Konten dari Pengguna

Ganjalan Pintu Ini Ternyata Seharga Rp 1,5 M

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
8 Oktober 2018 9:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ganjalan Pintu Ini Ternyata Seharga Rp 1,5 M
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
(Foto: Pixabay)
Seorang pria asal Michigan, Amerika Serikat, tak menyangka bahwa di rumahnya terdapat benda berharga senilai ratusan ribu dolar. Bahkan benda tersebut selama ini menjadi ganjalan pintu selama 30 tahun.
ADVERTISEMENT
Pria yang tak mau disebutkan namaya itu menemui Mona Sirbescu, seorang guru besar dan ahli geologi di Universitas Central Michigan sambil membawa batu yang dicurigai merupakan batuan luar angkasas yang jatuh ke bumi atau meterorit. Pria itu memastikan apa kecurgiaannya terhadap batu itu benar atau tidak.
Sebenarnya kecurgiaan pria itu bermula pada Januari lalu. Saat itu, sebuah meteor melintasi langit Michigan dan mengakibatkan getaran berkekuatan 2 magnitudo, menurut Badan Survei Geologi AS (USGS).
Lalu, ia teringat pada bongkahan batu berwarna coklat yang selama ini menjadi pengganjal pintu di kediamannya. Bongkahan batu berbobot 11 kilogram itu sudah 'mengganjal' pintu rumahnya selama hampir 30 tahun.
Pada 1998 lalu, pria asal kota Grand Rapids itu membeli sebuah peternakan di Edmore, kurang lebih 48 kilometer dari kota Mount Pleasant. Di peternakan itu terdapat batu besar, yang ternyata meteroit, telah digunakan lebih dulu sebagai pengganjal pintu oleh pemilik properti sebelumnya. Si pemilik properti bercerita bahwa batu itu jatuh dari langit pada suatu malam di tahun 1930-an.
ADVERTISEMENT
"Saat jatuh ke tanah suaranya amat keras," kata penjual properti.
Pria itu melanjutkan cerita dari penjual properti, bahwa keesokan paginya, penjual properti dan ayahnya menemukan sebuah "kawah" hangat yang di dalamnya ada meteroit. Kemudian, pria yang kini menjadi pemilik meteroit itu pindah tempat tinggal. Namun, selama hampir tiga dekade ia tetap membawa batu itu ke tempat barunya.
Saat si pria memberikan serpihan batu di rumahnya ke Mona Sirbescu, si pakar langsung tahu bahwa benda itu amatlah spesial.
"Batu itu adalah spesimen paling berharga yang pernah aku pegang seumur hidupku. Paling berharga secara sains maupun ekonomi." Kata Mona.
Setelah diuji, Mona mendapat fakta bahwa meteroit itu terdiri atas 88 persen nikel-bes dan 12 persen nikel yang sangat langka di bumi. Mona juga mengirimkan serpihan batu itu ke Smithsonian Institution untuk memastikan kebenaran hasil ujinya. Hasil uji dari Smithsonian Institution sama dengan hasil Mona.
ADVERTISEMENT
Peneliti itu kemudian menyebut batu coklat itu dengan meteroit Edmore, sama seperti nama tempat meteroit jatuh. Meteorit Edmore itu diperkirakan bernilai 100.000 dollar AS atau setara sekitar Rp1,5 miliar. Dan pria itu berencana untuk menjualnya ke kolektor atau pemilik sebuah museum. Ia juga berjanji memberikan 10 persen dari hasil penjualan meteorit Edmore ke universitas tempat Mona bekerja. (nnd)