia tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang pengawal itu sampaikan. Ketika ia ingin turun dan bertanya apa kesalahannya, si anggota pengawal itu langsung naik ke motornya lagi dan membunyikan sirine untuk kembali membuka jalan.
ADVERTISEMENT
Keluhan juga datang dari Prasetyo. Ia mengeluh karena kendaraannya ditabrak dari belakang oleh pengawal Anwar di Flyover Tomang.
Adu mulut antara Prasetyo dengan pengawal Anwar sempat terjadi. Adu mulut itu akhirnya selesai setelah Anwar yang duduk di bagian dalam mobil membuka kaca jendela dan meminta perkara tabrakan ini diselesaikan di kantor MK.
Setelah datang ke kantor MK, pengawal Anwar meminta maaf atas kejadian itu kepada Prasetyo. Si Patwal itu mengaku, ia sengaja menabrak Prasetyo untuk memperingatkan Prasetyo agar memberi ruang di mobil belakangnya.
Di atas merupakan rangkuman kejadian lucu hingga mengesalkan pengawal pejabat di Indonesia. Apa kamu pernah melihat hal serupa? Share yuk di kolom komentar!