Kisah Kebaya Baru yang Tak Sempat Dikenakan Ibu di Wisuda Anaknya

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2019 20:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Erni Susanti di makam kedua orang tuanya setelah diwisuda. (Foto: Facebook/Erni Susanti)
zoom-in-whitePerbesar
Erni Susanti di makam kedua orang tuanya setelah diwisuda. (Foto: Facebook/Erni Susanti)
ADVERTISEMENT
Cerita perjuangan seorang mahasiswi mewujudkan keinginan ibunya untuk menyelesaikan kuliah viral di media sosial. Warganet dibuat terharu dengan perjuangan mahasiswi bernama Erni Susanti yang pada akhirnya tidak ditemani oleh kedua orang tuanya saat wisuda.
ADVERTISEMENT
Kisah tersebut dibagikan Erni Susanti melalui Facebook pada Kamis (10/10). Dalam unggahannya tersebut, ia mengunggah foto dirinya yang mengenakan toga tengah berada di depan sebuah makam. Makam tersebut diketahui milik kedua orang tuanya yang sudah meninggal.
Dalam keterangan foto tersebut, Erni Susanti menjelaskan mulanya ia ingin sekali melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Sayangnya, keluarganya tidak memiliki cukup uang untuk mendaftar kuliah dan kebutuhan sehari-hari.
Sepeninggal sang ayah, Erni Susanti mengaku dirinya diberi tanggung jawab memegang uang keluarga. Saat itu ia memegang uang sekitar Rp 4 juta. Atas dukungan sang ibu, Erni Susanti pun menggunakan uang tersebut untuk mendaftar kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bina Karya Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Setelah digunakan untuk mendaftar kuliah, uang tersebut tersisa Rp 500 ribu. Hal tersebut membuat Erni Susanti dan sang ibu yang bekerja dengan berjualan lontong setiap pagi itu kebingungan. Mereka harus berjuang mendapatkan uang untuk bayar uang kuliah setiap semester. Belum lagi mereka juga harus membayar sewa rumah yang ditempati dan listrik setiap bulan.
Erni Susanti dan almarhumah ibunya. (Foto: Facebook/Erni Susanti)
Demi meringankan biaya kuliah, Erni Susanti pun berusaha keras untuk mengejar beasiswa. Sampai pada akhirnya, ia pun mendapatkan beasiswa meski tidak penuh.
"Aku berjuang untuk selalu dapat beasiswa. Walau pun gak pernah full. Tapi paling enggak meringankan sedikit biaya," tulis Erni Susanti.
Dua semester berjalan, sang ibu ternyata sudah sangat semangat menanyakan kapan anaknya wisuda. Pertanyaan itu pun kembali diutarakan sang ibu pada tahun kedua Erni Susanti kuliah. Padahal normalnya perkuliahan masih dua tahun lagi untuk lulus.
ADVERTISEMENT
Saking semangatnya, sang ibu bahkan mengajak Erni Susanti ke pasar untuk membeli kebaya. Kebaya itu nantinya akan dikenakan untuk menghadiri momen bahagia wisuda sang anak.
Undangan wisuda STIE Bina Karya Tebing Tinggi. (Foto: Facebook/Erni Susanti)
"Saking pengennya, tiap tahun mamak nanya Berapa lama lagi wisuda? Lama kali katanya. Padahal kuliah baru 2 semester," jelasnya.
Suatu ketika, ibu Erni Susanti jatuh sakit. Kendati demikian, ia mengatakan kepada anaknya bahwa ia akan tetap menghadiri wisuda Erni Susanti. Namun, pada akhirnya tuhan berkehendak lain. Pada 16 Oktober 2018, ibunya meninggal dunia sebelum sempat menyaksikan anaknya yang diwisuda pada Rabu lalu (9/10).
"16 Oktober tahun lalu beliau meninggal dunia (Alfatihah) sebelum sempat liat anaknya ini wisuda," lanjutnya.
Erni Susanti mengaku sangat bangga dengan kedua orang tuanya, terlebih kepada sang ibu. Meski tidak pernah sekolah, meski berjuang sendirian selama 11 tahun setelah suaminya meninggal, ibunya yang diketahui bernama Juminah itu mampu menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi.
Erni Susanti di makam kedua orang tuanya setelah diwisuda. (Foto: Facebook/Erni Susanti)
Sontak cerita tersebut membuat warganet terharu. Beberapa di antaranya mengaku tersentuh dengan cerita tersebut. Banyak juga warganet yang turut mendoakan Erni Susanti, serta kedua orang tuanya yang telah meninggal.
ADVERTISEMENT
"Aku sampai nangis bacanya," tulis Ainaa Suri.
"Terharu ya Allah walaupun baca awalnya sedikit tertawa," lanjut Nada Artha Fadhilah.
"Tetap semangat Erni Susanti. Doakan ortumu setiap sholat. Mereka pasti bangga melihatmu, meskipun mereka telah tiada di dunia ini," tambah Ezhal Phonsel Gelombang.
(zhd)