Heboh, Pakar Teknologi Inggris Klaim Temukan MH370 Lewat Google Earth

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
7 September 2018 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Heboh, Pakar Teknologi Inggris Klaim Temukan MH370 Lewat Google Earth
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah dihentikannya pencarian pesawat Malaysia Airliners MH370 oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad pada Januari 2016 silam, seorang pakar teknologi dari Inggris mengklaim ia telah melihat pesawat tersebut di Google Earth. 6 September 2018, konspirasi hilangnya pesawat MH370 kembali berlanjut.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari laman Mirror, Pakar teknologi asal Inggris, Ian Wilson yakin pesawat yang hilang pada 8 maret 2014 ini terperangkap dalam hutan di Kamboja. Wilson mengatakan dia telah menghabiskan waktu berhari-hari meneliti kemungkinan dimana pesawat jatuh lewat Google Earth.
Heboh, Pakar Teknologi Inggris Klaim Temukan MH370 Lewat Google Earth (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto (GoogleEarth)
"Saya ada di sana (Google Earth), beberapa jam di sini, beberapa jam di sana. Saya menghabiskan waktu berjam-jam mencari tempat-tempat dimana kemungkinan pesawat jatuh," Ungkap Wilson.
Pesawat yang membawa 227 penumpang dan 12 awak ini melakukan penerbangannya kala itu dari Kuala lumpur, Malaysia menuju Beijing. Hingga saat ini belum ditemukan korban selamat. Sementara penemuan yang diduga kepingan pesawat, ditemukan jauh dari Kamboja yakni sekitar Samudera Hindia. Seperti di Tanzania, Maurtius, Mozambique, Pantai Afrika dan semenanjung Afrika Selatan.
Heboh, Pakar Teknologi Inggris Klaim Temukan MH370 Lewat Google Earth (2)
zoom-in-whitePerbesar
Foto (Reuters)
ADVERTISEMENT
Keluarga dari orang orang yang menghilang, bahkan semua orang saat ini tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat MH370. Bahkan setelah dikeluarkannya uang 1,73 triliun rupiah untuk pencarian seluas 120.000 kilometer persegi sepanjang 2014 hingga 2016.
Penyidik telah bekerja secara intensif. Untuk laporan 1.500 halaman yang diberikan Ian Wilson, Biro Investigasi Penyelidikan Arsip mengatakan akan menanggapi serius hasil Google Earth ini.