6 Fakta ASEAN Autism Games 2018; Ajang Olahraga untuk Anak Autisme

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2018 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(Foto: instagram Yayasan Autisma Indonesia)
Olahraga milik siapa saja benar adanya. Siapa saja boleh berolahraga dan ikut pertandingan olahraga.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, Indonesia tak hanya menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games dan Asian Para Games 2018 saja, Indonesia juga menjadi tuan rumah perhelatan ASEAN Austism Games 2018.
ASEAN Autism Games 2018 merupakan pertandingan olahraga yang diperuntukkan untuk anak-anak penyandang autism.
Bertempat di lapangan Gor Sumantri, perhelatan ini diselenggarakan selama dua hari, 20-21 Oktober 2018.
Indonesia menjadi negara ke4 yang menjadi tuan tumah ASEAN Austism Games 2018 setelah Thailand, Brunei, dan Filipina.
Berikut kami sampaikan 6 fakta tentang perhelatan ASEAN Autism Games 2018.
1. Diinisiasi oleh ASEAN Autism Network
Ajang olahraga yang telah terlaksana sebanyak 4 kali ini merupakan agenda utama dari The 4th ASEAN Autism Network (AAN) Congress.
ADVERTISEMENT
Perlombaan ini merupakan ide dari para orang tua yang selalu mengikuti Kongres ASEAN Autism Network. Olahraga merupakan ide yang dipilih sebagai kegiatan menarik untuk anak-anak dengan spektrum autisme.
"Olahraga adalah salah satu cara yang paling mungkin dalam membuat kegiatan yang mengikutsertakan anak-anak," kata Melly Budhiman, Ketua Yayasan Autisma Indonesia dalam keterangan tertulisnya.
2. Punya dua cabang olahraga
(Foto: Pixabay)
Cabang olahraga yang ada di ASEAN Autism Games, yaitu lomba lari dan lomba renang.
Terdapat 220 peserta yang menyemarakkan pertandingan ini, 180 peserta dari Indonesia dan sisanya dari negara anggota ASEAN Autism Network.
Dua lomba ini dipilih karena banyak anak dengan spektrum austime yang suka berenang.
Yang membuat beda lomba lari dalam lomba ini, yaitu diperkenankannya para pendamping anak mengikuti perlombaan. Pendamping bertugas untuk mengerahkan peserta untuk bisa mencapai garis finish, baik mengarahkan atau memberi semangat. Tapi, pendamping tidak diperkenankan menarik dan mendorong para peserta guna cepat sampai ke garis finish.
ADVERTISEMENT
3. Menggunakan wasit Asian Games dan Asian Para Games
(Foto: Pixabay)
Untuk menyemarakkan pertandingan ini, penyelenggara tak main-main menunjukkan keseriusannya. Terbukti dengan digaetnya wasit Asian Games dan Asian Para Games untuk menjadi wasit pertandingan ASEAN Autism Games 2018.
"Wasit yang kami pakai adalah dari Asian Games dan Asian PAra Games. Jadi, ini akan seru," ujar Melly.
4. Pembukaan Acara juga tak kalah meriah
Bukan hanya Asian Games dan Asian Para Games yang punya acara pembukaan meriah. ASEAN Autism Games 2018 juga dibuka dengan upacara yang tak kalah seru.
Dalam pembukaannya, penyelenggara turut menampilkan tarian tradisional. Tarian tradisional itu dibawakan oleh orang-orang berspektrum austisme juga.
Acara pembukaan juga dihadiri oleh Ketua Yayasan Autis Indonesia dan perwakilan dari Kementerian Sosial dan ASEAN Sekretariat.
ADVERTISEMENT
5. Diselenggarakan oleh pihak swasta
Jika Asian Games dan Asian Para Games 2018 diselenggarakan oleh pemerintah, ASEAN Autism Games 2018 berbeda. Penyelenggaranya merupakan pihak swasta.
Yayasan Autisma Indonesia (YAI), London School of Public Relations, dan London School Center for Autism Awarness merupakan aktor penyelenggara dari suksesnya acara ini.
6. Tiket Masuk Gratis
(Foto: Pixabay)
Hal yang membuat acara ini semakin seru ialah tiket masuknya yang gratis. Penyelenggara tidak memungut biaya bagi para suporter yang ingin menonton pertandingan ini.
Jadi, ayo tunggu apa lagi? Yuk, kita ramaikan ASEAN Autism Games 2018 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Sabtu-Minggu, 20-21 Oktober 2018, dari pukul 07.00-16.00 WIB. (nnd)