6 Pebisnis Muda Indonesia yang Berhasil Dirikan Bisnis Anti-Mainstream

Seorang pebisnis atau pengusaha biasanya identik dengan keahlian serta pendidikan yang mumpuni. Namun, sepertinya saat ini untuk menjadi pebisnis siapapun bisa menjalaninya, dengan catatan harus konsisten.

Meskipun tak ahli dibidang bisnis yang akan dijalankan, jika ada kemauan dalam diri, semua pun bisa terjadi. Seperti pebisnis-pebisnis zaman sekarang yang kebanyakan adalah anak-anak muda dan pastinya bisa lebih mudah untuk mempelajari hal baru.

Dan, siapa yang sangka jika bisnis yang dibuat anak muda saat ini merupakan hal yang mudah diterima banyak orang di zaman sekarang, dan bisa dijadikan peluang emas untuk dikembangkan.

Nah, sebagai anak muda atau generasi yang baru lahir, enggak ada salahnya kan untuk mencoba merintis usaha atau bisnis anti mainstream yang bisa menarik perhatian masyarakat. Apalagi zaman sekarang yang di mana teknologi sudah sangat maju dan bisa lebih mudah untuk mengembangkan usahamu.

Ya, deretan anak muda berikut ini contohnya, dengan modal kekreatifan, inisiatif yang tinggi serta menggunakan teknologi yang ada, mereka bisa mendirikan bisnis yang bisa dibilang sudah berhasil ya. Siapa saja mereka? Yuk langsung simak saja informasi yang telah dirangkum dari berbagai sumber di bawah ini:

1. Rio Dewanto

(Foto: Instagram/@riodewanto)

Pernah bermain film berjudul Filosofi Kopi, yang bertajuk tentang sejarah warung kopi dan kenangan di dalamnya, Rio akhirnya memutuskan untuk membuat bisnis kopi shop sungguhan dan merealisasikan film filosofi kopi loh. Perannya dalam film tersebut ternyata membuat Rio makin tergugah untuk mempelajari dunia kopi lebih dalam.

Dan di kopi shop Filosofi Kopi ini lah Rio dan juga rekan-rekannya mengembangkan usaha kafe atau tempat nongkrong yang di dalamnya terdapat banyak jenis kopi yang ada di Indonesia. Wah, pas nih, anak zaman sekarang kan suka nongkrong sambil ngopi, jadi bisnis kafe memang menjadi salah satu bisnis yang lumayan digemari semua usia.

2. Aji Pratomo

(Foto: deskgram.org)

Berawal dari keisengannya membuat meme comic, Aji akhirnya mengembangkan bisnis tersebut menjadi peluang yang sangat besar. Apalagi ditambah dengan teknologi digital kini seperti media sosial yang sudah bisa diakses semua orang.

Ya, ide CEO Infia-Dagelan ini memang menarik perhatian masyarakat Indonesia banget ya. Hanya dengan gambar berbentuk meme comic, siapapun bisa santai menyerap informasi yang kadang-kadang bisa bikin ngakak. Kamu juga mau sontek idenya Aji?

3. Imam Usman

(Foto: youtube/Iman Usman)

Berawal dari kesulitannya mencari guru private melalui jejaring online, Imam akhirnya memutuskan untuk membuatnya agar menjadi lebih mudah.

Dan akhirnya terciptalah Ruangguru, di mana wadah tersebut bisa membantu siapapun untuk mencari guru privat via online dan masih banyak lagi keuntungan yang didapat, salah satunya sebagai fasilitas belajar anak-anak sekolah.

4. Wesley Harjono

(Foto: Kumparan)

Ia tak pernah menyangka jika akan menjadi Presiden Direktur Plug and Play. Hanya bermodalkan kreativitas serta jiwa entrepreneur , ia pun yakin bahwa enterpreneur yang bagus adalah terus improve dan berani keluar dari zona nyaman.

Tidak hanya itu, ia juga pernah mengalami kegagalan, namun, kegagalannya itu ia jadikan tekad kuat, bahwa menjadi seorang CEO startup harus bermuka tebal dan tahan malu, karena diawal pasti banyak sekali penolakan.

5. Nadiem Makarim

(Foto: Instagram/@startupidn)

Siapa yang tak mengenal sosok pendiri aplikasi ojek online Go Jek yang satu ini? Ya, bisnis yang kini telah mempekerjakan banyak orang tampaknya juga berhasil memudahkan hidup banyak orang.

Dari sisi pengemudi dan penumpang pun kita bisa lihat sendiri keuntungan yang di dapat. Bagaimana, apa hidup kalian juga merasa terbantu dengan aplikasi buatan Nadiem ini?

6. Andrian Ishak

(Foto: Instagram/@andrianishak)

Pebisnis yang satu ini sama sekali tak mempunyai latar belakang pendidikan kuliner, namun ia berhasil mendirikan sebuah restoran bernama Namaas Dining. Tidak hanya itu, Andrian pun kini merupakan seorang Chef Molecular Gastronomy pertama di Indonesia. Keren ya!