Para Turis Asing yang Mengalami Nasib Melarat di Indonesia

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
23 Oktober 2018 14:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Para Turis Asing yang Mengalami Nasib Melarat di Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menurut data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat bahwa sekitar 1,32 juta wisatawan asing yang datang ke Indonesia per Juni 2018. Banyaknya minat wisatawan asing yang tertarik dengan keindahan alam serta budaya Indonesia, ternyata ada beberapa yang justru kehabisan uang dan berakhir sebagai pengemis di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Tidak heran jika mereka yang bergaya ala backpacker justru diplesetkan sebagai begpackers atau pelancong yang juga suka minta-minta seperti pengemis. Berikut ini terangkum kisah para turis asing yang jadi melarat di Indonesia.
1. Turis makan sampah
Sabtu (20/10) sebuah akun bernama Dwikayanthi Pudja membagikan tiga buah video yang berdurasi di bawah 20 detik mengenai seorang turis asing yang mengaduk tong sampah. Tidak hanya di satu tong sampah, ternyata ia juga mengais tong sampah lainnya hanya untuk mendapatkan sebuah makanan sisa yang masih bisa ia makan.
Melalui unggahannya tersebut ia juga heran mengapa bisa ada perbedaan seperti turis asing bisa datang ke Indonesia dengan syarat yang sangat mudah dibandingkan ketika warga Indonesia yang hendak bepergian ke luar negeri. Sampai saat ini masih belum diketahui asal negara turis tersebut meskipun kabar awalnya yang ia berasal dari Latvia ternyata salah.
ADVERTISEMENT
2. Turis Selandia Baru terjebak di Jakarta
Dilansir dari akun Instagram @tmcpoldametro di bulan Februari lalu ada sepasang wisatawan Selandia Baru yang kehabisan uang ketika hendak melewati Gardu Tol Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Mereka yang hendak menuju ke Cirebon melalui jalur tol tersebut akhirnya dibantu oleh seorang polisi yang menitipkannya kepada pengemudi truk yang hendak pergi dengan tujuan yang sama.
Namun, para netizen yang juga pernah merasakan sebagai seorang backpackers menyatakan bahwa menumpangi kendaraan untuk menjelajahi suatu daerah adalah hal yang lumrah dan biasa disebut dengan istilah hitchicking.
3. Tiga turis tanpa identitas mengemis di Bali
Para Turis Asing yang Mengalami Nasib Melarat di Indonesia (1)
zoom-in-whitePerbesar
Bule kehabisan ongkos di Bali (Foto: dok. istimewa)
Masih di Bali namun kali ini terjadi di awal tahun 2016. Saat itu tiga orang begpackers yang tidak diketahui identitasnya itu terlihat mengemis di Jalan Ahmad Yani Denpasar. Dalam foto tersebut tampak salah satu dari mereka memegang kertas dengan tulisan berbahasa Indonesia "Tidak Ada Uang" sementara yang lainnya duduk di tepi jalan mengakses gawai masing-masing untuk mencari pertolongan.
ADVERTISEMENT
4. Turis Eropa terjebak di Pekalongan
Pada 10 September 2017 dua pasangan turis asal Republik Ceko dan Slowakia terjebak di daerah Pekalongan karena sudah tidak mempunyai uang. Saat itu dua turis tersebut yang bernama Nedomelel Petr dan Bratska Jara menginap di sebuah hotel di daerah Pekalongan karena Petr yang mengalami demam tinggi hingga akhirnya mereka mengaku tidak memiliki uang setelah itu.
Pihak hotel pun melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian sehingga dilakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh keduanya. Bahkan hotel tempat mereka menginap pun berbaik hati untuk menggratiskan biaya penginapannya dan juga pihak kepolisian Pekalongan yang membiayai perjalanan mereka ke Jakarta dengan menggunakan bus.
5. Turis Rusia ngamen di Bali
Para Turis Asing yang Mengalami Nasib Melarat di Indonesia (2)
zoom-in-whitePerbesar
(Sumber: missioni-africane.org)
ADVERTISEMENT
Tiga orang yang berhasil diidentifikasi sebagai warga negara Rusia ini ditangkap polisi daerah Badung, Bali. Ketiga turis yang beranggotakan dua orang laki-laki dan satu orang perempuan bernama Alek, Julia, dan Bufa ini ternyata tidak mau mengemis untuk mendapatkan uang tambahan melainkan menggunakan talenta yang mereka miliki dengan bermusik.
Bahkan mereka pun sampai membangun tenda dan tidur di sekitar Desa Mengwitani. Ketiganya ditangkap oleh pihak Satpol PP Badung karena kegiatan mereka berbeda dengan izin yang mereka dapatkan dari paspor perjalanan. Ketiga turis ini pun lalu bertolak ke Malaysia tidak lama setelah itu.