Kisah Mbah Waris, Mantan Pengawal Bung Karno yang Kini Berjualan Koran

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
10 September 2019 19:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mbah Waris, mantan pengawal Bung Karno yang kini berjualan koran di lampu merah. Foto: YouTube/Cak Budi Official
zoom-in-whitePerbesar
Mbah Waris, mantan pengawal Bung Karno yang kini berjualan koran di lampu merah. Foto: YouTube/Cak Budi Official
ADVERTISEMENT
Pria lansia bernama Mbah Waris setiap hari berjualan koran di lampu merah Panjang Jiwo, Surabaya, Jawa Timur. Mbah Waris duduk di bawah tiang lampu merah dengan koran dagangan di hadapannya, berharap ada yang datang dan membeli.
ADVERTISEMENT
Meski harus menghabiskan usia senja dengan berjualan koran sambil menghadapi terik matahari, ternyata Mbah Waris adalah mantan pengawal Bung Karno. Mbah Waris pernah menemani Presiden Republik Indonesia pertama itu sewaktu di Irian.
Mbah Waris menceritakan kisahnya dalam kanal YouTube Cak Budi Official. Video berjudul 'Mantan Pengawal Bung Karno Berjualan Koran Demi Hidup' diunggah pada Senin (2/9) dan sudah ditonton 97 ribu kali hingga berita ini dinaikkan.
Cak Budi sebagai pemilik kanal YouTube langsung menuju lokasi berjualan Mbah Waris. Cak Budi mengaku tidak melihat adanya pembeli yang menghampiri Mbah Waris, padahal dirinya sudah memerhatikan selama 20 menit.
Ketika dihampiri, Mbah Waris dengan ramah menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Cak Budi. Mbah Waris mengaku berjualan setiap hari, mulai dari jam 04.00 WIB dengan membawa 50 eksemplar koran yang dijual seharga Rp 5.000 per satuan.
ADVERTISEMENT
Ketika dihampiri oleh Cak Budi, masih ada 17 koran Mbah Waris yang belum terjual. Menurutnya, jika tidak laku, koran tersebut tidak bisa dikembalikan. Mbah Waris-lah yang akhirnya harus menanggung kerugiannya.
Meski memiliki enam orang anak, pria 88 tahun ini tidak bisa hanya berdiam diri di rumah. Keenam anaknya masih bersekolah, lantaran dirinya terlambat menikah. Semangatnya untuk bertanggung jawab menghidupi keluarga membuatnya terus bekerja.
Foto: YouTube/Cak Budi Official
"Enggak panas, Mbah?" tanya Cak Budi.
"Bawa ini," ucapnya sambil tertawa dan menunjuk pada topi bundar merah mudanya.
Ketika diajak sarapan bersama Cak Budi, pria yang mengaku sebagai penduduk asli Kota Surabaya ini kemudian menceritakan bahwa dirinya tidak terlalu banyak makan nasi. Mbah Waris mengaku suka memakan tempe goreng dan ubi.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan, ternyata ubi adalah makanan yang dikonsumsinya sewaktu menjadi pengawal Bung Karno di Irian. Di sana, Bung Karno juga memakan makanan yang sama.
"Saya nasi enggak seberapa, tapi tempe goreng, telo (ubi) goreng itu. Bung Karno dulu di Irian makannya telo. Kita itu pengawalnya Bung Karno," kisahnya.
Mbah Waris mengaku terpaksa berjualan koran karena tidak lagi memiliki tenaga untuk melakukan pekerjaan lain. Berjualan koran sambil duduk di lampu merah akhirnya dijalaninya, agar bisa menghidupi keenam anaknya dan sang istri, Mbah Putri, yang berusia 55 tahun.
"Karena kita kekuatannya sudah enggak ada, mau kerja yang lainnya enggak kuat, jalan kaki 40 meter aja udah goyor," ujar Mbah Waris.
Di akhir video, Cak Budi memberikan Mbah Waris uang ke tangannya sebelum pamit. Senyum langsung terlihat di wajah Mbah Waris yang langsung menyebutkan doa-doa kepada Cak Budi.
ADVERTISEMENT
"Biar cepat pulang, ya, Mbah," ujar Cak Budi.
"Saya terima kasih, semoga banyak rezekinya," doa Mbah Waris.
(rin)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.