Intip Kehebatan Drone yang Akan Dibeli Indonesia untuk Basmi Separatis

(Foto Ilustrasi: Instagram/@indonesian_military) sejak zaman kemerdekaan hingga saat ini Indonesia mengalami pelbagai pemberontakan. Seperti gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang merupakan bentukan peninggalan Belanda sebagai salah satu tanda sakit hati sebab Irian Barat kembali menjadi bagian dari Indonesia. Tidak hanya itu, gerakan separatis lainnya adalah Republik Maluku Selatan.

Gerakan-gerakan tersebut menghendaki untuk memisahkan diri dari bagian Indonesia dengan menghimpun dukungan. Namun, kerap gerakan separatis bersifat mengancam kedaulatan suatu negara. Oleh karena itu, jalan yang harus ditempuh untuk mempertahankan kedaulatan adalah dengan kontak senjata. Untuk itu, militer haruslah dibekali persenjataan mutakhir untuk membasmi gerakan-gerakan tersebut.

(Foto Ilustrasi: Instagram/@zaveiu) Belakangan ini TNI dikabarkan akan membeli drone tempur CASC CH-4 Rainbow. Hal itu terinspirasi dari operasi yang dilakukan saat pembebasan sandera Mapenduma tahun 1996 yang saat itu menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Searcher yang dipinjam dari Singapura.

Melansir militaryfactory.com, drone yang akan dibeli TNI adalah besutan China Aerospace Science and Technology Corporation. Drone tempur tersebut dapat dimuati persenjataan hingga seberat 115 kg. Selain itu juga dilengkapi senjata rudal udara ke darat jenis AR-1 buatan Norico yang mampu menggasak kendaraan lapis baja. Baca Juga: 2 Jet Tempur AS Jatuh di Laut Jepang, 5 Anggota Marinir Hilang Hizbullah Gali Terowongan untuk Kirim Milisi ke Israel Hamas Bikin Aplikasi Kencan untuk Kelabui Tentara Israel Rainbow CH-4 memiliki kemampuan untuk mencari keberadaan lawan sekaligus mengeksekusinya dengan rudal atau bom. Untuk daya jelajah, Rainbow dalam sekali terbang mencapai 3-5 ribu km.

(Foto Ilustrasi: Instagram/@zallsky71) CH-4 mengandalkan sebuah perangkat forward-looking infrared (FLIR), laser rangefinder, dan designator dengan jangkauan 15 km. Perangkat tersebut sangat bisa diandalkan untuk penginderaan. Bahkan ia juga dilengkapi perangkat yang dapat mendeteksi musuh yang diselimuti kabut, asap, hingga yang bersembunyi di balik pepohonan. Perangkat tersebut dinamakan Synthetic Aperture Radar.

Rainbow CH-4 sudah terbukti dalam sebuah medan, di mana drone tempur jenis itu juga digunakan untuk membom dan menghancurkan basis ISIS di Irak.

China memberikan kebebasan kepada Indonesia untuk menggunakan drone jenis CH-4 tanpa embel-embel pelanggaran HAM.