Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kisah Pria India yang Bernazar Mengangkat Tangannya Sampai Mati
29 November 2018 10:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sadhu Amar Bharati (Istimewa/National Geographic)
Sadhu Amar Bharati, adalah seorang petapa India yang menepati nazarnya untuk mengangkat tangan kanannya sejak tahun 1973. Hal itu dilakukannya demi sebuah pembuktian bahwa dirinya ingin lepas dari kesenangan duniawi.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Sadhu Amar Bharati mulanya menjalani hidup layaknya orang normal. Dia memiliki segalanya, termasuk pekerjaan, rumah, seorang istri dan tiga orang anak. Hingga pada pada suatu malam ditahun 1970, ia merasa diberi wangsit lewat mimpi untuk meninggalkan semua kehidupan duniawi lalu mendedikasikan diri untuk mengabdi dan melayani Dewa Siwa.
Sadhu Amar Bharati (Istimewa/National Geographic)
Ia pun menunaikan apa yang ia lihat di mimpinya itu. Ia mulai melakukan perjalanan dengan mengenakan pakaian sederhana serta membawa Trishula (trisula logam) yang dipercayainya sebagai senjata Dewa Siwa. Penampilannya menunjukan bahwa dirinya seorang Sadhu, pemuda Dewa Siwa.
Hari berlalu, tak terasa sudah tiga tahun sudah dia melakukan perjalanan spiritualnya. Namun ia Bharati merasa bahwa dirinya masih berkaitan dengan kemewahan duniawi. Sejak saat itulah, tepatnya ditahun 1973, Bharati kemudian bernazar untuk mengangkat tangan kanannya, hal itu dilakukan demi pembuktian bahwa ia tidak akan menggunakan tangan kanannya untuk urusan apapun selama hidup di dunia.
Sadhu Amar Bharati (Istimewa/National Geographic)
ADVERTISEMENT
Tekadnya yang luar biasa membuat ia menepati nazarnya itu. Sejak 1973 hingga saat ini, Bharati masih mengangkat tangan kanannya dan tidak sekalipun menurunkannya. Alhasil, setelah berpuluh tahun mengangkat tangan kanan, tangan kanan Bharati terlihat sangat kurus, bak tulang terbungkus kulit.
Tidak banyak yang mengetahui apa alasan sebenarnya Bharati melakukan aksinya itu. Namun, rekan Bharati sesama petapa menganggap Bharati mengangkat tangan kanannya itu lantaran risau dengan konflik dan peperangan yang terjadi dipenjuru dunia. Mengangkat tangan kanan yang dilakukan Bharati dianggap sebagai simbol perdamaian.
Tak sedikit para petapa mencoba melakukan apa yang dilakukan Bharati, namun hanya berselang beberapa hari saja mereka menyerah karena tak kuat menahan rasa pegal dan sakit ketika mengangkat tangan kanan. (Fzn)
ADVERTISEMENT